3. Mobil kiriman Papa

19 1 0
                                    

Sudah lebih dari lima bulan Gauri berada di Indonesia. Waktu yang lumayan cukup lama bagi Gauri untuk mengenal teman-teman barunya disini.

Selain Alvin, Bima dan Samudra yang sudah menjadi teman Gauri, ia juga memiliki dua teman baru yang sangat baik dan cantik sama seperti dirinya.

Namanya, Fiona Adreena. Orang-orang selalu memanggilnya Fiona. Gadis cantik yang lebih tinggi enam senti meter dibanding Gauri. Sifatnya juga berbanding terbalik dengan Gauri. Jika Gauri adalah gadis yang lemah lembut, berarti Fiona adalah gadis yang suka melakukan hal seenak jidat dan kadang suka menyakiti hati orang lain. Tetapi, dibalik sifat Fiona yang begitu, dia selalu melindungi orang-orang yang dianggapnya spesial.

Yang satu lagi, namanya Nayra Adilova. Orang-orang selalu memanggilnya Naya. Ia sama tak kalah cantik dari Gauri. Gadis yang sangat mencintai Arsenio Gryson. Tapi sayangnya, perasaan Naya belum terbalaskan oleh Arsen. Rintangan apapun selalu Naya lakukan hanya demi seorang cowok dingin dan cuek itu. Seperti kata-kata yang berada dalam buku diary Naya; Jika kamu ingin mendapatkan seseorang yang kamu cintai, perjuangkan. Karena disetiap perjuangan pasti ada balasan bukan? Tapi jika kamu merasa lelah, lepaskan. Dari pada semakin dipaksakan, nanti akan membuatmu semakin patah hati.

Gauri, Naya dan Fiona adalah teman satu kelas. Gauri juga sangat senang karena mendapatkan teman baru yang selalu baik padanya.

•  •  •  •  •

Pagi ini Gauri bangun lebih awal dari biasanya. Karena ia harus memeriksa kembali barang yang disiapkannya semalam untuk hadiah ulang tahun Naya.

Ya, hari ini adalah hari ulang tahun Naya. Gauri dan Fiona sudah merencanakan sebuah surprise untuk Naya yang akan dilaksanakan setelah mereka pulang sekolah nanti.

Setelah selesai memeriksa, Gauri turun ke lantai satu untuk sarapan bersama keluarga Arsen.

Selama ini, Gauri memang tinggal di rumah keluarga Arsen setelah pindah dari apartmen sementaranya. Jika orangtua Gauri telah pulang ke Indonesia, barulah Gauri tinggal bersama kedua orang tuanya.

"Selamat pagi Bunda. Selamat pagi Ayah. Selamat pagi juga Arsen," sapa Gauri pada kedua orangtua Arsen dan tak lupa juga pada sang sepupu.

Gauri memanggil kedua orang tua Arsen dengan sebutan Bunda dan Ayah. Karena ia menganggap mereka seperti orangtua sendiri.

Sedangkan Gauri memanggil orangtua kandungnya dengan sebutan Mama dan Papa.

"Selamat pagi juga, Gauri. Ayo sarapan."

Gauri mengangguk. Ia segera duduk disamping Arsen.

"Kamu hari ini berangkat bareng Arsen lagi?" tanya Bunda.

Gauri menggeleng. "Enggak Bun. Kemarin mobil yang Papa belikan untuk Gauri udah sampai. Jadi hari ini Gauri berangkat pake mobil Gauri. Kebetulan juga sekarang pulangnya mau ke rumah temen dulu, boleh ya?" ucap Gauri sembari meminta izin pada mereka.

"Ah, mobil baru yang kemarin itu kiriman Papa kamu ternyata," ucap Ayah.

Karena kemarin datang sebuah mobil sport mewah berwarna putih, membuat para seisi rumah dibuat sangat bingung dan kagum.

Gauri tersenyum malu mendengar perkataan itu.

"Kalau hari ini Gauri tidur dirumah temen boleh nggak?" tanya Gauri.

Mereka hanya mengangguk sebagai jawaban. "Boleh, asal tidak merepotkan teman-mu ya," peringat Bunda.

Gauri melahapkan sisa rotinya kedalam mulut. Lalu mengangguk-anggukan kepalanya senang.

GAURITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang