Halo?
Bisa absen dulu kalian darimana aja?
Kalian nemu cerita ini dimana? Kok bisa nyasar ke sini?
Baca chapter satu jam berapa?
Jangan lupa vote sama komennya pren!
Happy Reading~
*****
Perempuan dengan surai coklat itu turun dari mobil. Dia baru saja diantar oleh Sang Mama menggunakan mobil. Katanya supaya dia tidak bisa kabur dari sekolahnya dengan kata lain bolos sekolah.
˝Mobil kamu Mama sita sampai kamu bener-bener berubah jadi anak rajin. Paham?˝
˝Iyaaa, pahaam, Maa! Mobil aja yang di sita yang penting jangan blokir kartu ATM punya aku!˝
˝Mama gak bakalan blokir kartu ATM kamu, tapi gak tau kalo sama Papa.˝ setelah mengatakan itu mobil berwarna hitam itu pun melesat pergi.
Safira terkesiap di tempatnya mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Mamanya barusan. Dia mendengus seraya mengusak rambutnya kasar. Tidak ingin berlama-lama lagi, dia melangkahkan kakinya memasuki gedung sekolah.
*****
Keadaan kelas benar-benar ramai mengingat tidak ada guru yang mengajar alias jam kosong. Beberapa murid berpencar, ada yang berburu kantin, ada yang duduk di pinggiran balkon depan kelas dan ada juga yang tetap di dalam kelas seperti yang dilakukan Safira dan teman-temannya.
˝Guys, kelas kita bakalan jam kosong sampai pulang, guru lagi ada rapat buat ujian plus acara ulang tahun sekolah kita!˝ seru Andrew, si ketua kelas XI IPA 4 yang baru saja datang setelah dari perkumpulan antar ketua kelas.
Sedetik setelah seruan Andrew, seluruh murid yang berada di kelas sontak bersorak ria. Mereka mulai disibukan dengan kegiatannya masing-masing sesuka hati.
˝Bosen nih, bolos kuy?˝ Gadis ber-hoodie biru dongker itu mengambil duduk di bangku depan Safira yang tengah kosong.
˝Lo ngajakin gue bolos mulu! Gue lagi stres ini!˝ seru Safira melempar ponselnya dengan kasar ke atas meja.
˝Stres kenapa? ATM di blokir?˝ Gadis dengan rambut pendek itu ikut bergabung.
Safira menggeram gemas. ˝Lo tuh, ya! Kalo nebak suka bener!!˝
Dinda tertawa. ˝Mampus, kan, lo? Siapa suruh mau aja diajak bolos,˝ ucapnya masih diakhiri tawaan.
˝Di blokir sampai kapan?˝ Rani menyandar pada meja disamping Safira dengan tangan bersedekap dada.
˝Kurang lebihnya satu bulan. Pokoknya sampai bokap gak denger gue dapat surat peringatan lagi!˝ ucap Safira lemas.
Rani dan Dinda hanya menggelengkan kepalanya melihat keadaan temannya sekarang yang terlihat tidak adanya semangat hidup, hanya karena perihal ATM di blokir.
˝By the way, lo tau gak? Semalam gue gak sengaja liat Reynal kebut-kebutan dijalan?˝ ucap Dinda setelah dilanda keheningan beberapa saat.
Safira yang asal mula menelungkupkan wajahnya di atas meja, kini sudah mendongak begitu mendengar penuturan Dinda.
˝Balap liar?˝ terka Rani.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO's MY CHOICE?
Teen FictionJudul Lama : Four Love dari akun : @Aryniftriana_07 [sebelum membaca diharapkan follow terlebih dahulu, kemudian tinggalkan vote dan komen di setiap chapter] (Lapak Fanfiction NCT & WayV) ***** Masih berkisah tentang seorang remaja bernama Safira A...