alice in wonderland : 8

1.2K 153 26
                                    

Gadis surai pirang indah tersenyum lebar ketika ia baru saja turun dari menatap binar bangunan dengan arsitektur kuno."nona, nona anggelina telah menunggu di taman aquap." gadis itu mengangguk.

"Ya, mari kita kesana, lorian." lorian mengikuti gadis itu berjalan menuju sebuah taman. Mereka sama-sama memakai jubah, untuk menutupi identitas.

Saat sampai, gadis itu sudah di kejutka dengan rangkulan putri duke Queensland."hei alice, kau lama sekali! Ayo, kita belanja gaun dahulu!"kata anggelina dengan senyum santainya.

Alice membuka tudung jubahnya, ia tersenyum."ayo, kudengar ada butik yang baru-baru ini menyediakan sebuah pakaian modern. inggin melihat pakaian itu."ucap alice seraya melepas jubahnya.

Ia memberikan jubahnya pada lorian. Anggelina kemudian menarik alice, mereka berjalan di ikuti sang pelaya dan satu ksatria."wahh, butik itu ya? Aku sudah kesana, bajunya sangat indah dan bagus."

Mereka mulai mengobrol kembali seperti teman akrab."oh ya, kudengar nanti di Academy, kita akan di pasangkan kalo menjadi queen academy."tiba-tiba saja topik berubah.

"Wahh, aku penasaran sisitemnya itu seperti apa." kata alice dan anggelina mengangguk membenarkan, ia juga cukup penasaran.

Mereka sampai di sebuah butik, langsung saja keduanya masuk diikuti pelayan. Melangkah anggun dan menarik semua perhatian pembeli disana.

Sang pemilik langsung datang menyambut mereka langsung membuat orang-orang penasaran siapa mereka."selamat datang lady alice dan lady anggelina."ucap pemilik butik.

Alice tersenyum sedangkan anggelina menatap datar, benar-benar perbedaan."kami kemari untuk memesan gaun khusus."kata anggelina langsung mengatakan tujuannya.

"Ah baik, kalau begitu ikutilah saya lady." ucap pemilik butik, mereka pengikutnya sampai ke ruang khusus.

Alice duduk di depan sang desainer, ia tersenyum."gaun yang saya ingginkan itu ... Ia bewarna hitam gelap, saya inggin gaun itu membuat saya terlihat anggun dan tenang. Dan gaun biru yang akan membuat saya terlihat anggun dan lembut, apa bisa?"

Desainer itu mengangguk, ia membuat sebuah gambar gaun yang di ingginkan alice. Alice mengangguk, ia tersenyum senang lalu menatap anggelina yang tersenyum padanya juga. Anggelina memang sudah sejak tadi selesai.

Mereka lalu keluar dari butik dan berjalan menuju pasar."oh ya aku penasaran, kenapa kau bisa mengerti tata krama padahal kau dari desa, alice?"tanya anggelina tiba-tiba.

Alice menoleh menatap anggelina, ia tersenyum tipis."seseorang mengajarkanku."jawabnya dengan senyuman tipis.

Anggelina yang penasaran inggin bertanya lagi, namun ia mengurungkannya karena ia sendiri merasa tak ada hak bertanya. Ia melihat sebuah kedai permen."wahh alice, kesana yuk, permen itu sepertinya enak!"ajaknya dengan senyum lebar.

Alice mengangguk lalu anggelina menarik alice ke kedai permen itu."paman yang baik, tolong ya permen untuk kami, seperti biasa ya paman."kata anggelina pada paman itu.

Paman itu mengangguk."kau datang? Kau selalu datang ya, lady. Apa kau tak masalah makan-makanan jelata mulu?"

Anggelina tersenyum ceria, ia menggeleng keras."tentu saja tidak masalah, ayahku mengajarkan untukku terbiasa dengan kehidupan rakyat. Lagi pula yang punya status itu ayahku, bukan aku."katanya santai.

Alice menatap tertegun gadis di depannya, ia tanpa sadar tersenyum tipis."menarik, berbeda dari rumornya dan dulu ... "

"Nah untukmu! Makanlah, ini enak kok!" anggelina menyodorkan sekotak permen coklat, ia tersenyum lebar sedari tadi dan wajahnya jadi lebih ceria.

"Terimakasih." ucap alice dan menerimanya dengan malu-malu. Alice salah menilai anggelina dulu.

"Nah ayo kita jalan lagi, aku akan menunjukan dimana kedai daging bakar disini!" kata anggelina semangat, alice tertawa kecil melihatnya.

Kini mereka seperti teman sungguhan, alice tak inggin berpura-pura.

"Hei anggel, apa kau inggin jadi temanku? Yang sebenarnya? Tanpa ada niat jahat apapun, berteman tulus denganku?"

Anggelina menatap heran."apa sih kau ini? Kan kita memang teman! Tidak! Tapi sahabat, kan? Jadi kita tulus dong!"

Tertawa bersama, sedih bersama, alice inggin meraskannya bersama sahabatnya.

Hari itu, mereka habiskan bersama dengan penuh keceriaan. Alice baru pertama kali merasakannya.

Tanpa mereka sadari, ada orang yang melihatnya. Alice berharap ada orang yang tersenyum untuknya karena ia bahagia, dan kini orang itu tengah tersenyum senang melihat alice tertawa bahagia dan senang menghabiskan harinya ini.

Hei alice, kau beruntung. Aku sebagai author sendiri iri.

Sepanjang malam alice tak bisa berhenti tersenyum, ia kini tengah terbaring di ranjangnya. Ia menatap langit-langit kamar dengan wajah bahagia, sungguh ia bahagia sekali.

Rasa kantuk berat mulai menyerangnya, tanpa sadar alice mulai memejamkan matanya dan terlelap di dunia mimpinya.

°°°

Hari ini, hari berangkatnya alice ke academy. Ia kini siap dengan gaunnya. Ia berjalan ke kereta kuda, semua barang perisapannya telah siap.

"Selamat belajar alice."ucap duke dengan penuh kehangatan.

Alice tersenyum." terimakasih ayah, saya berangkat."balasnya, ia lalu mencium pipi xavier dan naik ke kereta kuda membawa lorian.

Sepanjang jalan ia hanya terus menatap jendela. Hari ini, hari barunya, hari dimana semua akan di mulai."bersiaplah lovita, kau akan merasakan balasanku!"senyum yang di keluarkan alice kini lebih ke smirk.

Hari baru ini, alice tak sabar memulainya.

Bersambung.

Cerita pendek.

Hai apa kalian tahu siapa aku? Ya aku tahu, bukan tempe:D

Baik serius. Aku adalah sang author, hidupku itu sangat ......................................................,............................................................ Biasa saja.

Kegiatanku itu bangun tidur, main hp nulis cerita. Tapi ya sholat shubuh dulu. Aku sekolah di pondok pesantren, ya kalian pasti gk percaya karena aku benar-benar gk mencerminkan anak santri, hiks sedihnya aku.

Di dunia wattpad aku gk pengen terlalu nunjuk diriku yang terlalu santri ini, dan bersikap seperti anak yang sekolah di sekolah biasa(Gk tau diri, padahal dia udah ngaku santri tapi bahasanya, astaghfirullah sekali).

Hari ini aku terkena kesialan beruntun, yang pertama aku gk sengaja rusakin gagang pintu. Padahal kan cuma berusaha buat buka pintu eh malah gagang pintunya rusak. Mungkin tenagaku kuat banget ya? Emang sih aku sering latihan silat, dan udah terbiasa jadi tenagaku membesar(gk usah pamer lo, baru belajar aja bangga).

Dan kedua, duitku habis buat beli seblak. Ketiga, gk ada yang inget hari ultahku, hiks.

Aku itu sangat suka ketenangan, meski sebenarnya aku itu orang berisik yang suka ketenangan, aneh kan?

Udah sih itu aja, makasih ya udah mau baca. Jangan lupa vote. Oh ya, hari ini ulang tahunku, gk ada yang mau ucapin nih?

Ehehe becanda, yaudah ya, dadahhh. Asalamualaikum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my skyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang