WHO's MY CHOICE?

TIGA

Nggak usah banyak bacot, ya!

Happy Reading~

*****

Hari minggu yang cerah, tapi tidak secerah hati seorang remaja perempuan yang tengah dilanda patah hati. Bangun-bangun dia sudah mendapatkan sebuah notifikasi pembaruan dari akun Dispenser--ralat, maksudnya akun Dispatch yang mengatakan bahwa pacarnya--Lee Haechan--terciduk tengah melakukan dating dengan Shin Ryujin.

Safira merasakan patah hati untuk kedua kalinya setelah putus dari Reynal. Namun, untuk patah hati kali ini ukurannya sepuluh kali lipat lebih besar dibandingkan dengan patah hati putus cinta dengan Reynal.

Jika saja Dispatch tidak mengumumkan berita tersebut, Safira akan berniat pergi jogging pagi ini. Tapi mood-nya seketika hancur hanya gara-gara melihat berita dari Dispenser itu. Ralat, maksudnya Dispatch.

˝Huaaa ... Lee Haechan! Lo tega bener selingkuh di belakang gue?!˝ seru Safira sangat dramatis.

˝Kecoaa banget, sumpah gue kecoa sama lo, Lee Donghyuck!!˝

Safira melempar ponselnya asal, kemudian dirinya berguling-guling di kasur dengan racauan tak jelas. Terus meneriaki nama Lee Haechan.

˝Safira--Astaghfirulloh!˝

Pintu kamar yang tidak dikunci itu terbuka, memperlihatkan Mama-nya yang terkejut dengan tingkah putri semata wayangnya yang seperti kerasukan setan.

Safira menoleh, tanpa di duga dia menjerit histeris. ˝Huaaa ... Mama! Lee Donghyuck selingkuh di belakang aku, Ma ...˝ rengeknya.

Vera menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir dengan putrinya yang sepertinya tingkat kehaluannya itu sudah overdosis.

˝Syukur. Alhamdulillah, bagus dong kalo dia selingkuh. Lagian mana mau dia sama cewek pemalas kaya kamu,˝ ucap Vera. Berjalan santai ke arah jendela balkon kemudian membukanya. Membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam kamar tersebut.

Mendengar kalimat syukur yang keluar dari mulut Mama-nya itu membuat bibirnya mengerucut. ˝Mama ish ... sama anak sendiri masa gak ngedukung sih,˝ ucap Safira.

˝Jelas mama gak ngedukung. Kalian aja beda agama!˝ tiba-tiba saja Vera sewot.

Bagai disambar petir, lagi-lagi Safira harus menerima fakta tersebut. ˝Nggak usah diingetin juga kali, Ma. Tambah gak mood kan,˝ ucap Safira, kemudian kembali merebahkan dirinya di atas kasur.

˝Kenapa tidur lagi?! Cepetan bangun trus mandi. Bantuin Mama belanja sama masak! Nanti siang ada tamu mau dateng,˝ cerocos Vera.

Safira bangkit lagi, walaupun terlihat ogah-ogahan. ˝Siapa yang dateng, Ma? Tumbenan weekend gini ada yang bertamu,˝ tanyanya.

˝Temen kamu waktu SD,˝ ucap Vera tersenyum penuh arti.

Safira mengernyitkan keningnya. ˝Cewek apa cowok?˝

˝Cowok. Niatnya sih, Mama sama Papa mau jodohin kamu sama dia, tapi kamu mau gak?˝ tanya Vera menaik turunkan alisnya.

Safira nampak berpikir, kemudian mengangguk pelan. ˝Aku mau kok, Ma. Tapi kalo calonnya mirip sama Lee Donghyuck, ya. Kalo gak mirip yaudah skip,˝ ujarnya kemudian berlari secepat kilat memasuki bilik kamar mandi.