Halo!
Bagaimana kabarnya hari ini?
Masih bertahan sama lapak ini kan?
Vote sama komennya kencengin ya.
Happy Reading~
*****
Pelajaran pertama hari ini adalah olahraga. Seluruh murid dari kelas XI IPA 4 itu sudah berbaris rapi di lapangan untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu. Kecuali satu orang. Safira, gadis itu tidak ada di dalam barisan tersebut. Apa dia datang terlambat? Tapi ini sudah lewat 20 menit dari bel masuk, namun tidak ada tanda-tanda keberadaan perempuan itu.
˝Mungkin bolos sama mantan.˝ ujar Rani sembari menggerakkan tangannya ke atas-bawah mengikuti arahan Pak Yudi--guru olahraga mereka.
˝Nggak ada kapoknya tuh bocah! Kemarin kartu ATM-nya di blokir nangis, eh sekarang malah mau buat masalah lagi.˝ ucap Dinda menggelengkan kepalanya heran.
˝Baiklah. Sekarang saya bebaskan kalian untuk jadwal olahraga hari ini. Minggu depan kita lakukan penilaian!˝ suara Pak Yudi menginterupsi keduanya, yang kemudian disambut sorakan gembira dari beberapa murid.
Rani dan Dinda pun memilih berteduh di gazebo kecil pinggir lapangan. Mengipasi wajahnya dengan satu tangan, padahal mereka hanya melakukan pemanasan. Namun, sinar matahari yang mulai terik mampu mengundang keringat.
˝GARA-GARA LO! GUE JADI TELAT, BANGSAT.˝
˝SALAH LO SENDIRI BANGUNNYA KAYA KEBO!˝
˝YA LO KENAPA GAK NGEBUT LANGSUNG KE SEKOLAH?! MALAH BAWA GUE KE MARKAS?˝
Rani memutar bola matanya malas. Sudah menjadi rutinitas paginya yang harus mendengar teriakan sepasang mantan pacar itu. Siapa lagi kalau bukan Safira dan Reynal. Dapat dipastikan kedua manusia itu datang terlambat dengan alasan yang dapat menuduh satu sama lain.
Namun, yang sebenarnya salah adalah Safira. Cewek itu sudah tahu mantannya seorang berandalan sekolah, masih saja mengikuti jejak cowok itu. Bukankah seharusnya Safira bisa berangkat sekolah sendiri tanpa harus berangkat bareng sama mantan yang ujung-ujungnya belok ke markas.
˝Yang goblok itu Safira atau Reynal?˝ gumam Dinda merasa jengah melihat pertengkaran di tengah lapang itu.
˝Dua-duanya goblok.˝ balas Rani kemudian melenggang pergi menuju kantin. Disusul Dinda di belakangnya.
Sementara di tengah lapangan sana, masih ada pertengkaran antar mantan itu. Membuat sang ketua osis mati-matian menahan emosinya yang hendak meledak. Disampingnya, terdapat Alya--sekretaris osis--yang setia membawa buku catatan kesiswaannya.
˝LO KENAPA BISA JADI MANTAN GUE SIH?!˝
˝LO YANG NGEBET MINTA PACARAN SAMA GUE, KALO LO LUPA!˝
˝NYESEL GUE PERNAH PACARAN SAMA LO!˝
˝Safira--˝
˝GUE LEBIH NYESEL DARI LO!˝
Alya memejamkan matanya sejenak. Kemudian melirik Rafa--ketua osis--meminta untuk lebih baik laki-laki itu saja yang menegurnya. Alya pun dapat melihat emosi tertahan di wajah cowok itu. Tangannya yang terkepal juga rahangnya yang mulai mengeras.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO's MY CHOICE?
Teen FictionJudul Lama : Four Love dari akun : @Aryniftriana_07 [sebelum membaca diharapkan follow terlebih dahulu, kemudian tinggalkan vote dan komen di setiap chapter] (Lapak Fanfiction NCT & WayV) ***** Masih berkisah tentang seorang remaja bernama Safira A...