Candramawa : 0008

143 13 7
                                    




Suasana sarapan pagi ini hangat, perdebatan kecil diciptakan oleh adik kakak ini sekarang.

"Bunda, kalo pagi ini aku habisin sereal. Berarti nanti siang porsi sayur nya dikit ya?" tawar Rara menarik perhatian Nayeon.

Rara jarang menghabiskan sarapan pagi nya, apalagi menu nya sereal dengan susu di mangkuk. Bahkan tiap pagi hampir pingsan karna setiap hari di suguhkan sarapan ini.

"Emang kamu bisa ngabisin sarapan?" balas Nayeon lalu meminum teh hangat yg sudah dia buat.

"Kalo aku berusaha kayaknya bisa deh. Kan bunda baik."

Rachel tertawa remeh. "Hahalah, pasti ada maunya."

"Terserah aku lah, boleh ya bun?"

Nayeon menuruti permintaan si bungsu.












Setelah sarapan pagi selesai, Nayeon berniat mengumpul kan pakaian kotor Jungkook yg tadi malam dia tumpukan di tepi kamar.

Saat mengotak atik salah satu kemeja, dia melihat sebuah noda lipstik di bagian dada. Nayeon mengamati lagi dan benar itu lipstik, sebuah kecupan singkat.

Siapa? Nayeon bahkan tak pernah memakai lisptik jika berada di rumah.

"Ayy!" panggil Nayeon.

"Kenapa?" sahut Jungkook sedikit teriak.

"Ini merah merah di kemeja kamu apa?"

Yang diajak bicara terdiam sejenak.

"Kemarin ga sengaja nabrak sekretaris ku, yang. Makanya lipstik nya nempel."

Nayeon hanya mengangguk lalu menumpukan nya di keranjang dan membawanya untuk di cuci.





Tanpa dia sadari, sebuah kertas jatuh dari kantung kemeja yg memiliki bekas lipstik tersebut.









•••


Nayeon menatap suami nya bingung, ini hari minggu. Kenapa lain hal dengan Jungkook yg terlihat rapi saat ini?

"Kamu mau kemana?"

"Bos tiba tiba suruh aku gabung di meeting nya, ay. Aku berangkat ya."

Nayeon terdiam, berpikir. Memang bos nya ada meeting di hari minggu siang seperti ini.

"I-iya, hati-hati."

Tak ada kecupan, Jungkook tampak terburu buru. Pakaian nya begitu wangi hingga membuat Nayeon pusing, ini memabukan. Pria itu ingin kemana?

Kepala nya menunduk, melihat sebuah kertas di lantai. Cepat cepat dirinya mengambil dan membaca isi kertas.




Halo darling, aku mau kita ketemu di caffe fancy siang ini.



Jantungnya berdegub kencang, bahaya. Nayeon pun segera mengganti pakaiannya dan membawa tas kecil berisi dompet dan ponselnya lalu pergi menuju caffe yg dimaksud.








~~~




Saat sudah tiba, Nayeon menyuruh Sana untuk datang menemani nya. Biasanya sepupu nya itu pintar menyelidiki hal seperti ini.

"Hei!"

"Eh udah dateng juga. Lo cari suami gue di cafe ini, kira kira dia ketemu sama siapa."

"Bentar."

Sana melihat seluruh caffe, mereka berdua telah duduk di sebuah meja kosong sedikit memojok.

Tatapannya terhenti, Jungkook tampak berbincang dengan seorang wanita sembari mengenggam tangan satu sama lain.

"What? Gila." gumam Sana tak menyangka. Senyum mereka tampak bahagia.

"Apaan?" tanya Nayeon kepo.

Sana menyuruh Nayeon untuk melihat ke arah jam dua.

Siapa sangka, Jungkook tengah tersenyum dan mengenggam wanita yg terlihat lebih muda darinya.

"Brengsek."

"Eits, ini masih satu hari. Kalo sampe tiga hari suami lo kayak gitu, labrak aja nay." saran Sana.

Nayeon menghela nafas lelah. "Sana, gue capek."

"Lo ga boleh capek, inget anak-anak nayy. Jangan nyerah gini ah, ini bukan nayeon gue."

"Kayak apasih, gue tuh kurang apa sih sana. Apa gue cuman bisa ngelahirin anak satu dia jadi gitu?"

Sana menggeplak angin didepan Nayeon. "Hush! Ngga boleh gitu, jangan negatif dulu deh. Udah ah yuk mending gantian temenin gue ke mol." ajak Sana lalu menarik tangan Nayeon untuk beranjak dari caffe.












•••

Di hari ke dua.









Nayeon pagi ini tengah menyiapkan sarapan, melihat Jungkook baru saja turun. Nayeon pun berteriak dan mengundang nya untuk bergabung.

"Pa, sarapan!"

"Papa buru buru bun, di kantor aja." ucapnya lalu pergi begitu saja.

Rara melihat itu terkejut.

"Papa kok tumben ga sarapan? Malah papa yg sering ngajak mulu kalo sarapan."

Rachel menatap Jungkook yg sudah menghilang dibalik pintu. "Apa ya, mungkin papa sibuk."

Nayeon tersenyum tipis, moodnya pagi ini menurun.


"Udah udah, kalian sarapan aja terus berangkat sekolah ya."

"Iya bunda."









~~~

Sudah siang, Nayeon berniat mengantarkan bekal. Hal ini bertujuan agar dia dapat berbicara empat mata dengan Jungkook.

Saat sudah di depan ruang kerja Jungkook, seseorang menyapanya.

"Selamat pagi, ibu cari siapa?"

Nayeon sontak tersenyum. "Saya cari suami saya, namanya Jungkook. Dia di dalam?"

"Maaf ibu, suami anda tidak masuk kerja hari ini."

"Beneran? Kira kira alasan nya kenapa ya? Tadi pagi soalnya saya lihat suami saya berangkat kerja kok."

"Saya kurang tau, beliau tidak mengisi alasan ketidak hadirannya hari ini."

Astaga, kemana dia?

"Oh, yaudah makasih." ucap Nayeon lalu pergi meninggalkan ruang kerja Jungkook.

Nayeon mengetik sesuatu di ponselnya.




Tae|

Taehyung temen SMA
| Lo sekilas kayak lagi manggil gue dengan sebutan ee

Gada waktu buat bercanda.|
Tau jungkook kemana?|

| Lah kok tanya gua
| Kan elo istrinya

Justru istrinya sendiri gatau dimana|
Tadi pagi pamitnya kerja, pas disamperin katanya absen|

| Lah?
| Di jadwal ga ada meeting apa apa nih
| Nanti gue cari tau.

Gue khawatir|
Makasih ya|

| Ya wajar kalo lo khawatir
| Nanti kerumah gue masakin ayam

Ucap sama sama kek!|
Malah minta masakin ayam|
Untung temen.|

| Wkekek.









Nayeon memasukan ponselnya kedalam tas dan pergi dari kantor.


Ini aneh, sejak kapan pria itu kembali berbohong.








TBC

Hlo gengs 🤩

Candramawa || Naykook ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang