"UWOOOOO!"Subaru dengan gerakan acak melempar apapun yang bisa dia raih dengan tangannya ke arah bayangan itu datang.
Ranting lah, kerikil lah, bahkan tanah pun dia serok untuk mengusir goblin itu.
Seharusnya sih begitu menurutnya.
Tetapi kedua siluet itu kini tiba di depannya memiliki penampilan yang berbeda, mereka tinggi layaknya manusia.
"Aduduh, Aqua jangan melempa- ... Subaru-senpai!"
Ollie langsung mengenali sosok yang berada di samping Aqua, dia jelas adalah Subaru. Member Hololive yang berada di generasi yang sama dengan Aqua.
"Are!? Ollie-chan?" pekik Subaru kebingungan.
"Subaru-senpai!!!" Ollie memeluk Subaru erat-erat, sebagai simp-er sejati, bertemu Subaru secara langsung adalah hal yang dia impikan sejak lama.
"Aqua, kenapa kau tidak bilang ada Ollie-chan disini?" tanya Subaru meminta penjelasan.
"Kau tidak memberiku kesempatan! Datang-datang main peluk-peluk aku aja, udah gitu peluknya keras pula, kamu bahkan berteriak goblin-goblin dengan suara panik, bagaimana bisa aku menjelaskan kepadamu?" kata Aqua acuh.
"Tapi syukurlah, aku sangat merindukanmu." Aqua memeluk Subaru yang tengah dipeluk oleh Ollie.
Dari sudut pandang siapapun, Subaru terlihat seperti karakter utama disini, dia bagaikan protagonis harem yang dikelilingi gadis-gadis.
Sementara Baha menyaksikan itu semua dengan pakaiannya yang terkena tanah, kerikil, dan ranting bekas lemparan Subaru tadi.
"Ight lmma head out," katanya acuh sambil keluar dari gua, tidak ingin mengusik pertemuan gadis-gadis itu.
***********
"Perkenalkan, namaku Baha, aku juga tersesat di dunia ini, asalku sama dengan Ollie yaitu Indonesia, senang bertemu denganmu."
"Haik, etto, namaku Subaru, senang bertemu denganmu juga."
Sebelumnya, selagi Baha keluar dan melanjutkan pekerjaannya, Ollie dan Aqua telah menyinggung soal Baha sebelumnya.
Subaru sebelum berkenalan secara formal punya informasi dasar mengenai pemuda di depannya ini. Gambaran mereka berdua terhadap pria ini cukup baik, jadi dia tidak terlalu waswas.
Setelah berkenalan, ketiga gadis itu berkumpul bersama sembari bercakap-cakap ria.
"Subaru, bagaimana bisa kau ada di tempat seperti ini?"
Subaru berusaha mengingatnya, dan berkata, "Entahlah, saat aku mematikan komputerku, aku memejamkan mata sejenak untuk beristirahat, sesaat setelah aku membuka mata, tiba-tiba semua pandangan di sekitarku berubah, dan sekarang disinilah aku."
Apa yang Subaru alami persis sama seperti yang dialami oleh Ollie dan Aqua.
"Subaru, tapi sebelumnya mengapa kau berteriak ada goblin, ada goblin? Memangnya kau melihat goblin?"
Subaru baru teringat hal tersebut, raut wajahnya berubah panik.
"Goblin! Ya ya ya! Aku melihatnya, tubuhnya kecil seperti anak-anak, seluruh tubuhnya berwarna hijau kusam, persis tampak seperti goblin di dunia fantasi!"
Aqua dan Ollie termenung, jikalau apa yang dilihat oleh Subaru memang goblin, maka hal ini sangatlah gawat.
Ollie mengajak Baha untuk mendengarkan apa yang Subaru temukan, dia mendengarkan semuanya, meski memiliki perbedaan bahasa, tetapi berkat mesin terjemahan berjalan Ollie, semuanya dapat dia pahami.
Namun bukannya mencari solusi, Baha malah melamunkan sesuatu.
"Baha, apa yang kau lamunkan?"
"Eh, nggak Ollie, aku cuma teringat sesuatu tiba-tiba."
'Berarti suara yang aku dengar malam-malam sebelumnya bukanlah hewan buas atau hewan nokturnal lainnya, melainkan malah goblin yang dilihat Subaru,' pikirnya.
Baha menggagaskan beberapa ide untuk mempersiapkan diri mereka jika ada ancaman dari goblin itu.
"Aku khawatir musuh kita bukan hanya hewan buas, lingkungan yang sulit, dan goblin saja. Mungkin akan ada semacam naga yang muncul antah berantah di masa depan," gagasnya serius.
"Jangan menakuti kami seperti itu," ucap Ollie dengan wajah gusar.
"Aku tidak menakuti, masalahnya adalah kita sudah tidak berada di bumi lagi. Tentu saja ancaman yang mungkin mengintai akan lebih besar dan serius ke depannya. Tidak ada salahnya aku memprediksi skenario terburuk yang aku pikirkan, aku harap kita segera siap melalui hal itu nantinya."
Atmosfer dibsekitar mereka menjadi berat, terlihat wajah mereka ketakutan dan panik, Aqua menggenggam erat tangan Subaru, Subaru menenangkan Aqua, sementara Ollie menundukkan kepalanya tidak tahu harus bereaksi seperti apa.
"Hahhh, jangan putus asa begitu, untuk saat ini lawan kita adalah goblin. Aku akan membuat senjata dan perangkap di sekitar gua, berjaga-jaga kalau goblin itu akan menyerang secara tiba-tiba."
Baha pergi meninggalkan mereka bertiga, namun dia menghentikan langkah dan berbalik.
"Kalian yakin mau tinggal, nanti kalau ada goblin yang muncul ...."
"Jangan menakuti kami!!!!"
Mereka bertiga lari pontang-panting ke arah Baha yang berjalan menjauh.
[ Random ]
"Orang itu .... Mau sampai kapan dia mandi ...." Baha jengkel setiap kali Ollie mandi, sebab dia selalu lama di sana, lamanya nggak ketulungan.
Sudah lebih satu jam Baha menunggu giliran, mereka bertiga sepakat jika pergi mandi, tidak boleh ada yang mendekati sungai.
Oleh karena itu Aqua seharusnya yang mengawasi Baha agar tidak beranjak dari tempatnya berada.
Namun karena Aqua terkena demam, yang terjadi justru sebaliknya. Baha kali ini bisa dengan bebas bertindak sesuka hatinya.
"Hehehe, aku bisa ke sungai dengan alasan mencuci kain kompres yang ada di dahi Aqua, dengan begitu aku bisa melihat pemandangan di sana."
Baha dengan hati-hati mengambil kain kompres yang ada di dahi Aqua.
"Oke."
Baha pergi keluar gua, sembari mencoba membentangkan kain tersebut, namun yang terjadi malah.
"K-Kain ini!!!!!"
Itu bukanlah kain biasa, melainkan tank top milik Ollie.
"BAAAAAHHAAAAAA APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN DALAMANKU!?????"
Baha bergidik ngeri tatkala mendengar suara di belakangnya, telinganya benar-benar terasa seperti ditusuk.
"Enggak ... ini ... sebentar, jangan mendekat! Aku bisa jelaskan!!! AAAAHHHHHHH!!!"
Baha tidak pernah terlihat lagi semenjak kejadian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halulive
FanfictionKejadian aneh menimpa Baha yang tengah menonton streaming Vtuber Hololive di website Holodex. Tidak hanya dia sendiri yang mengalaminya, kejadian serupa dialami oleh seluruh member Hololive. Terjebak di dunia fantasi, mereka mencari jalan keluar unt...