Sam dan Elaine sampai ke kelas mereka, hanya ada mereka berdua di ruangan itu. Elaine memberanikan diri untuk melepas jaket Sam, Ia sudah berhenti menangis, namun wajahnya betul-betul merah seperti kepiting rebus. Elaine merasa sangat kecewa dan sedih, karena ia menganggap keluarga Sam seperti keluarganya sendiri, dan Ia tidak ada disana saat Sam berada di titik terendah di hidupnya, membayangkannya saja tak bisa, anak seusianya biasanya tidak mempedulikan apapun, hanya mencari kesenangan untuk diri sendiri, tetapi tidak dengan Sam, makan pun sangat susah, hanya mengandalkan uang dari ibunya yang sekarang hanya berjualan kue. Sam merangkul Elaine,
"Tuh kan jadi kepiting rebus mukanya" ejek Sam sambil tersenyum mengejek
"Ih udah ah males sama kamu" ucap Elaine kesal
"Hehehehe, kan bercanda yaudah mukanya benerin dulu tuh, awas make upnya luntur" ucap Sam
"Mana pernah aku make up coba" ucap Elaine dengan sedikit kesal
"Iya deh, aku mau ke meja ku dulu ya, sisa bentar lagi kan breaknya: ucap Sam sambil berjalan ke mejanya.
"Jaket kamu nih Sam" ucap Elaine sambil menyodorkan jaket sam yang sedikit basah karena air matanya
"Oh iya lupa" lalu Sam berjalan kembali ntuk mengambil jaketnya, dan kembali ke mejanya.
Beberapa detik setelah itu suasana kelas menjadi sepi kembali, namun tiba-tiba seorang gadis cantik masuk, ya, Ia adalah Clara. Sam mulai memperhatikan Clara, Ia merasakan sesuatu yang agak asing, Ia merasakan jantungnya berdegup kencang, bahkan setelah Clara duduk di kursi nya, Ia tetap tidak bisa mengeluarkan Clara dari pikirannya. Suasana mulai berubah saat Justin dan gengnya masuk. Justin tertawa bersama teman-temannya, dan matanya seketika berubah dan melihat kearah Elaine yang tengah mendengarkan musik menggunakan earphone,
"Hey Elaine..." Justin menghampiri Elaine tetapi Elaine tak meresponnya.
Elaine melepas sebelah earphone-nya, melihat kearah Justin dan mengangkat satu alisnya seperti mengatakan "Apa mau lu?". Justin mundur, ia terlihat tersenyum sedikit dan menggelengkan kepalanya, seakan tak percaya ada seorang perempuan yang menolaknya, dan sepertinya Ia tetap akan menggoda Elaine. Setelah Justin duduk di kursinya, kelas semakin ramai, banyak murid yang datang karena jam istirahat sudah habis, dan dibelakang mereka ada Mr. Robert. Ia bahkan terlihat jauh lebih besar jika dibandingkan dengan anak – anak kelas 10.
Saat seluruh murid sudah berkumpul dan duduk di tempatnya masing-masing, Mr. Robert mulai berbicara,
"Halo kembali anak – anak, tadi kalian sudah memperkenalkan diri, nah sekarang kita akan berkenalan dengan guru guru disini, bahasa keren yang sering dibuat oleh kakak kelas kalian adalah, Teachers Of Naviera, sudah ada beberapa guru yang ada di depan pintu ini, tapi pertama kita panggil dulu kepala sekolah Naviera, Silakan Sir"
Seorang pria masuk kedalam kelas, pria itu memakai jas, namun jasnya tidak dikancing, sepertinya pria itu sudah cukup berumur, mungkin sekitar 50 hingga 60 tahun, badannya sedang saja, rambut dan janggutnya sudah putih sebagian, namun entah kenapa ia terlihat sangat gagah dan bijaksana, Ia pun memulai perkenalannya, dan sangat mengejutkan, suaranya betul betul dalam dan berat, membuatnya semakin gagah.
"Halo Anak-Anakku sekalian, selamat datang di Naviera Highschool, pertama perkenalkan saya adalah kepala sekolah di sini, nama saya Roland Alexander, mungkin saya terlihat tua dan galak, tetapi tenang saja, saya adalah orang yang baik lho".
Semua murid yang ada di kelas masih sedikit takut pada Sir Roland itu, mereka hanya diam dan menatap satu sama lain.
"Jika kalian tidak percaya kalian bisa tanyakan pada Mr. Robert disini, bukan begitu sir?" Tanya Sir Roland itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventurous Love
Fiksi RemajaSamuel Christopher Abraham, anak SMA yang akan menmukan dan mengalami petualangan yang penuh perjuangan di masa sekolah, kehilangan kekayaan, kehilangan banyak hal, dan apakah yang akan ia lakukan. Simak Petualangan Sam di Adventurous Love