⛅ DUA PULUH DUA

22 3 0
                                    

- - - - -

Youngjo memikirkan dirinya telah melupakan masa lalu dimana dingin memeluk dia dan menenggelamkannya dalam perasaan sepi, tak peduli dengan usaha keras dari Wonshik dan Sungwoon dalam memperhatikan dia. Kembali merasakan hangat saat dia menyadari hadir Haruto dalam tubuhnya, menyadari seseorang membutuhkannya.

Kehangatan ini membuat dia mengabaikan dingin dari masa lalu, begitu naif dengan pikiran bahwa dia telah melupakan ini dan tak ada yang perlu dibicarakan mengenai masa lalu. Situasi yang terjadi selama beberapa waktu membawa kesadaran bahwa dia mengabaikan masa lalu, tapi dia tidak pernah melupakannya dengan bersungguh.

Tidak ada yang salah dengan Haruto mengerjakan tugas dekat dirinya, tapi Youngjo menemukan salah dalam senyum yang dia lemparkan.

"Apa yang terjadi?" Youngjo tidak menyembunyikan kekhawatiran dalam bicara

"Apa yang terjadi?" Balas Haruto seakan dia tidak memahami apa yang dimaksud

"Ruto-ya, Ibu mengetahui ada yang terjadi" Youngjo tahu ada yang mengganggu pikir dari sang anak.

Haruto menghentikan kontak dari tatap mata dan merendahkan wajah, tidak mengatakan apapun selama belasan detik.

Remaja ini menghela napas sebelum berkata, "dia menungguku sepulang sekolah."

Tidak ada nama yang disebutkan, tapi Youngjo tidak bodoh dalam menduga siapa yang tengah dibicarakan.

"Dia mengganggumu?" Pun Youngjo menemukan enggan dalam mengucapkan nama

"Dia mengatakan sesuatu yang tidak penting" Haruto membalas

"Kata ini mengganggumu?" Lengan Youngjo meraih Haruto dalam pelukan

"Aku tidak memahaminya" Kentara bahwa Haruto tak bersenang hati saat ingat dengan percakapan

"Maka, tidak ada yang perlu dipahami" Dan Youngjo tidak ingin membebankan diri dengan perasaan ini

"Aku merupakan kebaikan dalam kehidupan Ibu?" Haruto bertanya

"Tentu" Dan Youngjo tidak memerlukan waktu dalam memberikan jawab

"Pun hadir Jungwon merupakan kebaikan, benar?" Tanya lain dilemparkan

"Benar" Youngjo menemukan perasaan berat saat dia memikirkan anak ini

"Ini tidak sulit untuk dipahami, seharusnya" Haruto menggumam dalam dekapnya

"Dia," Youngjo menghentikan dirinya dari memberi alasan karena dia tidak paham.

Dirinya dan Wooseok ada dalam keluarga yang tidak harmonis sekalipun mereka tidak pernah menukar cerita dengan terang, pernah memimpikan masa depan dimana mereka membangun keluarga yang lebih baik.

Youngjo menemukan henti dari hubungannya dan Wooseok, tapi dia masih menyimpan impian dimana anaknya menerima sayang dan tidak akan mempertanyakan apa dia merupakan kesalahan dengan terlahir sekalipun dia tak meminta.

Maka, dia tidak memahami bagaimana Wooseok menghapuskan impian ini dan bersikap abai terhadap kebaikan yang hadir dalam kehidupannya?

- - - - -

Youngjo tidak pernah memimpikan pertemuan lain setelah dirinya ditunjuk sebagai pembohong dan melihat punggung menjauhinya, maka dia tidak pernah mempersiapkan dirinya dalam melakukan percakapan dengan laki-laki yang lebih muda. Tapi Wooseok ada di temu wali murid, berusaha memberi alasan mengenai apa yang dia lakukan di masa lalu.

Youngjo mengetahui dirinya pernah bahagia dengan Wooseok di masa lalu, tapi luka di penghujung temu merupakan apa yang dia bawa selama bertahun. Satu penjelasan mengenai masa lalu tak menghilangkan luka yang berusaha dia abaikan dan dia lupakan, selagi dia hanya menaruh perhatian pada matahari kecil yang membuatnya bertahan.

Kehidupannya hanya melakukan putaran untuk Haruto pada saat ini, sekalipun luka di masa lalu masih mengganggunya.

"Jung Wooseok," Youngjo menemukan Wooseok mendiamkan diri dekat sekolah Haruto, menanti waktu pulang

"Youngjo-Hyung," Wooseok memperlihatkan antusias, seperti masa lalu yang begitu jauh

Youngjo enggan membiarkan dirinya tenggelam dalam nostalgia, "apa yang kau inginkan?"

"Aku ingin meminta maaf" Youngjo telah mendengarkan kata ini di temu sebelumnya

"Aku mengatakan, aku memaafkanmu" Dan dia meyakini dia telah mengatakan ini

"Kau tidak memberi kesempatan padaku" Wooseok menunjukkan dia tak menerima penolakan

"Aku telah memberi kesempatan padamu" Youngjo membalas kata

"Kau tidak memberitahuku mengenai Haruto," Konyol, Youngjo tak menahan dirinya dari tertawa.

Dia berusaha melupakan masa lalu, tapi ini salah. Pikirannya masih menyimpan memori seakan ini terjadi sebelum dia lelap pada malam lalu.

"Aku telah memberitahumu, dan apa yang kau katakan?" Youngjo bertanya,

tak menanti jawaban Wooseok sebelum dia melanjutkan, "aku melakukan cara yang rendah, mengecewakan, dan berbohong."

Bahkan dia tidak dapat menemukan ini sebagai mimpi, perasaan terluka menghantarkan sesak sehingga dia tidak mendapat lelap kapanpun ingatannya memutar ini.

"Hyung, aku tidak tahu bahwa kau serius pada saat itu" Wooseok berkata dengan suara lemah

"Dan aku tidak tahu bahwa kau serius pada saat ini" Youngjo membalas

"Hyung, aku bersungguh," Wooseok tidak memperlihatkan dia ingin mengundurkan diri

"Aku hidup dengan baik tanpamu. Kau sungguh ingin aku kembali padamu?" Youngjo bertanya

"Tidakkah kita memimpikan keluarga bahagia di masa lalu?" Wooseok bertanya seakan bukan dia yang meruntuhkan impian ini di masa lalu

"Aku memiliki keluarga bahagia pada saat ini" Youngjo menjawab, telah merasa cukup dengan Haruto di sisinya.

Wooseok tidak memperlihatkan dia telah menerima jawaban dari Youngjo, ingin melanjutkan bicara dan mengambil langkah yang lebih dekat dengan Youngjo.

"Youngjo-Hyung telah memberi jawaban. Dengarkan dan pergi" Youngjo menemukan seseorang memberi jarak antara dia dan Wooseok

"Aku tidak memiliki urusan denganmu" Wooseok merendahkan pandangan

"Dan Youngjo-Hyung telah menyelesaikan urusan denganmu" Balas sosok ini

"Kau memiliki posisi untuk mengatakan ini?" Wooseok bertanya

"Aku," Kata terhenti sejenak, melakukan toleh untuk menemukan mata Youngjo,

sebelum Geonhak menjawab, "merupakan bagian dari bahagianya di saat ini."

Youngjo tidak memikirkan perkataan ini dari Geonhak, tapi dia tahu Wooseok tidak akan menerima perkataan ini dengan baik hingga dia melarikan pandangannya pada laki-laki paling tinggi diantara ketiganya.

Dapat melihat ekspresi tak senang yang tidak berusaha disembunyikan oleh Wooseok, berusaha menduga apa yang ada dalam pikiran lain sekalipun ini merupakan hal yang sia karena dia menyadari dia sungguh tak mengenali sosok Wooseok di saat ini.

Pikirnya dihentikan dengan suara pukulan yang dilayangkan pada Geonhak, kembali meyakinkan Youngjo bahwa sosok Wooseok depannya bukanlah sosok Wooseok yang dia kenali dan dia sukai pada masa lalu. Perlu dihentikan sebelum orang lain terluka.

> catatan <

Kembali setelah waktu yang panjang, karena komentar baru (sekarang udah ngga terlalu baru sih) dan masih ada yang naruh book ini di daftar bacaan. Seneng banget karena book ini masih disayang.

Ku ngga bisa ngejanjiin book ini bakal rajin update, tapi aku bakal berusaha buat lanjutin lagi sampe soalan wooseok ngga perlu dikhawatirin lagi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 08, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

木洩れ日Where stories live. Discover now