•7• Emosi

2 2 3
                                    


Apta dan kedelapan teman olimpiade nya mulai memebersihkan kertas-kertas yang ada dimeja mereka. Pak Damar sudah pulang lima menit yang lalu. Hari ini mereka sudah selesai membahas tentang olimpiade yang akan dilaksanakan minggu depan. SMA Aruna tidak hanya mengirim anggota olimpiade matematika, mereka juga mengirim peserta untuk olimpiade kimia dan fisika,jadi jumlah peserta yang dikirim ada sembilang orang.

Sebagian teman-teman nya keluar terlebih dahulu, Apta sengaja keluar terlambat karna menunggu Zera yang masih merapikan barang nya.

"Pulang sama gue ya je, biar gue anterin," Apta mulai membuka pembicaraan. Sedari mereka masuk kedalam caffe ini memang tak ada yang saling bicara satu sama lain,mereka fokus pada pembahasan yang dipimpin pak Darma

"Ga perlu,"tolak Zera

"Udah sore banget ini,lo ga takut apa?"

"Ga."

"Gausah mikir gue bakal nyulik lo,gue cuma niat buat bantu sesama temen,"keukeh Apta masih berusaha mengajak Zera untuk pulang bersama nya

"Emang gue temen lo?" Satu alis Zera terangkat

"Kenapa sih je lo jutek banget sama gue?" Ungkap Apta dengan nada sedikit sedih

"Ckk,gue udah dijembut," decak Zera sambil berjalan keluar

"Sama siapa?"  Tanya Apta ingin tahu

"Bukan urusan lo," Zera menjawab tanpa menoleh pada Apta

Apta hanya diam, kembali menatap punggung Zera yang mulai menghilang dari pandangan. Lagi lagi dia diacuhkan oleh gadis itu.

🌇🌇🌇
"Gimana persiapan olimpiade kamu?" Tanya Lasmana membuka pintu kamar anak nya

Apta yang sedang berbaring dikasur nya lantas bangun dan duduk dengan tegak,tangan nya menggenggam handpone bermerk keluaran terbaru,"lancar,"jawab nya singkat

Lasmana menggelengkan kepala seraya berdecak halus saat mata nya tak sengaja menangkap benda yang ada ditangan anak nya.

"Bukan nya belajar malah main hp kamu?"

"Baru juga megang hp."

"Minggu depan kamu sudah olimpiade,masa masih males-malesan buat belajar. Ga mungkin bisa menang kalau gitu terus," omel ayah Apta yang masih berdiri didepan pintu kamar.

"Papi doain aku kalah?"

"Lagian males-malesan dari mana sih pi, aku seharian udah belajar. Aku juga perlu istirahat,"balas Apta menahan emosi nya.

"Istirahat itu tidur,bukan nya main hp."

"Perasaan kakak-kakak kamu ga ada yang nama nya males,siang atau malam mereka selalu belajar. Apalagi waktu mau ikut olimpiade," sahut Lasmana

"Jangan samain aku sama mereka bisa ga pi!" Pinta Apta tersulut emosi. Papi nya selalu saja membandingkan dia dengan kedua kakak nya.

"Sudah seharusnya kamu sama seperti mereka," sarkas ayah Apta. Dada nya naik turun meredam emosi yang akan meledak oleh sikap anak bungsu didepan nya itu,"jadikan mereka contoh,ingat itu Apta!" Sambung nya dan pergi dari kamar Apta tanpa menutup pintu.

Apta berjalan dan membanting pintu kamar nya dengan kencang,tak peduli jika pintu itu rusak,yang pasti emosi nya sedikit tersalurkan oleh itu.

Ia kembali berbaring dikasur nya,mematikan ponsel yang baru beberapa menit dipegang ,dan menarik selimut untuk tidur. Apta tak belajar,ia juga perlu istirahat. Terlalu memaksakan juga tidak baik menurut nya. Apalagi dia sedang emosi,tak akan fokus juga kalau belajar.

🌇🌇🌇

06:00
Apta sudah siap dengan seragam lengkap nya,ia akan berangkat pagi-pagi kesekolah untuk menghindari papi nya. Apta masih kesal dengan sikap Lasmana tadi malam. Papi nya seolah tak memberikan izin untuk Apta mengistirahat otak nya, laki-laki paruh baya itu terlalu berambisi terhadap anak-anak nya.

Saat Apta membuka pintu kamar nya untuk keluar, pintu kamar kakak kedua nya juga terbuka,dan menampilkan gadis cantik berbadan mungil. Nama nya Alin, kuliah di universitas terbesar di Indonesia.

"Mau kemana lo?" Tanya Alin, sedikit kaget karna adik laki-laki nya itu sudah memakai seragam sekolah.

"Menurut lo?" Bukan nya menjawab, Apta malah ikut bertanya

"Ada masalah lagi sama bokap lo? Atau kali ini nyokap?" Nada Alin bertanya seolah-olah mengejek Apta.

"Orang tua lo juga bege," dengus Apta meninggalkan kakak nya.

Alin hanya menggelengkan kepala nya,ia sudah hapal betul dengan sifat laki-laki itu. Apta akan berangkat sangat pagi jika ada masalah dengan papi dan mami nya.

Pernah juga Apta tak pulang satu hari karna bertengkar dengan Lasmana. Entah kemana anak itu pergi,yang pasti Apta kembali kerumah setelah papi nya memblokir kartu kredit yang Apta bawa.

🌇🌇🌇
Berangkat sangat pagi kesekolah bukan lah ide yang bagus menurut Apta,ia akan ke taman dekat sekolah untuk sekedar menenangkan diri,dari pada uring-uringan karna tak ada teman dikelas nanti. Gerbang sekolah memang sudah dibuka tepat pukul enam pagi,tapi siapa yang akan datang sepagi itu jika tidak ada kepentingan lain.

Apta membuka tas nya, mengambil kertas soal olimpiade yang akan diikuti nya minggu depan. Walaupun bisa mengerjakan dengan baik, Apta tentu berpikir sangat keras dengan pelajaran ini,dia---,tak sepandai itu untuk menguasai semua pelajaran.

Masih dengan mata yang mengamati kertas tersebut, Apta teringat dengan papi dan mami nya yang selalu menuntut nya untuk masuk ke salah satu dunia orang tua nya. Papi Apta seorang dosen matematika yang cukup dikenal, jangan lupakan juga rumah sakit yang diwariskan kakek nenek untuk papi nya. Lalu Mami Apta,beliau seorang dokter professional yang menetap dirumah sakit milik Lasmana,papi Apta.

Apta diberikan dua pilihan untuk masa depan nya,entah menjadi dosen matematika seperti Papi nya,atau jadi dokter mengikuti profesi Mami nya. Namun naas nya, Apta tak menyukai pekerjaan tersebut,tak ingin menjadi salah satu dari kedua pilihan yang ditawarkan orang tua nya.

Tangan nya terkepal kuat,ia cukup lelah dengan semua ini. Mata nya terpejam lalu menghirup dan mengeluarkan nafas dengan tenang. Ditangan nya melingkar jam bermerk,sudah pukul enam lewat Lima puluh tujuh,lantas anak laki-laki itu bangkit dari duduk nya dan segera pergi dari taman itu menuju sekolah.


















Sorry part nya agak pendek,soalnya lagi buntu trus bingung mau nulis gimana. Semoga suka, walaupun rada gak jelas gini HHAHAA

Jangan lupa jalan-jalan walaupun cuma ke depan komplek,biar gak stress. Fighting all ♡♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah Bersama SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang