𝑌𝑒𝑎𝒉, 𝑉𝑎𝑐𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛

1.1K 158 17
                                    

Bohong jika Yoongi tidak memedulikan ucapan Taehyung tempo hari di museum Namjoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bohong jika Yoongi tidak memedulikan ucapan Taehyung tempo hari di museum Namjoon. Dia pura-pura menganggap biasa dan berakhir terjaga hingga tengah malam. Seharusnya memang tidak ditanggapi, karena Yoongi tahu Taehyung tidak serius akan pernyataannya. Laki-laki itu hanya dikontrol hasrat manusiawinya.

Yoongi tetaplah Yoongi. Dia memikirkan perkataan pria itu tanpa henti dalam otaknya. Dia juga tidak tahu kenapa. Padahal Taehyung bukan satu-satunya yang mengatakan hal seperti itu kepadanya. Banyak pria yang ia temui selama ini, dan Yoongi mengabaikan mereka semua. Tapi kenapa, kenapa saat Taehyung yang mengatakannya Yoongi merasa begitu terganggu. Hatinya tak tenang.

Sejak kejadian itu, entah bagaimana Kim Taehyung semakin menembus pertahanan yang sengaja didirikan. Yoongi merutuki dirinya sendiri karena membiarkan semuanya terjadi. Jika ketahuan oleh sang ayah, apakah dia masih bisa hidup?

Yoongi sebenarnya tidak tahu pasti masalah apa yang menyebabkan dendam begitu dalam tertancap bagai duri pada hati sang kepala rumah tangga keluarga Min terhadap Mr. Kim hingga mereka berakhir seperti ini. Ia mendengar bisik-bisik para wanita sosialita mengatakan bahwa ayahnya dan Mr. Kim dulunya sahabat baik. Mereka berjalan bersama-sama memulai hingga mengembangkan bisnis.

Yoongi tidak tahu cerita detailnya. Ayahnya hanya mengatakan bahwa Mr. Kim yang menyebabkan ibunya pergi meninggalkan mereka. Yoongi pikir itu alasan cukup kuat mengapa ayahnya tidak membiarkan Yoongi dekat dengan keluarga Kim satu itu. Itulah kenapa walaupun penasaran, Yoongi hanya membiarkan dan percaya. Dia tidak pernah mencari tahu kebenarannya. Ayahnya tidak mungkin berbohong atas apa yang menimpa sang istri.

Tapi apa yang Yoongi lakukan? Dia mengkhianati ayahnya. Ayahnya pasti akan sangat kecewa jika mengetahui anak semata wayangnya pernah tak berjarak sama sekali bersama anak dari orang yang sangat dibencinya. Yoongi gelisah dan takut. Ayahnya akan sangat kecewa.

Yoongi ingin menjadi sosok yang membanggakan bagi ayahnya. Dia selalu mengejar kesuksesan agar diakui oleh ayahnya sendiri. Namun rasa-rasanya semua ini belumlah cukup. Yoongi masih harus mencari dan mengumpulkan entah apa lagi. Dia tumbuh tanpa kasih tulus orang tua yang utuh. Kehidupan penuh warnanya direnggut saat duduk di bangku sekolah menengah pertama. Tidak ada kehangatan, tidak ada cinta.

Ia masih mempertanyakan apakah ini pilihan yang tepat.

Setelah ibunya pergi, Yoongi benar-benar sendirian. Ayahnya bekerja dan pulang hingga larut malam. Hampir tidak ada waktu sama sekali untuk sekadar mengobrol sebentar. Ia tidur saat ayahnya pulang dari kantor, dan ia terbangun saat ayahnya mengurung diri di balik ruangannya. Rutinitas memuakkan itu terus berlanjut hingga Yoongi menginjak usia dewasa. Tidak ada yang berubah. Sekarang hanya bertukar posisi—menjadi seorang yang sibuk tanpa jeda.

Pikirnya tak apa, sekalian menipu diri. Dengan bekerja dia tidak akan fokus memikirkan hal-hal yang menyakitkan.

Dia menjadi pribadi yang tertutup dan susah dijangkau. Mentalnya seringkali tak stabil dan emosinya susah dikendalikan.

Nʏᴄᴛᴏᴘʜɪʟᴇ [taegi]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang