BAB III
NEW EMPLOYEE🌼🌼🌼🌼🌼
“Kenapa kau berdiri di situ. Kemarilah.” Yibo mengajak Xiao Zhan untuk segera tidur karena malam telah larut.
Xiao Zhan memeluk tas lusuh miliknya, masih tidak bergerak dari ambang pintu. Pemuda itu bingung harus tidur di mana karena di kamar Yibo hanya ada satu ranjang.
Setelah terdiam cukup lama, Xiao Zhan mulai melangkahkan kaki. Yibo tersenyum lembut, memperlihatkan sisi ramah agar karyawan barunya itu tidak perlu sungkan. Namun, sayang tindakan Xiao Zhan tidak sesuai yang Yibo harapkan.
Xiao Zhan yang diharapkan naik ke atas ranjang justru kini merebahkan diri di lantai. Berbaring menyamping, menjadikan tas lusuhnya sebagai bantal.
Yibo sesaat terpaku, seolah kehilangan kata-kata ketika melihat Xiao Zhan berbaring di lantai dan mulai memejamkan mata. Tidak berselang lama pria itu pun berteriak, “Hei, siapa yang menyuruhmu tidur di lantai?!”
Xiao Zhan spontan bangun dan duduk, menatap takut. “Tidak boleh?” Pemuda itu kemudian bergeser, mengambil posisi yang agak jauh dari ranjang dan kembali merebahkan diri di lantai. “Sudah boleh?” tanyanya seraya menatap polos.
Yibo menepuk jidatnya. “Maksudku tidur di sini. Di atas ranjang, bersamaku.”
Xiao Zhan tidak mengatakan apa-apa, tetapi wajahnya langsung merona. Pemuda itu kembali berbaring dengan cepat, kali ini membelakangi Yibo.
“Hei!” Yibo sontak kesal dibuatnya. Pria itu turun dari ranjang dan menghampiri Xiao Zhan. “Jangan tidur di sini. Kau bisa masuk angin,” ucapnya seraya menarik bahu Xiao Zhan.
Xiao Zhan mempertahankan posisi, berbaring menyamping, sepasang mata terpejam erat, tidak mau terbuka.
“Xiao Zhan?” Yibo memanggil namanya.
Xiao Zhan masih tidak merespons, tetap teguh pada pendiriannya, memejamkan mata dan berpura-pura tidur.
“Zhan, hei! Zhan!” Yibo pun tidak menyerah untuk menyuruh pemuda itu pindah. Wajahnya mendekat, mengamati paras Xiao Zhan dari dekat. “Huh, apa dia benar-benar tidur? Jangan-jangan dia kelelahan. Apa aku gendong saja, ya ....”
Mendengar bahwa Yibo hendak menggendongnya membuat Xiao Zhan membuka mata seraya bangun dari pembaringan dengan cepat.
Buagh!
Gerakan tiba-tiba yang dilakukan Xiao Zhan membuat kening keduanya beradu.
“Argh, kau!” Yibo mengusap keningnya yang terasa pening.
Xiao Zhan sendiri tidak banyak bersuara. Pemuda itu memegangi keningnya seraya meringis tak nyaman.
Yibo tidak sampai hati untuk memarahinya. Xiao Zhan terlihat ketakutan dan merasa bersalah, bahkan matanya terlihat sedikit berair. Entah karena merasa bersalah atau memang sangat sakit. Menurut Yibo, ekspresi pemuda itu begitu menggemaskan, seperti anak kecil. “Kau ... sudahlah. Bangun dan ikut aku.”
Yibo mengulurkan tangan dan Xiao Zhan menyambut uluran tangan itu. Setelah melalui beberapa drama, akhirnya dua lelaki itu bisa tidur nyenyak, di ranjang yang empuk dan normal tentunya.
*****
Pagi berjalan seperti biasa meskipun malam sebelumnya kedai itu nyaris kerampokan. Hari ini, Yibo bersyukur tidak harus menyiapkan kedainya sendirian. Ada karyawan baru yang bangun pagi-pagi sekali dan ikut membantu. Jangan tanyakan tentang Cao Jun Xiang yang semalam menginap. Pemuda itu sangat pemalas dan belum bangun hingga kedai hampir buka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOBO RAMEN SHOP (YIZHAN)
FanfictionWang Yibo, pemilik kedai ramen yang hampir bangkrut jatuh cinta kepada seorang gelandangan?! Seorang tuna wisma berwajah lusuh ternyata adalah sosok lelaki yang sangat manis setelah tubuhnya dibersihkan. "Xiao Zhan, hiduplah bersamaku!" pinta Yibo...