" Hah.....hah...." seolah kehabisan nafas, gadis itu menghirup oksigen dengan rakus.
" Ugh kepalaku sangat sakit dan tubuhku begitu lemas hingga sulit digerakkan ." keluhnya.
" Apa yang terjadi tadi? mengapa aku sama sekali tidak menyadarinya ." pikirnya.
" Apa aku kecelakaan hingga gegar otak dan tulangku remuk? ."
Pikirannya melayang membayangkan kejadian yang baru menimpanya.
Srettt
" Permisi nona Alixia, apa anda sudah siuman ." tanya suster yang baru saja masuk.
" Hah... apa aku tidak salah dengar, sudah jelas aku sudah siuman dengan mata terbuka dan kepala menengok ke arahnya apa dia rabun atau buta ." gerutunya dalam hati.
Tidak ada jawaban dari wanita dihadapannya, ia mencoba bertanya lagi " Nona ... apa anda sudah merasa baik ."
" Apakah suster tidak melihat mata saya terbuka dan melihat ke arah anda ." Tanya nya dengan kesal.
" A-ah maaf nona, saya hanya memastikan ."
" Saya akan memeriksa keadaan nona sebentar ya ." izinnya lalu mengecek semua alat kesehatan yang sedang alixia gunakan.
" Baik, kalau begitu sekarang nona alixia istirahat saja ya nanti dokter kesini untuk memeriksa keadaan nona lebih lanjut ." Lanjutnya.
" Iya terimakasih, tapi sus boleh saya minta bantuan suster sedikit ." tanya nya.
" Tentu boleh nona, apa ada yang bisa saya bantu ." tanya sang suster.
" Euh...i-itu, boleh saya minta tolong ambilkan saya minum ." tunjuknya ke meja yang ada di sisi ranjangnya yang lumayan jauh dengan canggung.
" ah tentu akan saya ambilkan...ini ."
" Terimakasih sus ."
" Sama-sama nona alixia kalau begitu saya permisi ." langkahnya terhenti saat mendengar panggilan dari arah belakangnya.
" E-eum sus... "
" Ya nona apakah ada yang bisa saya bantu kembali ."
" Kalo boleh saya tau kenapa tadi suster panggil saya alixia ya sus ."
Awalnya suster kebingungan dengan pertanyaannya tapi tetap ia jawab dengan sedikit hati-hati " Kan memang nama nona adalah nona alixia ." jawabnya.
" Sejak kapan nama saya ganti jadi alixia ."
" Padahal dari lahir tetep Fatmah Andriani Tesya gak ganti nama juga." gumamnya.
" Sejak nona lahir nona sudah diberi nama alixia oleh tuan dan nyonya Marqeez ."
Dengan raut bingung dia bertanya " Tuan marqeez? siapa itu tuan marqeez ."
Pertanyaan itu membuat sang suster shock dan terdiam beberapa saat untuk mencerna semuanya " Tuan marqeez adalah ayah anda nona ."
" Tunggu... siapa nama asliku ."
" Alixia Recilisia Marqeez ."
Otaknya berfikir keras tentang dua nama itu seolah tak asing di pendengaran dan ingatannya.
" APA ?!? ." seakan tak percaya dengan apa yang ada dalam ingatannya fatmah diam mematung dengan mata yang hampir keluar dari tempatnya.
Suster itu terlihat bingung dengan reaksi alixia " Anda tidak apa-apa nona? mengapa anda berteriak setelah mendengar nama anda sendiri ."
" Jangan bilang yang suster bilang itu tuan marqeez yang itu ." dengan was-was dan tubuh tegang menunggu jawaban dari sang suster.
" Ya nona tuan Marqeez sang penguasa perbisnisan abad ini dan beliau adalah ayah anda ." jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIXIA MASSAGE
FantasyCERITA INI MURNI IMAJINASI SAYA !!! TIDAK ADA UNSUR PLAGIAT [ Orang yang suka plagiat cerita orang lain mending pergi jauh-jauh dari sini! ] 15 April 2050 Tahun lalu, di umurnya yang ke dua puluh tahun. Fatmah Andriani Tesya mendapatkan beasiswa di...