chapter 5

2 0 0
                                    

Setelah ditenangkan oleh Rafa. semua yang berada di kantin tidak sadar bahwa Rara mulai kehilangan kesadarannya.matanya mulai memburam, kepalanya mulai pening
Brukk ,rara pingsan dipelukan rafa. Rafa yang mulai merasa Rara tidak ada pergerakan pun panik.

"Raraaa"teriak Rafa. Membuat seluruh siswa mengedarkan pandangannya dan terkejut apa yang mereka lihat.

"Rara , bangun sayangg,Rara kuat bertahan Rara"ucap Rafa dan mulai menggendong Rara bridal style dan berlari menuju rumah sakit.

"Eh ayo ngapain kalian bengong,kita ikut Rafa cepettt sebelum kita kehilangan jejak"ucap Nicky dengan tergesa-gesa dan berlari menuju parkiran meninggalkan teman-temannya.

"DOKTERR TOLONGIN ADEK SAYA CEPATTTT, SUSTERR INI MANA BRANKARNYA" teriak Rafa dengan tergesa-gesa.

"Masukin ke dalam ICU, cepat waktu kita tidak banyak, nyawa pasien bisa dalam bahaya"ucap dokter itu.

"Dokter selamatkan adek saya Dok saya mohon"gumam Rafa lirih tapi masih didengar oleh mereka.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin tuan, anda bersabar dan berdoalah agar semuanya baik-baik saja"ucap dokter itu lalu meninggalkan mereka langsung memasuki ruangan.

"Rafaa"panggil Ansel dengan lirih dengan memegang bahu Rafa.

"Lo yang sabar kita semua ada disini buat rara"lanjut Ansel dengan menguatkan rafaa agar tenang.

"Rara, d-dia. gue takut Rara ninggalin kita .d-dia udah gue anggep adik gue sendiri. Gue jaga dia sebisa mungkin. Hari ini gue gagal ansel.gue gagal jaga rara. gue gabisa kehilangan adik gue"ucap Rafa parau dan melihat kedepan dengan tatapan kosong.

Algar dkk(-rafa) melihat bagaimana sedihnya rafa mengenai keadaan Rara sekarang.meskipun dia bukan saudara kandung Rara, dia begitu menyayangi Rara,menjaga Rara seperti layaknya saudara.abang mana yang mau kehilangan adik tersayangnya. Semuanya kacau. Rafa dengan tampilan acak-acakan.air mata yang terus mengalir membuat mereka semua iba pada rafaa.

Bahkan Rafa yang notabenenya bukan Abang kandung kamu.ngehawatirin kamu kaya gitu sedangkan abang. Abang bukan Abang yang baik buat Rara maafkan Abang sayang. Abang terlalu egois dan gamau membela Rara didepan keluarga kita' batin twis E dengan sendu.

Abang macem apa gue.adik gue sengsara,adik gue rapuh,adik gue sakit.gue gapernah perduli sedangkan dia yang bukan abangnya begitu menyayanginya sampai berani mempertaruhkan nyawanya sendiri ' batin cakra dengan penyesalan.

Ya begitulah manusia selalu terlambat dengan apa yang mereka perbuat selama ini. Memangg penyesalan pasti ada. Apapun yang kita perbuat jika salah pasti akan mendapatkan penyesalan.sebelun mereka ditegur oleh tuhan mereka tidak akan pernah merasakan rasa sakit seperti orang yang mereka sia-siakan.

Back to topik

Setelah menunggu berjam-jam dokterpun perlahan keluar dari ruangan itu dan menutup pintu dengan perlahan, wajah yang ia tunjukan seolah mengatakan apa yang sedang terjadi di dalam

Cklek ' suara pintu dibuka.kemudian dokter melepas jasnya.

"Bagaimana keadaan Rara dok"ucap Rafa dengan bergetar menahan tangis.

"Pasien mengalami stres,imunnya lemah, dan ia juga jarang makan makanan yang bergizi, sepertinya pasien mempunyai trauma yang sangat menyeramkan sehingga membuatnya terpuruk dan melupakan kondisi tubuhnya"ucap dokter itu dengan rinci.

(Maaf yee gapaham masalah beginian kita skip aja oke hihi)

"Yatuhan gimana bisa begini"ucap Rafa dengan penuh penyesalan

"Tetapi kondisinya sekarang baik-kan dok?"tanya algar yang sedari tadi diam.

"Alhamdulillah, kondisinya mulai membaik,dan disini siapa keluarganya,mari ikut saya ada yang ingin saya bicarakan"ucap dokter lalu meninggalkan koridor itu.

"Siapa nih yang bakal wakilin keluarganya"tanya Nicky

"Biar gue aja"ucap Rafa lalu meninggalkan algar dkk.

Sedari tadi twins dan Cakra hanya diam dan bergelut dengan fikiran mereka masing-masing.memkirkan tentang apa yang mereka lakukan kepada Rara sehingga kondisi adik kecilnya buruk. adik?sejak kapan mereka menganggapnya adik haha.

Kembali ke rafa, dengan perlahan Rafa mulai memasuki ruangan dokter itu dan mulai duduk dikursi yang disediakan.

"Adaapa dok apakah ada yang perlu dibicarakan?"ucap rafa dengan tanda tanya.

"Anda keluarganya?"tanya dokter itu.

"Iya dok saya abangnya"ucap Rafa dengan tenang.tapi berbeda dengan hati dan pikirannya yang memiliki firasat tidak mengenakkan.

"Tadi saya mencoba untuk memeriksa nak Rara ternyata ada hal yang penting yang harus anda ketahui"ucap dokter itu ,lalu ia menghembuskan nafas kasar dan mulai melanjutkan ucapannya.

"Hasil lab yang saya ambil tadi menyatakan bahwa nak Rara mengalami leukimia stadium awal"ucap dokter dengan memperlihatkan hasil lab tersebut.

DEG

rafa, dia tidak menyangka ,rara. Adik kecilnya mengidap penyakit mematikan itu. Dengan tangan bergetar dia menaruh hasil lab ke meja kembali.

"Lalu dok bagaimana?"tanya Rafa.

"Lihat perkembangannya,pantau dia.penyakit ini bisa di sembuhkan tetapi jika Rara tidak mau,maka akan sia-sia ,karena pengobatan yang dilakukan akan ditolak oleh tubuhnya"penjelasan dokter itu.

mereka tak menyadari bahwa adaa seseorang yang mendengar ucapan mereka.dan si pendengar itu terkejut ,membuat jantungnya hampir tak berdetak karna mendengar itu semua.

Deg

"Adek?Rara? Leukimia?nggak.adek gaboleh ninggalin abangg.adek harus sama Abang teruss.maafkan Abang dek hikss semua salah abangg'' gumam Ethan dengan lirih.

Ya orang itu adalah ethann.karna Ethan sudah mulai merasa ada hal yang tidak enak maka dari itu dia mengikuti Rafa sampai di ruangan dokter dan mendengarkan semua obrolan yang mereka ucapkan.



Dah segini dulu okay?
Jangan lupa vote and komen
Jan jadi pembaca gelap.kalo gasuka ya gausa dibaca.kalo suka yaa votee mencoba menghargai karya seseorang itu baik bukan?

Okay see youu papay.

Zearra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang