Potongan Puzzle

3 2 0
                                    


Bugh.

" Lo emang suka ya cari gara-gara sama gue "

Bugh, kembali melayangkan pukulan pada seorang pria yang meringkuk ditanah

***

Aku menyantap semangkuk soto bersama Karina. Aku mengedarkan pandangan ke penjuru kantin, mencari sosok Kak Bara. Nihil tak ada Kak Bara disini.

" Cari Kak Bara ya? " Tanya Karina seakan mengerti yang ada di pikiranku

" Na, sebenarnya gue ngerasa aneh sama tingkah Kak Bara akhir-akhir ini "

" Lah emang kenapa? "

Aku menjelaskan detail kejadian yang kulihat kemarin, juga tentang sikap Kak Bara yang selalu menghindar ketika kutanya tentang keluarganya. Karina tertawa keras sembari menepuk pundakku

" Jadi maksud lo Kak Bara pura-pura jadi orang baik gitu? Gak masuk akal banget sih Ra "

Aku menghela nafas " Ya, nggak gitu juga Na. Gue Cuma ngerasa dia lagi sembunyiin sesuatu  dari gue "

" Ra gue kasih tau ya, hidup Kak Bara itu bukan tentang lo doang. Ada space yang mungkin dia anggap privasi, lo kan tahu sifat orang itu beda-beda. Dan tentang yang lo lihat kemarin, biasalah anak cowok berantem dan mungkin aja kan cowok cupu itu yang cari gara-gara duluan. Udah deh lo lama-lama kayak nyokap gue aja, overthinking melulu "

Aku memijat pelan kepalaku, mungkin ada baiknya aku mendengarkan saran Karina. Membuang jauh-jauh pikiran burukku kepada Kak Bara, karena bagaimana pun dia adalah pacarku selama dua tahun ini.

" Tuh, yang lo cari datang " Karina menunjuk gerombolan siswa yang memasuki kantin, ada Kak Bara disana melambaikan tangan ke arahku. Berjalan mendekat ke arah meja yang kududuki.

" Hai " Sapanya dengan senyum yang hangat, aku membalasnya dengan senyuman

" Kak, mending lo ajak Anindhira jalan-jalan gitu. Kebanyakan baca novel, jadi halu dia " Ucap Karina

" Emang halu apa? " Tanya Kak Bara mengernyitkan dahi.

" Katanya kemarin habis lihat lo di belakang sekolah ngerokok dan ngebully cowok " Aku menendang kaki Karina, menepuk dahi merutuki mulut gadis itu yang seperti ember. Karina menutup mulutnya memperlihat kan kedua tangannya yang membentuk huruf v. Aku melirik Kak Bara, raut wajahnya menegang, entah apa yang di pikirkannya.

" Ee, sorry ya Ra aku ada rapat Osis habis ini. Kamu pulang sendiri gak papa kan ya " Aku menganggukkan kepala, merasa aneh dengan gelagat Kak Bara. Setelah mendapatkan jawaban dariku, dirinya segera keluar dari kantin mengabaikan panggilan teman-temannya.

Aku memperhatikan teman-teman Kak Bara, menatap nanar setelahnya. Perlu kalian ketahui, meski telah menjalani hubungan dua tahun bersama Kak Bara namun belum pernah aku di perkenalkan kepada teman-temannya.

" Lah, Kak Bara aneh banget " Ucap Karina seketika saat Kak Bara beranjak pergi.

Aku menepuk dahi Karina kencang, " Gue bilang juga apa, lo gak percaya sih "

Aku dan Karina bersiap meninggalkan kantin karena bel istirahat akan berakhir 5 menit lagi, namun tiba-tiba seorang dari teman Kak Bara menghampiriku " Gue gak tau hubungan lo sama Bara apa, tapi kalau lo pengen tahu yang sebenarnya. Datang ke belakang sekolah nanti pulang sekolah " Bisiknya di telingaku. Aku menggenggam erat tangan Karina, Karina yang ikut penasaran pun meyakinkan ku untuk datang di temani olehnya.

***

Halo readers ?

Segini dulu yaa, besok bakal up lebih banyak lagi

Jangan lupa vote and comment ya 

NiskalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang