🌥️ ENAM

57 9 1
                                    

_ _ _ _ _

Mungkin Haruto hanya mengatakannya tanpa disengaja di percakapan mereka pada malam lalu atau dia tidak bersungguh dalam memberi tanya mengenai Ayah, tapi Youngjo masih menemukan dirinya melarutkan pikirannya dalam ingatan mengenai masa lalu, masa dimana dia tidak melihat matahari bahkan pada siangnya.

Youngjo merasakan dingin pada tubuhnya, melihat punggung yang menjauh tanpa mempedulikan dia berdiri dengan pakaian tipis di larut malam dan suhu dingin yang menggigit, mendengar kata makian selagi memaku pandangannya pada lantai dari bangunan familiar yang seharusnya memberi rasa perlindungan untuk dirinya.

Hangat menyentuh tangannya dan suara dalam yang memanggil dirinya dengan nada halus, menyamarkan ingatan buruk yang menghantarkan rasa dingin pada seluruh tubuhnya.

"Youngjo," Menyamarkan mimpi dari ingatan masa lalu yang tak menyenangkan, Youngjo mendengar suara familiar yang memanggil namanya dan mengguncang lengan

"hei, Kim Youngjo," Youngjo membuka matanya dengan lamban untuk melihat pemilik dari suara familiar, menemukan Wonshik yang memiliki cemas selagi menatap

"Wonshik-Hyung," Sulit untuk memanggil sang kakak dengan tenggorokan kering, Youngjo menyadari betapa menyedihkan panggilan yang dia berikan di telinga yang mendengar

"Kau mengalami mimpi buruk?" Wonshik melembutkan tatapannya, memindah tangannya dari lengan sang adik untuk menautkan jemari dan membiar Youngjo menggenggam erat

"Ingatan, dari masa lalu" Youngjo merapatkan mata selagi dia mengatur napas, membuka mata saat kilasan masa lalu bermain di kepalanya dan menambah perasaan sesak

"Buruk?" Hanya pertanyaan kosong dan tidak memerlukan balas, Wonshik telah mengetahui jawaban dari tanyanya dan menyapu ibu jari pada punggung tangan milik sang adik

"Iya, sangat buruk" Mata Youngjo memperhatikan Wonshik yang melepaskan tangan dari genggam yang dia pikir telah rapat, melihat sang kakak yang mengulurkan lengan

"Semuanya ada di masa lalu. Saat ini, kau memiliki Haruto yang tidak akan meninggalkanmu" Hangat dalam apa yang dikatakan oleh Wonshik, hangat dari dekapan Wonshik

"Aku tidak yakin" Suara dikecilkan dengan bahan pakaian milik Wonshik dimana Youngjo menempatkan wajah, tidak dapat menghilangkan mendung dengan kehangatan Wonshik

"Tidak yakin mengenai apa?" Lengan Wonshik ada di punggungnya untuk memberikan usap, menimbulkan kesan dia ada di dekat Youngjo dan tidak akan meninggalkan dirinya

"Haruto menanyakan perihal Ayah di malam lalu" Memastikan katanya dapat didengarkan, Youngjo memiringkan wajah dan bukan lagi membenamnya di bahan pakaian Wonshik

"Malam lalu?" Wonshik melemparkan tanya, memberi tanda dia merasa tidak cukup dengan apa yang dikatakan oleh Youngjo dan mengharapkan cerita lebih jelas dari si lebih muda

"Pada beberapa malam yang lalu, dia mengatakan dia bertemu dengan teman lamaku, dan bertanya apa temanku mengetahui Ayahnya" Kepala Youngjo melakukan angguk lamban

"Ini merupakan alasan kau memiliki kantung mata yang besar lagi begitu hitam?" Ah, Youngjo menyadari betapa dia tidak mengistirahatkan diri dengan baik pada beberapa malam terakhir

"Mungkin Haruto memikirkan aku tidaklah baik, tidak cukup untuknya" Youngjo tidak henti menyibukkan dirinya karena pikiran ini mengambil tempat dalam kepalanya

"Hentikan katamu disana, Kim Youngjo" Wonshik tidak mengatakannya dengan suara keras, tapi Youngjo mendengarkan nada bicara yang tidak menginginkan bantahan

"Aku, hanya, takut" Kapanpun Youngjo mengingat masa lalu, ini masih seperti kemarin dan dia dapat mengingat rasa dingin yang menyentuh tulang dan menyakitinya

"Sungwoon akan memarahimu dan merutuki mantan kekasihmu seandainya dia mengetahui situasimu saat ini" Benar, Youngjo dapat membayangkannya dengan mudah

"seandainya Haruto mendengarkan saat ini, kau tidak memikirkan apa yang dirasakannya?" Ada yang peduli pada Youngjo, dia mengetahui apa yang dimaksud oleh Wonshik

"Tidakkah mungkin kalau dia akan membenarkan apa yang aku pikirkan?" Youngjo membiarkan Wonshik membentuk jarak, walau tangan Wonshik masih menyentuh bahunya

"Tidak mungkin" Ekspresi Wonshik memberitahu dia memikirkan apa yang dikatakan oleh Youngjo sebagai hal tidak masuk akal, Youngjo tahu tapi dia masih merasakan takut

"Paman Wonshik?" Youngjo melihat Haruto yang membuka pintu kamar milik sang Ibu dengan lamban, sejenak melihat pada Wonshik sebelum dia mengarah tatapan pada Youngjo

"Ah, aku harus menemani Ibumu karena dia mengalami mimpi buruk" Wonshik berkata, memberi alasan mengapa dia tidak kembali pada kegiatan menonton film yang mereka lakukan

"Kalau Ibu merasa takut, Ibu harus merapat padaku. Aku ingin melindungi Ibu, tidak akan meninggalkan sisi Ibu" Haruto mengambil langkah pada sisi tempat tidur, melihat pada Youngjo.

Youngjo tidak mengetahui apa dirinya menangis karena ingatan masa lalunya atau karena apa yang dikatakan oleh Haruto, merasakan tangan Haruto yang menyapu sisi wajahnya sebelum dia membiarkan dirinya untuk melepaskan tangis dan menerima rengkuh.

Kapan Wonshik menjauhkan lengannya dari Youngjo bukan sesuatu yang dia pikirkan di saat ini, pun Youngjo tidak ingin memikirkan perihal ingatan dari masa lalunya. Haruto ada di sisinya, merengkuhnya, dan mengatakan dia tidak akan meninggalkan Youngjo.

> catatan <

ada orang yang bisa memaafkan saat disakiti, tapi aku pikir luka dari kekasih lama youngjo (bapaknya ruto) terlalu lama dibiarkan dan terlalu menyakitkan, jadi aku sendiri tidak ingin mereka kembali menjadi pasangan di masa kini.

木洩れ日Where stories live. Discover now