01. Saem cantiik

1.4K 155 27
                                    


Senang kembali bertemu kalian!
Terimakasih sudah sudi menunggu cerita ini꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡ aku juga minta maaf karena menyita terlalu lama waktu untuk singgah ke sini 🙏

..

..

..

"Sayang.. jangan main sabun lagi ya! Sini-sini! Papa dah telat nih"

Dengan susah payah, Taeyong gendong anak semata wayangnya. Memakaikan baju sekolah TK, juga jangan lupa minyak telon untuk perutnya.

"Paaaaa~ ihh malk mau pake palpum ini!" Jari mungil itu menunjuki parfum Casablanca yang biasa dipakai papanya.

"Nooo baby. Itu untuk orang dewasa kayak papa, kalau markie pake minyak telon aja" tangan kekarnya ia pakai untuk menahan gapaian Mark yang ingin meraih parfumnya.

Masak anak TK pake parfum aroma menggoda?!!!

Gak gak gak!!

"Sarapan dulu yuk! Papa masakin ayam goreng kesukaannya Mark lohh" Taeyong coba bujuk lagi anaknya itu sambil memasang wajah melas dimeja makan.

Setelah insiden parfum tadi, jelas saja anak TK itu merajuk. Membuatnya enggan makan dan lebih memilih mempertahankan bibirnya yang mengerucut sebal.

"Telpon dek Nana aah.. kasih tau kalau kak Mark nakal pagi-pagi" Taeyong intip putranya dengan ekor mata.

Memainkan ponselnya, berpura-pura mencari nama kontak orang tua Nana- si pujaan hati anaknya.

"Halo Jae! Nana mana nih? Oooooouhhh nemenin Jeno makann yaa.. Waaaah Jeno kalau sarapan semangatt terus?? Iya nih! Kalau Mark sih-"

"Ini Malkk mam koook!!!!!" Mark berteriak heboh meraih piringnya lalu menyuap dengan besar

"Papaaaa bilang ama Nana Malkk mam anyak-anyak!!! Perintahnya dengan menggebu.

'dasar BUCIN'

"Iya nih kak Mark mam banyak juga loh Nana~ tambah juga nasinya" Taeyong terkekeh melihat wajah tampan anaknya yang terkejut.

"Noo papa nooo!" Mulut Mark yang terisi komat-kamit ke arah papanya yang makin aneh-aneh.

------------------------------------------------------

..

..

..

"Jangan nakal ya sayang~ kalau papa belum jemput, Mark disini aja jangan berkeliaran" petuah Taeyong sambil mengusap surai hitam anaknya.

Yang di petuahi malah asik ngisep permen kaki yang tiba tiba aja dia dapet disaku celana sekolahnya.

"DEEKKK NANNAA!!!!" Teriak Mark kala melihat mobil sedan putih berhenti di depan gerbang sekolah nya.

Teriakan Mark bikin kuping
Taeyong pengang, budek dah habis ini. Tapi oknum pelaku nya sih gak perduli malah lari ngabret ke arah pujaannya.

"Kurang asem nih bocah" - Taeyong bapak sabar 2021

"Heyyy antee~" sapa Mark dengan wajah yang super manis ke arah Doyoung-mamanya Jaemin.

"Selamat pagi Mark Hyung! Mau ngajak Jeno main yaa??" Doyoung menundukkan kepalanya menyapa Mark dengan tangan yang masih sibuk mengurusi ransel anak sulungnya.

Mata Mark berkeliling, mencari cari sosok bayi mungil yang biasa akan ikut menemani mengantar teman sekelasnya kemari.

tapi ternyata hari ini gak ada.

Wajah Mark merengut kesal! Dia tuh kesini mau ketemu dek Nana. Kok gak diajak sihhhh?

"Bukaaannn antee~ dedek nyanya manaa? Kok ndak ittuuutt?" Suara Mark sudah serak, kayaknya bakal nangis nih habis ini.

Doyoung yang udah selesai nyiapin tas Jeno pun beralih kearah Mark seutuhnya. Menyamai tinggi anak dari temannya ini dengan berjongkok.

"Dek Nana-nya lagi bobok dirumah~ belum bangun. Mark Hyung, kasian kan kalau nanti dek Nana dibawa kesini nangis-nangis karena masih ngantuk?"

Mark tatap wajah Doyoung dengan lesu, namun kepalanya tetap mengangguk memahami ucapan ibu pujaannya itu.

"Millkkk!! Ayook masukkk! Yang telat bau kentutt!"

Terimakasih kepada Lucas yang membuat pekerjaan Doyoung berkurang.

..

..

..

"Selamat pagi anak-anak" Suara manis Taeil berhasil menarik perhatian seluruh penghuni kelas jambu.

"Pagi Il-saem!!!" Semua murid menjawab serempak.

"Il- saem punya hadiah loooh" Taeil pasang wajah serius dengan senyum jahil.

Ah pemandangan yang begitu manis, kala semua pasang mata jernih dan polos mereka semua menanti dengan tak sabar.

"Mauuuuuuu"

Taeil tersenyum lembut, menyukai waktu ini berkali-kali.

"Ten- saem silahkan masuk"

Mendengar ucapan guru kesayangan mereka, atensi penghuni kelompok jambu langsung terfokus pada pintu. Mengamati langkah anggun se-sosok yang tadi Il-saem sebutkan bernama Ten.

"Halooo! Perkenalan nama saem Ten Lee, kalian boleh panggil aku Ten!" Senyuman manisnya ia tebarkan, membuat anak-anak itu mulai berbisik serta memekik.

"Ten- saem TANTIIK!!"

Tapi diantara semua pekikan, yang satu itu yang paling Ten dengar.

Mae for Papa | TAETENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang