BB TFK 1

402 45 8
                                    


Bang Chan. Pemuda berusia 25 tahun dengan ciri khas bekas luka memanjang dimata itu tengah termenung dalam gelap. Suara gemericik hujan yang teredam oleh tebalnya tembok gedung tidak mengusiknya sama sekali. Sorot matanya teduh namun juga terlihat kosong.

Sesekali dia membenarkan cara duduknya untuk mencari posisi senyaman mungkin masih dengan pikiran yang tidak fokus. Dahinya berkerut dan helaan nafas berat terdengar beberapa kali, membuat hewan peliharaan yang melilit tubuhnya kebosanan. Iya, Bang Chan agak sedikit gila karena memelihara ular hitam -Black Mamba- berukuran hampir 2,5 meter.

Hanya pekatnya minuman pahit yang masuk ke tenggorokannya yang sedikit banyak membuat dia tetap sadar dari lamunan panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya pekatnya minuman pahit yang masuk ke tenggorokannya yang sedikit banyak membuat dia tetap sadar dari lamunan panjang.

Lagi-lagi, Chan menatap lukisan 'Si kerudung merah' yang terpajang dengan arogan dikantornya. Pertama di kamarnya, lalu sekarang ada di kantornya. Lebih tepatnya, di ruangannya. Ruangan yang didominasi oleh warna hitam elegan.

Aroma cendana kuat menemani kesendirian Chan di ruangan yang gelap ini. Seolah menambah kesan misterius dan mistis. Jangan lupakan dengan hiasan bunga mawar hitam yang di susun dengan cantik dibeberapa sudut ruangan.

Susunan bunga mawar itu seolah memberi tanda teritorial yang tidak bisa sembarangan untuk dilewati. Tidak. Ini bukan kesan yang berlebihan, tetapi memang seperti itulah adanya. Hanya orang tertentu yang boleh dan berani masuk keruangan, tidak dengan tamu bisnisnya atau karyawan di perusahaannya sekalipun. Hanya orang tertentu saja.

Bukan karena Chan arogan -Dia memang dikenal memiliki image arogan dan dingin sekaligus 'panas' walaupun sebenarnya sangat baik- tetapi karena siapapun seolah dibuat merinding hanya dengan berdiri didepan pintu ruangan khususnya ini. Minus asisten tidak berakhlaknya, Eric.

Ya, asistennya itu seolah memiliki 9 nyawa karena berani masuk kedalam ruangan bahkan sesekali menaruh beberapa hiasan dengan warna mencolok didalam ruangan boss nya. Eric bilang, wajah bos nya sudah suram karena dikelilingi energi negatif dari warna gelap. Asistenya berpikir warna cerah akan membantu menetralkan energi negatif.

Chan sendiri langsung menyingkirkan semua hiasan mencolok itu di lemari kecil yang ada di sudut ruangan. Bukannya tidak menghargai, tapi semua hiasan mencolok itu terlalu norak untuknya. Bayangkan, Eric sengaja meletakan boneka hybrid babi-kelinci dengan warna pink yang menyakitkan mata didekat kursi kerjanya. Ukurannya pun tidak main-main. Tinggi nya saja mencapai hampir 1 meter.

Tidak sampai disitu, dia juga mengganti sticky notes berwarna putih polos dan transparan dengan yang berwarna pink stabilo dan juga orange. Walaupun lumrah, namun tetap tidak biasa untuk seorang Bang Chan. Pernah sekali Eric menempelkan LED lightning di bawah meja kerja bosnya. Katanya, itu adalah gaya yang lagi trend saat ini.

Namun semua ide brilian itu tidak seratus persen berasal dari pemikiran Eric seorang, melainkan ada campur tangan sahabat setia Chan. Seo Changbin juga Lee Minho.

Bicara mengenai Lee Minho, laki-laki itu pernah menitipkan 3 kucing peliharaannya yang bertubuh gembul di ruangannya. Itu membuat Chan memijat dahi karena semua anak bulu bertubuh gempal itu dengan seenaknya menduduki kursi dan meja kerja Chan, seolah dia diusir dari singgah sananya.

BABY BOSS-TFK| CHANLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang