alice in wonderland : 4

1.3K 162 1
                                    

Alice mengangguk, kemudian berjalan terlebih dahulu dengan 2 orang itu mengikutinya.

Saat sudah keluar hutan, pelayam itu hendak berterimakasih, namun sosok alice sudah tak ada.

Alice sendiri langsung pergi karena tak inggim berlama-lama disana. Ia sangat tak nyaman dengan reon. Ia benar-benar merasa sial harus bertemu mereka. Mau tak mau ia juga harus kembali ke rumahnya, rencananya tak bisa karena hari sudah inggin pagi.

••

Pagi ini banyak warga menghias depan rumahnya. Kedai-kedai buka dan menyiapkan barang terbaiknya. Alice terbangun dan membuka kedai rotinya, bau wangi enak tercium dari dapur alice.

Semua warga menyapanya saat ia keluar dengan pakaian sederhana dan jam yang selalu menggantung di saku bajunya.

"Pagi alice, hari ini tuan duke akan datang, apa yang kau siapkan untuk membuat tuan duke terkesan?" tanya seorang wanita yang menjual susu padanya.

"Ah bibi Claire, alice tidak ada apa-apa untuk membuat tuan duke terkesan. Alice harap tuan duke mau mencoba roti alice saja, itu cukup." jawabnya membuat claire tertawa kecil.

"Tentu saja tuan duke pasti mau, karena roti alice adalah roti terenak yang ada." puji claire membuat alice tersenyum malu.

Mereka kembali ke tugas masing-masing. Alice kembali ke dapurnya, ia membuat sebuah pie apel susu yang bentuk dan wanginya sangat menggugah selera. Alice ingat, di kehidupan dulu duke sangat suka dengan pie apel susu.

Alice tersenyum puas melihat pienya. Ia sudah menyusun rencana baru, yaitu ia harus masuk ke mansion untuk melancarkan balas dendam pada putri asli duke, dan juga laki-laki itu.

Alice lalu membuat sebuah cake Chocolate dengan susu dan toping buah, ia tersenyum senang dan mencoba cake itu sedikit."manisnya pas!"langsung saja ia menaruh cake itu di piring kecil.

Ia mengeluarkan pie dari pemanggang lalu menaruhnya di pinggir jendela yang membuat harum pie itu menguar keluar.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara pintu rumahnya di ketuk. Saat ia buka, ternyata ada seorang ksatria berpakaian formal dan wanita berpakaian pelayan.

"Maaf, apakah anda nona sky alice, penjual roti terenak di desa ini?" tanya pelayan itu dengan sopan.

Alice mengangguk, ia menatap dengan manis yang terpatri di bibir cherynya."ya, apakah nona dan Ksatria ini inggin memesan kue atau roti pada saya?"tanya alice. Alice sebenarnya tahu alasan mengapa mereka kesini, namun ia lebih memilih bepura-pura menjadi anak polos.

"Ya, kami mencium bau pai, dan tuan duke inggin pai. Katanya kami harus ke nona untuk mendapatkan pai terenak di desa ini, jadi kami kesini." yang menjawab bukan pelayan itu, tapi ksatria di sebelah pelayan itu.

Alice lalu membungkuk."silakan masuk kalau begitu."ucapnya mempersilakan mereka masuk.

Ketika 2 orang itu masuk, bau harum roti dan pai tercium jelas. Mereka menatap dapur yang terlihat bersih itu.

Alice mengambil pai, ia menyiapkan sebuah kotak lalu memasukan pai itu ke dalam. Alice kemudian berjalan ke arah 2 orang itu dan memberikannya.

"senang saya mendengar tuan duke mau memesan pai saya. Ini, berikanlah pada tuan duke, saya memberinya atas rasa terimakasih karena tuan duke mau mengujungi desa kami yang lusuh ini." ucapnya membuat kedua orang itu kagum akan kesopanan dan tata krama alice.

Alice mengangkat wajahnya anggun, surai pirang gelombang dan mata coklatnya sangat memesona. Dan senyum lembut serta wajah manisnya membuat ksatria dan pelayan itu terpesona dan gemas.

Pelayan itu membungkuk."terimakasih nona alice. Kami pamit undur diri."ucapnya lalu mereka keluar dari rumah kecil alice.

Setelah kedua orang itu sudah jauh, alice menghela nafas dan menatap dengan mata memicing pada kedua orang itu. Ia lelah tersenyum pada orang-orang duke, sangat menjijikan.

Alice mengalihkan tatapannya pada sebuah pohon yang tak jauh dari rumahnya, matanya terbelalak menyadari sesuatu. Ada orang yang melihatnya menatap tak suka pada orang duke!

Alice dapat melihat sosok itu walau tak terlalu jelas. Surai putih, mata biru samudra dan pakaian formal, di Dahinya ada sebuah tanda kerajaan. Mulut sosok itu seperti mengatakan."aku tak sangka gadis sekecil ini sudah dapat bermuka dua."

Alice langsung buru-buru masuk ke dalam rumahnya, dia merutuki dirinya yang tak hati-hati. Dia berpikir, ada 2 kemungkinan siapa orang itu.

Orang itu pasti salah satu anak raja, anak raja ada 2, dan memiliki tanda yang berbeda di dahinya. Tanda tadi terlihat samar, tapi ia sudah dapat menebak siapa orang itu.

Kemungkinan orang itu adalah anak bungsu raja, yaitu oliver detta Ohpoliun, yang usianya itu 9 tahun, satu tahun lebih muda darinya. Tapi ada satu hal yang terbesit dalam benaknya, untuk apa oliver anak bungsu raja ada di desa kecil ini?

Tak mau memikirkan hal itu, dia pergi ke kamarnya. Mengingat oliver membuatnya teringat Ollie, kakak oliver.

Ollie calver Ohpoliun, adalah putra mahkota yang sangat disukai oleh seluruh gadis di kerajaan ini. Ollie adalah raja perang, dia sangat dingin dan kejam.

Surai orange dan mata samudra, wajah tampan bak malaikat, tapi dia itu adalah iblis. Alice pernah jatuh cinta pada ollie, sebelum rasa cinta itu berubah menjadi benci.

Ollie sama seperti anak pertama duke, suka mempermalukan dan menindasnya. Ollie pernah melakukan sesuatu yang membuatnya hampir kehilangan nyawa, yaitu meracuninya hanya demi putri asli duke yang memintanya untuk meracuni alice.

Dendam alice adalah ollie, dan putri asli duke. Dulu ia tidak pernah bertemu oliver. Pernah sih, tapi paling hanya sekedar bertemu saat lewat atau saat ada di arena pertarungan academy.

Alice harus mewaspadai oliver, karena ia takut oliver akan menghancurkan rencananya untuk membalas dendam pada kakaknya.

Setahu ia, dulu oliver dan ollie tak pernah dekat, bahkan jika di arena pertarungan mereka selalu bersaing kasar. Jika di lihat segi fisik, banyak gadis kerajaan bilang kalau oliver lebih tampan dari pada ollie.

Oliver katanya memiliki surai putih dan mata biru berlian yang indah. Kulit putih dan senyum manis serta lesung pipi. Pipinya chuby, dan ia tak terlalu tinggi.

Oliver sangat ramah, dan juga baik. Dia itu sangat imut, itu kata pada gadis-gadis bangsawan yang jatuh cinta pada oliver.

Alice penasaran pada sosok oliver, tapi ia menghilangkan rasa penasaran itu. Kira-kira? Bagaimana oliver setelah ia mati ya?

Bersambung.

my skyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang