Awan sudah hampir gelap. Jam menunjukan pukul lima sore sedangkan dua gadis yang berada di mall itu masih berkeliaran.
Sejak pulang sekolah tadi, Gauri mengajak Naya untuk pergi jalan-jalan ke mall. Hanya berdua.
Sedangkan Fiona? Gadis itu sedang sibuk menyiapkan hiasan dirumah Naya untuk dijadikan surprise malam nanti. Tak lupa, Fiona dibantu oleh Alvin, Arsen, Bima dan Samudra.
Awalnya Fiona ingin mengajak teman sekelasnya untuk membantu meramaikan acara ulang tahun Naya. Tapi dia urungkan niatnya, karena Naya pernah bercerita pada Fiona. Di ulang tahun yang ke-17 nanti, Naya tidak ingin banyak orang datang di pesta ulang tahunnya. Dia hanya ingin orang-orang penting yang hadir di dalam acaranya. Jadilah, Gauri memberi saran untuk meminta bantuan pada Arsen dan teman-temannya.
Jikalau kalian lupa, Arsen termasuk kedalam daftar orang penting dalam hidup Naya. Kenapa? Karena gadis itu sangat mencintainya.
• • • • •
"Aman?" tanya Fiona pada keempat lelaki yang sedang bersamanya.
Alvin, Arsen, Bima dan Samudra menganggukan kepalanya. Mereka sekarang sedang duduk santai sambil beristirahat.
Semua hiasan sudah sangat pas, halaman belakang rumah Naya terlihat sangat indah untuk acara ulang tahunnya malam ini.
Sebelumnya, Fiona sudah meminta izin pada kedua orang tua Naya untuk menghias halaman belakangnya. Dan orang tua Naya juga memberi izin untuk mereka.
"Abis nih tenaga gue, Fi. Masa disuruh bantuin tapi kagak dikasih makan," ucap Alvin.
"Tau nih! Cacing di dalam perut abang udah teriak-teriak minta makan. Tega banget lo Fi. Suguhin apa kek, makan kek atau minum. Bisa kena penyakit maag ini!" timpal Bima.
"Bener banget! Tau gini gue pacaran aja sama Caca." Samudra menambahkan ucapan mereka.
Arsen menggidikan bahunya ngeri. "Otak lo isinya gak ada yang lain, Sam? Selain pacaran sama Caca?"
"Nggak lah. Caca selalu dihati!" ucap Samudra dengan bangga.
"Emang sinting!" timpal Arsen, Alvin dan Bima secara bersamaan.
Fiona stress melihat kelakuan keempat orang itu. Bisa-bisanya Gauri menyuruhnya untuk mengajak mereka. Bisa ikut gila dia lama-lama kalau terus bersama mereka!
"Lo pada duit doang banyak, beli makan sendiri gak mampu. Dasar!"
"Fiona sayang, dengerin gue," titah Bima.
"Najis! Gausah sayang-sayangan lo," cerca Fiona tak terima dipanggil begitu.
"Semua perbuatan pasti ada imbalannya, beb. Guru aja ngasih ilmu ke kita kagak gratis, mereka dibayar. Pake apa? Pake duit spp kita lah! Jadi, kita mau minta imbalannya berupa apa kek gue laper nih cape dari tadi bantuin lo!" lanjutnya.
Fiona memutar bola matanya malas. Ia mengeluarkan selembar uang berwarna merah, lalu diberikan pada Bima.
"Beli sendiri, gausah manja!"
Bima menerima uang itu dengan senang hati. Ia membuka ponselnya dan membuka aplikasi untuk memesan makanan secara online.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAURI
Teen FictionNamanya Gauri Jacqueline. Kalian bisa sebut dia, Gauri. Parasnya cantik, rambut hitam yang bergelombang membuat dirinya semakin lebih cantik. Bukan hanya parasnya yang cantik, tetapi isi hatinya juga tidak kalah cantik. Gadis yang dikelilingi dengan...