5'

21 2 0
                                    

Kini seorang pria sedang duduk di kursi kebesarannya bersama kedua bodyguardnya yang berdiri di hadapannya.

" Cari tau siapa wanita itu ." ucapnya dengan nada dingin dan tegas.

" M-maksud tuan wanita yang mana ." bodyguard sebelah kiri yang memang agak sedikit....

" Ck.apa kau ingin mati disini ." ancamnya dengan tatapan membunuh.

Bodyguard di sebelah kanan merutuki kecerobohan temannya itu.

" Ti-tidak tuan, maafkan saya ." ia segera menunduk dengan keringat dingin bercucuran dan tangannya yang gemetar.

" Baik tuan akan kami laksanakan perintah tuan ." sanggah bodyguard yang ada di sebelah kanan untuk menyelamatkan temannya yang b*d*h itu.

" Hm ." dengan tatapan seloah menyuruh mereka untuk segera keluar dan melaksanakan perintahnya.

Kedua bodyguard yang mengerti arti dari tatapan tuannya itu langsung keluar ruangan dengan tergesa-gesa. Saat sudah agak jauh dari ruangan bosnya, bodyguard yang posisinya di sebelah kanan tadi langsung mencaci temannya " Mengapa kau sangat b*d*h sekali sampai tidak mengerti maksud dari tuan ."

" Mana aku tau! memangnya wanita mana yang tuan maksud ."

" Apakah kau tidak melihatnya ketika tuan memanggil kita ke rumah sakit waktu itu  ." ia tak habis fikir dengan cara kerja otak orang yang berada di sampingnya ini.

" Ah wanita yang di tabrak tuan itu kan? yang dibawanya ke rumah sakit kan ."

" Ya ."

" Oh iya! aku baru ingat sekarang ."

" Tapi, mengapa tuan menyuruh kita untuk mencari tau tentang wanita itu ." lanjutnya heran karna setaunya, tuannya itu tidak pernah perduli terhadap orang lain apalagi itu adalah seorang wanita.

" Mana aku tau bodoh ." kesalnya.

" Aku kan hanya bertanya bodoh ."

Orang yang mendengar sebutan itu untuk dirinya menatap tak terima dengan tatapan tajam dan membunuh.

" Kau yang bodoh ." ucapnya dengan nada sedikit tinggi lalu meninggalkan temannya.

" Hei! tunggu aku bodoh! ." teriaknya lalu mengejarnya agak berlari.

Sebenarnya pria itu tidak perduli dengan perempuan yang di tabraknya tempo lalu, Toh dia sudah membayar biaya perawatan perempuan itu sepenuhnya. Tapi setelah mendengar teriakan perempuan itu saat ia meninggalkan ruangannya, rasa penasaran itu mulai muncul.

Entah dorongan dari mana yang membuatnya memerintah bodyguardnya untuk mencari tahu tentang perempuan itu, tapi dia benar-benar dibuat penasaran dengannya belakangan ini. Karna baru kali ini dia mendapat umpatan dari seseorang bahkan orang itu adalah perempuan.

Biasanya dia akan mendapatkan kata pujian dan godaan dari semua wanita yang ia temui, tapi dia berbeda. Hanya kata itu yang mampu membuatnya menjadi seperti ini.

" Ahh ini sungguh menjengkelkan ." kedua jarinya memijat keningnya.

" Mengapa perempuan itu seperti hantu yang terus berkeliaran dipikiranku ."

" Aku tidak mengerti ." gumamnya.























Double up! Segini aja dulu ya🤭
Aku juga heran kenapa part ini pendek banget, gatau mau aku revisi terus dihapus sebagian atau emang part ini tuh cuma segini wkwk. Soalnya ini cerita udah jadi draft dari taun lalu

So maklumin aja ya wkwk soalnya kalo ditambah nanti takut ga nyambung di part selanjutnya. See you babay😚

ALIXIA MASSAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang