LIMA

5 2 0
                                    

Absen disini ketik "Hadir"

Mau tanya umur kalian berapa?

Bintangnya jangan lupa dipencet. Makasih❤

*****

Reynal memarkirkan motornya di halaman rumah. Selama di perjalanan pulang tadi, pikirannya melayang kemana-mana. Sosok laki-laki yang mengelus kepala mantannya itu masih terngiang di otaknya. Entahlah, dia juga bingung kenapa dia harus seperti ini.

Melangkah memasuki rumah hingga sampai di ruang tengah. Reynal mendapati Mama-nya yang sedang duduk di shofa bersama Ona--adiknya--yang tiduran di atas paha Mama-nya.

˝Abang!˝ Melihat abangnya datang, gadis kecil dan imut itu segera bangun dari posisi tidurannya. Ia beralih menghampiri Reynal dan memeluk cowok itu.

˝Abang kemana aja? Semalem kok gak pulang? Ona gak ada temennya tau!˝ gadis berusia 5 tahun lebih 2 bulan itu terus berceloteh dengan kepala mendongak ke atas menatap abangnya.

Reynal berjongkok, mensejajarkan tinggi mereka. Mengelus rambut sang adik kemudian menciumi hampir seluruh wajahnya.

˝Abang abis belajar. Jadi gak sempet pulang, maaf udah buat Ona sendirian.˝ ucap Reynal yang pastinya tidak sesuai fakta.

Semalaman menginap di basecamp, apa itu yang namanya belajar? Ah, sudah lewatkan saja.

˝Nih, abang bawain es krim kesukaan Ona. Jangan lupa dimakan ya,˝ Reynal menyerahkan kantong plastik kecil berisi es krim vanila dan coklat pada Ona.

Ketua geng berandal gitu juga Reynal sayang keluarga kok. Makanya setelah dari toko tadi, Reynal mampir sebentar ke indomei untuk membeli es krim karna teringat oleh adiknya.

˝Ona main dulu sama Bi Ijah di halaman belakang ya? Mama mau ngobrol sama abang kamu,˝ ucap Winda menengahi.

Tanpa ada bantahan, Ona mengangguk mantap. Gadis kecil itu menerima es krim dari abangnya lalu berlari menuju halaman belakang dimana Bi Ijah--asisten rumah tangga mereka--yang sedang berkebun.

˝Nih, pesenan Mama.˝ Reynal kembali menyerahkan kantong plastik berukuran sedang pada Mama-nya. Kemudian laki-laki itu mengambil duduk di samping Winda.

˝Tadi pagi, Fira nyariin kamu.˝

Ucapan dari Mama-nya itu membuat kernyitan di dahi Reynal muncul. ˝Kenapa?˝ tanyanya.

˝Nggak tau. Tapi dia kayak lagi buru-buru gitu, bahkan sampai teriak-teriak di depan jendela kamar kamu.˝

Reynal termenung. Apa karena dia tidak ada, Safira langsung menghubungi Saefi dan meminta laki-laki itu mengantarnya ke Starbucks?

˝Rey. Kamu ... masih suka sama Safira, kan?˝

Satu pertanyaan itu mampu membuat dirinya bungkam. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Dan diamnya cowok itu meyakinkan Winda bahwa anak sulungnya itu masih menyukai Safira.

*****

˝Lemes pren, ayang gue udah punya cewek baru,˝ ucap Safira meletakkan kepalanya di atas meja. Ponselnya sedari tadi terus berbunyi dan menampilkan beberapa notifikasi yang membahas perihal datingnya Lee Haechan dengan Shin Ryujin.

WHO's MY CHOICE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang