12. Sakit

838 80 15
                                    

Hari demi hari terlewatkan, tak terasa sekarang adalah hari terakhir sekolah Chenle dan Jisung melaksanakan Penilaian Tengah Semester.

Dan sekarang Jisung sedang berada di kelas dan sedang berkutat dengan selembar kertas yang berisi soal-soal ujian yang harus ia jawab.

Bagaimana dengan Chenle? Ahh Jisung tidak tau karena selama ujian anak itu tidak duduk dengannya karena peraturan sialan yang mengharuskan mereka berpisah dan duduk sesuai nomor absen.

Menyebalkan.

Jisung sedikit menolehkan kepalanya untuk melirik ke arah belakang lalu terpampanglah wajah teman-temannya yang terlihat sangat serius, tetapi bukan itu yang menjadi atensinya sekarang tetapi matanya justru tertuju pada 2 bangku setelah dirinya atau bisa dibilang bangku dideretan paling belakang diseberang sana dimana tempat rivalnya itu duduk dan hal yang Jisung lakukan itu tentu saja membuat dirinya ditegur oleh pak Doyoung.

"Jisung! Hadap depan, kamu mau nyontek ya?" Tegur pak Doyoung kepada Jisung yang terlihat mencurigakan.

Saat mendengar suara pak Doyoung, pemuda jangkung itu segera saja menolehkan kepalanya menjadi menghadap ke arah depan. "M-maaf pak" ujar Jisung lalu mulai mengerjakan soal-soalnya lagi.

Terlihat pak Doyoung menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri lalu mulai memfokuskan matanya untuk melihat siswa lain yang sekiranya mencurigakan seperti Jisung tadi.

Jisung sedikit memukul kepalanya menggunakan pulpen agar otaknya itu segera bekerja dengan benar, Jisung menjadi kurang berkonsentrasi saat tadi melihat wajah Chenle yang sedikit pucat.

Apa anak itu sakit? Pikirnya.

Jisung menghela nafas kasar lalu mulai memejamkan matanya guna mendapatkan konsentrasinya kembali. Setelah merasa lebih baik, ia mulai melanjutkan kegiatannya yang tadi sempat tertunda dan ingin cepat-cepat selesai agar bisa melihat keadaan Chenle lagi.

Selang beberapa menit. Terlihat Jisung sudah selesai mengerjakan ujiannya dan ia mulai membalikkan kertas ujiannya agar tidak ada yang menyontek. Baik itu teman sebangkunya sekarang ataupun orang yang berada di depannya.

Park Jihoon, teman sebangku Jisung selama ujian.

Jisung tidak terlalu dekat dengan orang disampingnya ini tetapi yang ia tau tentang orang disampingnya ini adalah dia sama-sama manusia seperti dirinya.

Berbeda dengan Jihoon yang memiliki kesan lumayan aneh kepada Jisung saat pertama kali menduduki bangkunya. Ia malah mendapat tatapan seperti sedang diintimidasi oleh Jisung, sebab Jisung melihati dirinya dari atas hingga bawah yang tentu saja itu membuat Jihoon merasa canggung saat berada dengan pemuda bermarga sama dengan dirinya itu.

Dan sekarang Jihoon merasa sangat gugup sebab teman sebangkunya itu tengah memandanginya lagi sekarang.

"K-kenapa? Gue keliatan aneh ya?" Tanya Jihoon gugup karena merasa mendapat tatapan aneh dari pemuda bermarga sama seperti dirinya itu.

"Ga, gue cuma heran aja sama lo. Lo keliatan takut banget ama gue. Gue ga gigit lo kok tenang aja" jelas Jisung lalu mulai menaruh kepalanya di atas tangannya yang bertumpu di atas meja dan memposisikan kepalanya menghadap ke arah Chenle duduk.

"Lo udah selesai?" Tanya Jihoon basa basi karena ia tidak ingin ada rasa canggung diantara keduanya.

"Lo ga liat?" Tanya Jisung balik dengan nada yang sinis.

Jihoon yang mendapat jawaban seperti itu pun langsung mengatupkan mulutnya. Galak pikirnya.

"Pstt hoon" panggil Jisung tiba-tiba kepada Jihoon tanpa mengubah posisi telungkupnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rival || Chenji [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang