★★★★★★★
"Kim Taehyung? Sedang apa?"Suara dari arah belakang mengagetkan Yoongi. Dengan gerakan cepat ia menutup wajahnya menggunakan telapak tangan agar tidak dapat diidentifikasi. Takut akan terjadi hal merepotkan jika ada yang tahu dia bersama Kim Taehyung di sudut ruangan. Rumor akan menyebar cepat.
"Park Jimin? Kau juga ada di sini?" Taehyung membalikkan tubuh sepenuhnya menghadap sosok pria bertubuh lebih pendek yang mungkin setara dengan Yoongi. "Kau mengenal Namjoon?" Jimin tidak menjawab. Dia memfokuskan penglihatannya pada orang lain yang berada di belakang Taehyung-sedang berusaha menutupi wajahnya dari tadi. Keningnya menyatu bingung. "Siapa?" Tanyanya.
Taehyung yang paham langsung menarik Yoongi mendekat; merengkuh erat pinggang Yoongi yang ramping menyebabkan pria yang lebih tua menatap tidak suka. Tangannya naik berusaha melepaskan cengkraman Taehyung yang menyakiti kulit. "Jimin, perkenalkan. Min Yoongi, soon will be my boyfriend."
"Apa?" Yoongi dan Jimin sama-sama dikejutkan karena pernyataan Taehyung. Pria itu sudah kehilangan akalnya. Yoongi melepas telapak tangan yang menyentuh pinggul, "kalian sepertinya memiliki sesuatu untuk diperbincangkan. Gunakan waktunya dengan baik, saya undur diri, " melirik Taehyung sekilas, "dan, Kim Taehyung-ssi, saya anggap Anda tidak mengatakan omong kosong tadi." Kepalanya ditundukkan sekali sebelum berjalan menjauhi.
"Wow, pfft." Jimin menutup mulutnya menggunakan punggung tangan-menahan tawa atas nasib sang sahabat yang ditolak mentah-mentah. "Seorang Kim Taehyung ditolak," tepuk tangan ringan namun cukup untuk didengar diberikan percuma, "luar biasa."
"Interesting, isn't it?" Senyum miring menghiasi wajah tampan si pria Kim. "Don't worry, he's gonna be mine."
"Percaya diri sekali, eh? Dilihat dari raut wajahnya pun anak kecil juga tahu, dia tidak menyukaimu." Jimin menepuk bahu menenangkan (read: mengejek).
"No, he isn't. Kau tahu banyak orang di dunia ini sengaja memanipulasi diri demi suatu keadaan. He is one of them. Aku akan menariknya keluar dari lingkaran gelap buatannya sendiri." Kaki melangkah bersamaan menuju ruang utama. "Kau belum menjawab pertanyaanku, kenapa bisa di sini?"
"Namjoon hyung mengundangku. Kami sudah saling mengenal saat kuliah dulu." Jimin mengebas jas abu-abunya agar terlihat lebih rapi. "Kau?" Matanya melirik ke samping kanan.
"Kami bertemu di Amerika." Pandangan tetap lurus ke depan, "dunia benar-benar sempit." Gelas berisikan wine diapit di sela jari dengan gaya elegannya.
"I know right."
"Oh, Jiminie!" Namjoon datang menghampiri dua sahabat baik itu bersama Yoongi yang dirangkul pinggangnya. "Kau sudah datang rupanya. Bagaimana kabarmu?" Mereka berjabat tangan tanpa melepas senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nʏᴄᴛᴏᴘʜɪʟᴇ [taegi]✓
FanfictionHidup dalam keluarga kaya raya yang saling membenci dan tidak akan pernah akrab menjadikan Yoongi dan Taehyung untuk saling menjauhi. Persaingan selalu menjadi bagian dalam setiap interaksi mereka. Tidak ada kata yang berhubungan dengan emosi indah...