#5

47 7 0
                                    

Malam hari sekitar pukul 21.08 aku tiba di rumah , seharian ini aku pergi bersama Sungchan menonton film dan bahkan dia mentraktir ku makan.

Sungchan bilang dia melakukan itu sebagai hadiah perpisahan darinya untuk ku , karna besok pagi aku akan pergi ke Jerman. Ya aku akan pergi meninggalkan semua kenangan yang ada di sini.

Apa aku akan kembali lagi?

Tak ada yang tau..

Aku memasuki rumah dan kemudian merebahkan diriku di sofa ruang tamu. Memejamkan mata sebentar untuk melepas penat.

"Kau baru pulang , Jisung?"

Taeyong hyung datang dan duduk di dekatku. Aku membuka mata dan mengambil posisi duduk.

" Kau tidak membawa ponsel mu hari ini?"

" Aku hanya pergi ke tempat Sungchan, makanya aku tidak membawa ponselku? Apa ibu menelpon dan mencari ku?"

Ini sering terjadi jika aku pergi bermain ke rumah Sungchan, aku sering tidak membawa ponselku . Ya itu di karenakan rumah Sungchan tidak terlalu jauh dari rumahku jadi untuk apa repot-repot membawa ponsel.

Lagi pula para hyung ku bisa menghubungi Sungchan saja jika misalnya terjadi sesuatu di rumah .

" Tidak, hanya saja tadi saat aku mengemas barang mu, aku melihat ponselmu tergeletak di meja. Itu saja."

" Sebaiknya kau mandi dan istirahat besok kau sudah akan pergi. Apa kau sudah makan malam?"

" Sudah , tadi Sungchan mentraktir ku makan malam"

"Baiklah , jangan lupa untuk segera istirahat..."

Setelah Taeyong hyung pergi, aku pun kembali ke kamar dan bergegas untuk membersihkan diri.

Selesai mandi dan berganti pakaian, aku memeriksa kembali barang yang akan aku bawa ke Jerman besok, takutnya ada yang ketinggalan.

Dan setelah memastikan semuanya lengkap aku kembali menutup koperku. Yang ku bawa hanya 1 koper saja dan 1 tas ransel, karna sepupu ku bilang padaku agar tak perlu membawa begitu banyak barang dari sini.

Semua keperluan ku yang lain telah di siapkan oleh sepupu ku di sana. Jadi selama di sana aku akan tinggal bersamanya di apartemen miliknya, kebetulan dia juga tinggal sendirian di sana.

Aku keluar dari kamarku kemudian pergi ke kamar Jaemin hyung, ada hal yang ingin aku katakan padanya.

Aku mengetuk pintu kamar Jaemin hyung yang terbuka, setelah di izinkan masuk aku pun memilih duduk di atas kasur Jaemin hyung.

Rupanya Jaemin hyung sedang sibuk mengerjakan tugas sekolahnya. Ia terlihat serius dengan beberapa buku yang ada di hadapannya.

"Hyung...." lirihku menatap punggung Jaemin hyung.

"hm...."

" maaf, aku minta maaf karna aku menyukai salah satu teman mu. " Ucapku langsung.

Saat aku mengatakan itu, aku melihat Jaemin hyung tiba-tiba berhenti menulis. Tak ada pergerakan lain dari Jaemin hyung, bahkan Jaemin hyung pun tak memberi tanggapan.

Suasana tiba-tiba terasa hening dan terkesan dingin. Aku masih setia menatap punggung Jaemin hyung dan menunggu kata-kata yang mungkin akan ia lontarkan padaku.

" Kau menyukai Renjun ?"

Mataku terbelalak kaget mendengar ucapan Jaemin hyung.

" bagaimana kau bisa tau?"

"kau memberitau padaku secara tak langsung. "

Aku mengerutkan keningku tak mengerti dengan apa yang Jaemin hyung katakan.

Jaemin hyung membalikan badannya dan kini kami tengah saling berhadapan.

" aku memperhatikan mu Jisung. Setiap kali aku mengajak mu pergi kumpul bersama teman-teman ku, kau selalu menatap Renjun. Dan saat Renjun main kerumah kita kau juga tak berhenti menatapnya bahkan saat di sekolah pun begitu. Kau selalu mencoba mencuri perhatian darinya."

Tak ku sangka ternyata seperti itu diriku, lalu kenapa aku tak menyadarinya.

"tapi hyung pada saat itu aku sama sekali tak ada rasa apapun pada Renjun hyung, aku benar-benar hanya menganggapnya sebagai hyung ku sendiri tak lebih. "

" antara kau benaran menganggapnya sebagai hyung atau pada saat itu kau belum menyadari perasaan mu Jisung. "

" Hyung tak perlu khawatir, ini hanya sepihak saja . Renjun hyung tidak tau jika aku menyukainya."

#SKIP#


Pukul 23.20 aku belum juga merasakan kantuk, semua perkataan Jaemin hyung masih terngiang sangat jelas di pikiranku.

Aku sudah mencoba untuk memejamkan mata namun tetap saja aku juga tidak bisa tidur.

Ponselku tiba-tiba berdering tanda pesan masuk, aku mengambil ponselku dan mengeceknya.

Terkejut saat aku membaca pesan yang di kirimkan oleh Renjun hyung. Rupanya Renjun hyung telah mengetahui siapa penggemar rahasianya.

Awalnya aku tak berniat untuk membalas pesan darinya tapi entah kenapa aku pun akhirnya membalas pesan tersebut. Aku juga melarangnya untuk bertanya apapun .

 Aku juga melarangnya untuk bertanya apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelahnya aku pun meletakkan ponselku kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelahnya aku pun meletakkan ponselku kembali. Dan kemudian terdiam merenung kan sikap ku barusan saat membalas pesan Renjun hyung.

" Jisung, apa yang kau lakukan tadi itu sudah benar tidak perlu merasa bersalah, jangan egois "

Ujarku pada diri ku sendiri, mencoba meyakinkan diriku bahwa apa yang aku lakukan barusan adalah tindakan yang sudah benar.

Namun beberapa detik kemudian bayangan wajah Renjun hyung tiba-tiba terlintas di pikiran ku , wajah dengan ekspresi sedih itu mengganggu pikiran ku.

" Ah....Sial...."

Aku bangun dari tempat tidur ku kemudian mengambil jaket dan kunci motor. Aku bergegas keluar rumah dan pergi .

TBC
Maaf jika ada kesalahan dalam ketikan

" Penggemar Rahasia "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang