[CHAPTER 3]

756 92 4
                                        

Happy reading, hope u like that^^
.
.
.
.

Kerajaan Emerald,

Seekor serigala dengan tubuh setinggi kurang lebih 1,5 meter berbulu coklat terang dengan mata kuning keemasan berlari di tengah hutan, keempat kakinya menapak di tanah dengan dedaunan yang gugur dibawahnya. Berlari kesana kemari untuk menangkap seekor kelinci buruannya yang sudah diperhatikan lama-lama beberapa menit yang lalu.

Saat berada satu meter tepat di belakang si kelinci kecil besar nan gemuk itu berhenti. Serigala itu ikut berhenti dan melihat disamping si kelinci ada tubuh sosok manusia tengah terbaring dengan kondisi wajah penuh memar dan darah yang hampir kering di sekitar mulut, hidung dan perutnya. Sang serigala coklat melangkah pelan mendekati sosok itu, diendus nya tubuh itu lalu di goyangkan perlahan menggunakan moncongnya akan tetapi tidak ada pergerakan yang berarti mata dengan bulu mata yang lentik itu tetap terpejam seakan tengah tertidur lelap.

Serigala tersebut merubah wujudnya menjadi manusia, lelaki tampan tapi tetap manis disaat yang bersamaan. 'Siapa dia? Detak jantungnya sangat lemah. Apa yang terjadi sampai dia penuh luka seperti ini' batinnya bersuara.

Tanpa menunggu lama lelaki itu menggendong seseorang yang baru saja dia temui dengan keadaan sekarat apa bridal style. Membawanya ke istananya, lebih tepatnya ke kerajaan klan Werewolf.

Lelaki bernama Haechan berstatus sebagai beta sang Pangeran klan Werewolf menggendong tubuh mungil yang baru saja ia temukan ditengah hutan melalui lorong-lorong kastil menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar sang Pangeran meletakan tubuh itu diatas ranjangnya, hal pertama yang ia lakukan menyiapkan kain dan air juga obat-obatan herbal untuk membersihkan dan menutup luka yang berada diperutnya. Luka yang berada diperutnya cukup dalam, sepertinya aku harus menjahit nya terlebih dahulu, ada manfaatnya juga aku belajar soal kedokteran dan sering mengganggu para tabib pikir Haechan.

Setelah satu jam berkutat meracik ramuan  dan mengobati seluruh luka yang ada, juga tidak lupa membersihkan sisa darah kering dan tanah yang menempel dan mengganti pakaiannya dengan kaos kebesaran dan celana bahan milik Haechan.

Suara pintu yang terbuka mengalihkan atensi Haechan, menampilkan sepasang laki-laki dengan tubuh berbeda ukuran yang berstatus sebagai orang tuanya atau lebih dikenal sebagai Raja dan Ratu clan werewolf.

"Kami dengar dari alpha penjaga kau membawa seseorang yang tak dikenali, apa itu benar anakku?" tanya seseorang dengan tubuh yang lebih kecil dan ramping, berperawakan manis dan anggun disaat yang bersamaan bernama Ten.

"Iya Ibunda, aku menemukannya ditengah hutan dalam keadaan sekarat penuh luka," jawab Haechan sambil memandang sendu pada sosok yang telah ditemukannya, walau Haechan adalah Pangeran yang ramah dan baik tapi dia tidak akan mau repot-repot mengobati sendiri luka orang yang tidak dikenalnya, apalagi yang bukan dari clan nya.

Johnny melangkah mendekati sepasang Ibu dan Anak itu "Tapi dia bukan seorang werewolf, darahnya tercium seperti darah manusia. Mustahil ada manusia yang dapat memasuki wilayah ini."

"Akupun tidak mengerti, Ayah. Aku menemukannya begitu saja."

"Kita tidak bisa membiarkannya disini, jika Jeno mengetahuinya entah hal buruk apa yang bisa ia lakukan," ucap Johnny dengan raut cemasnya sambil terus meneliti sosok yang terbaring lemah diranjang dengan wajah pucat.

"Lalu harus kita harus apa? Kita tak mungkin membuangnya, sangat berbahaya untuknya apalagi dengan kondisinya yang sekarat." bantah Haechan, Haechan tak sampai hati untuk menelantarkan entah kenapa walau baru pertama kali melihatnya Haechan merasa hatinya begitu nyaman berada di dekatnya meski yang ia lihat hanya mata tertutup dan bibir yang pucat.

AMETHYST || {NoRen}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang