7. Ulangan

592 60 0
                                    

Sekarang adalah hari senin, hari yang murid-murid paling benci karena harus terpanggang dilapangan

Tetapi berbeda dengan Chenle, ia sangat semangat mengikuti upacara bahkan ia memilih dibarisan paling depan

Chenle sekarang bahkan jauh lebih semangat karena sewaktu hari Minggu ia tidak dibuat kesal oleh siapapun tidak seperti hari-hari sebelumnya

Hari minggu yang damai adalah impian Chenle, hari dimana ia akan bermain Pubg dengan tentram bersama teman secirclenya

"Kalian kok pada pilih dibelakang sih?" Tanya Chenle kepada sahabatnya itu, sekarang ia sudah berada didalam kelas dan sedang menunggu pak Doyoung datang

"Didepan itu panas le, gue yang udah coklat tambah coklat nanti" jawab Haechan

"Iya le, gue juga males didepan, kalau dibelakang kan bisa main" jelas Renjun

"Bener, gue setuju ama kalian berdua" saut Jaemin yang tampak menyetujui ucapan Haechan dan Renjun

Fyi, mereka bicara dibangkunya masing-masing

Chenle memutar bola matanya malas saat mendengar penjelasan sahabatnya itu

"Selamat pagi anak-anak" sapa pak Doyoung yang tiba-tiba memasuki kelas

"Pagi pak!" Sapa murid-murid bersama

"Sekarang kalian akan ulangan harian matematika lagi, siapkan alat tulis kalian, bapak akan membagikan kertas ulangannya" ujar pak Doyoung tiba-tiba yang mana membuat semua murid membelalakkan matanya tidak percaya

"Loh pak kok dadakan lagi?" Protes Haechan

"Ah iya bapak lupa bilang, karena sekitar 2 minggu lagi kalian akan melaksanakan PTS atau penilaian tengah semester maka bapak akan sering-sering mengadakan ulangan dadakan, jadi kalian harus belajar setiap hari bukan hanya saat ulangan saja" jawab Pak Doyoung sembari menatap sengit kearah Haechan

Semua murid menelan salivanya susah payah

Pak Doyoung pun mulai membagikan kertas ulangan tersebut

Apakah ada yang bertanya keadaan tokoh utama kita? Jawabannya adalah mereka sedang membuat benteng pertahanan sembari menatap sengit satu sama lain

"Awas aja lo pecel lele kalau sampe nyontek punya gue!" Ujar Jisung sinis sembari masih menata benteng pertahanan mereka

"Lo kali yang nyontek punya gue Jigong!" Saut Chenle tak kalah sinis sembari masih menata benteng pertahanan mereka juga

Tiba-tiba saja pak Doyoung datang menghampiri mereka berdua dengan kertas ulangan ditangannya

"Kalian ini kenapa? Sampe ditumpuk-tumpuk gitu" tanya pak Doyoung heran saat melihat 2 murid pintar itu sedang menumpuk-numpuk barang-barang mereka sendiri entah itu tempat pensil atau apapaun

"Biar ga bisa nyontek pak!" Jawab mereka berdua bersama lalu menatap sengit satu sama lain

Pak Doyoung terkekeh lalu menyerahkan kertas ulangannya "nih ambil, hati-hati jangan sampai roboh" ujar pak Doyoung dan dibalas anggukan oleh keduanya

"Baik anak-anak selamat mengerjakan, jika sudah selesai bisa dikumpulkan dimeja saya, jangan ada yang menyontek ya" ujar pak Doyoung lalu matanya mulai menelusuri murid-muridnya"Jeno!" Panggil pak Doyoung

"I-iya pak?" Jawab Jeno takut-takut, ia takut jika dikira menyontek padahal memang iya

"Bapak bisa minta tolong?" Tanya pak Doyoung kepada Jeno

"Bisa pak!" Jawab Jeno

"Tolong nanti tuliskan nama-nama yang gerak geriknya mencurigakan, langsung tulis aja tanpa sepengetahuan orangnya okey? Bapak harap kamu tidak bekerja sama dengan mereka" ujar pak Doyoung yang sepertinya lagi-lagi tahu jika pasti nanti ada muridnya yang meminta tolong untuk bekerja sama agar tidak ditulis namanya

Rival || Chenji [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang