4. SCARED TO BE LONELY

854 167 36
                                    

BAB IV
SCARED TO BE LONELY

🌼🌼🌼🌼🌼

Pagi ini, Yibo berencana untuk mentraktir Xiao Zhan sebagai ucapan terima kasih karena sudah membuat kedai ramennya bangkit kembali dan selamat dari kebangkrutan.

Wang Yibo memulai harinya dengan mengajak Xiao Zhan sarapan bersama. Tidak ada Cao Jun Xiang yang mengganggu kebersamaan mereka. Mereka benar-benar berdua saja.

Setelah sarapan, pria itu lanjut mengajak Xiao Zhan pergi ke sebuah pusat perbelanjaan di tengah kota. Sesampainya di sana, Yibo menyuruh Xiao Zhan mengambil pakaian yang dia suka.

Xiao Zhan sendiri tidak banyak meminta. Pemuda itu hanya menuruti apa yang diucapkan Yibo, mencoba beberapa pakaian yang dipilihkan oleh Yibo, tetapi tidak memutuskan ingin membeli yang mana.

"Zhan, mana yang kau suka?" tanya Yibo.

"Eum, terserah Yibo saja," jawab Xiao Zhan sambil memainkan ujung kemeja yang dikenakannya.

"Tidak bisa begitu. Kau harus memilih!" desak Yibo.

Yibo sedikit kesal dengan sikap Xiao Zhan yang seperti tidak punya keinginan. Apa pun itu, Xiao Zhan selalu menyerahkan keputusan kepada Yibo sehingga Yibo sendiri juga tidak tahu apa yang disukai Xiao Zhan.

"Eum, ka-kalau begitu, aku pilih itu saja," tunjuknya pada salah satu sweater yang dibawa Yibo.

"Hanya satu? Pilih lagi. Setidaknya kau harus punya lima pasang baju."

"Li-lima?" Terkejut, Xiao Zhan berpikir bahwa lima pasang baju terlalu banyak.

"Iya, lima. Cepat pilih!"

Mereka menghabiskan waktu cukup lama untuk memilih pakaian. Sekarang Yibo tahu kenapa Xiao Zhan selalu memasrahkan pilihan kepadanya. Xiao Zhan sangat pemilih dan pakaian yang sesuai seleranya rata-rata memiliki model sama. Jenis hoodie atau kemeja oversize. Itu sebabnya Xiao Zhan merasa nyaman-nyaman saja memakai pakaian Yibo yang sebenarnya kebesaran.

Xiao Zhan cukup tahu diri untuk tidak memilih pakaian yang terlalu mahal. Ternyata pemuda itu sangat pandai memilih. Semua pakaian yang dia pilih terlihat sangat manis ketika dikenakan.

Mendapat tiga setel pakaian dan pemuda itu sudah tidak mau memilih lagi. Namun Yibo terus memaksa sehingga akhirnya Xiao Zhan memilih pakaian lagi.

Akhirnya lima setel pakaian pilihan Xiao Zhan dibayar di kasir, ditambah satu celana milik Yibo dan satu kemeja pilihan Yibo tetapi dia berikan kepada Xiao Zhan.

Waktu makan siang telah tiba ketika mereka selesai berbelanja. Yibo mengajak Xiao Zhan mampir ke sebuah food court di dalam mall itu untuk makan siang bersama. Yibo memesan burger, kentang goreng dan lemon tea. Kemudian Xiao Zhan juga memesan menu yang sama, ditambah es krim stroberi sebagai hidangan penutup.

Di belakang meja di tengah-tengah food court yang ramai pengunjung, Yibo mengamati lelaki itu. Lelaki misterius yang dia ketahui sebagai seorang gelandangan, tetapi sangat pandai memasak. Yibo tahu Xiao Zhan adalah orang baik, tetapi entah kenapa pemuda itu selalu menghindari topik yang berkaitan dengan jati diri dan masa lalunya. Apakah masa lalunya sangat menyakitkan hingga Xiao Zhan memutuskan untuk tidak ingin membahas lagi?

"Kau suka sekali es krim, ya?" tanya Yibo seraya menatap lekat bibir Xiao Zhan yang sedikit belepotan.

"Mn!" Xiao Zhan menjawab dengan wajah riang dan sesingkat-singkatnya, kemudian kembali menyendok es krim itu.

Di saat pemuda itu menikmati es krimnya, tiba-tiba jemari tangan Yibo terulur dengan lembut, menghapus noda es krim di dagunya.

"Berapa umurmu, heum? Kenapa belepotan sekali?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BOBO RAMEN SHOP (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang