alice in wonderland : 5

1.3K 159 2
                                    

Pagi ini, rumahnya di ketuk oleh seseorang membuat alice yang tengah tertidur terpaksa bangun. Alice berjalan ke arah pintu, dan membukakannya.

Betapa terkejutnya ia melihat banyak ksatria dan prajurit berdiri di halaman dan sebuah kereta kuda mewah. Matanya terbelalak ketika melihat sosok pria dewasa berjalan ke arahnya dengan tatapan dingin.

Alice menelan salvianya kasar, ia membungkuk hormat."salam kepada tuan duke Xavier davero toms, semoga dewi athena selalu memberkati anda."ucapnya memberi hormat seanggun mungkin.

Alice tersenyum lembut berusaha menenangkan dirinya. Senyuman itu membuat para Ksatria merona karena senyuman manis nan indah itu.

Toms mendekati alice, ia mengusap surai pirang indah Alice membuat alice terkejut dan menatap heran."tuan duke?" alice bingung.

Toms lalu berjalan berbalik, ia mendekat kepada tangan kanannya. Mereka seperti membicarakan sesuatu yang alice sudah ketahui pasti adalah duke menyuruhnya untuk mengadopsinya.

Seorang gadis berpakaian pelayan datang, itu gadis pelayan kemarin."nona, tolong ikut kami. Kami memastikan hidup anda akan selalu bahagia. Anda kini adalah anak dari tuan besar."kata pelayan itu.

Diam-diam alice tersenyum miris, bahagia katanya? Bahkan dulu mereka mengatakan hal yang sama, tapi ia tak pernah mendapat kebahagiaan sama sekali.

Alice berjalan mundur teratur, ia berpura-pura takut dan itu membuat semua khawatir. Pelayan itu berusaha mendekat, dia tersenyum lembut."tenanglah nona, anda akan baik-baik saja."ucap pelayan itu.

Alice menatap duke yang juga menatapnya. Dengan sengaja alice memutus kontak tatapannya dan menunduk. Duke yang melihat itu mendekat pada alice, tangan besarnya terangkat mengusap surai pirang itu.

"Ikutlah, mulai sekarang kau anakku." kata duke dengan suaranya yang sangat hangat dan lembut.

Bola mata Alice bergetar, tangannya mengepal diam-diam. Untunglah tak ada yang menyadarinya. Duke tak pernah seperti ini dulu, alice tak mau berharap, tapi perlakuan duke kali ini membuatnya hangat.

Alice berpura-pura tersenyum."anda ayah saya sekarang? Apakah benar?"tanya alice dengan nada polos.

Xavier mengangguk, satu tangannya menarik tangan alice lalu membawanya ke kereta kuda mewah itu. (Name) memasuki kereta kuda itu, dia tidak pernah lupa dengan interior kereta kuda keluarga duke.

"Siapa namamu?" tanya xavier untuk memecahkan suasana hening.

"Namaku sky alice, anda bisa memanggil saya alice tuan duke." jawab alice dengan suara halus.

Xavier menyerit."jangan panggil aku tuan duke, panggil aku ayah. Kau anakku sekarang."kata xavier membuat alice tersentak.

Alice mengangguk kaku."ya-yah, ayah. Ah, apa masih lama akan sampai kediaman ayah?"tanya alice.

Xavier menggeleng."tidak, sebentar lagi akan sampai."katanya membuat alice mengangguk paham. Alice menyenderkan kepalanya, ia memejamkan matanya dan tak lama ia tertidur pulas.

••

Kelopak mata itu terbuka, memperlihatkan iris coklat indah dengan bulu mata lentik. Gadis itu bangun dan menatap sekeliling bingung. Dimana dia?

Namun ia langsung ingat, bahwa ia tadi berada di kereta kuda xavier dan ia tak sengaja tertidur. Alice ingat, ini bukan kamarnya waktu dia di mansion duke dulu. Kamarnya dulu lebih usang, tapi kamar ini sangat mewah dan indah.

Cklekk

Suara pintu membuat ia langsung menoleh. Seorang gadis surai coklat dengan pakaian pelayan masuk."nona muda, anda telah bangun? Maafkan saya yang lambat ini. Saya lorian, pelayan anda mulai sekarang. Tolong beri saya perintah nona muda."kata gadis itu.

my skyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang