Pagi
Entah kenapa hari ini rasanya aneh aku merasa lelah dan kurang berenergi.
Ku coba untuk biasa saja
"Reaya sadar, cepetan kamu harus sekolah, dah dah" gumamku, lalu menuju ke kamar mandi dan segera mandi.Setelah selesai mandi akupun menghias diriku.
"Oke good, i'm fine, it's oke" ucapku menatap diriku di pantulan cermin, lelah tampak jelas di mukaku membuatku merasa frustasi.
"Reaya tuh Sunoonya udah nungguin kamu cepat turun" panggil ibuku.
"Iya ma" jawabku lalu bergegas ke bawah."Eh Noo udah nungguin lama?" Tanyaku.
"Nggak kok, yuk" jawabnya.
"Kamu kenapa kok keliatan pucat begitu?" Tanya Sunoo.
"Eh gpp kok ya udah yuk" jawabku.
Kami berdua pun berpamitan dengan ibuku.Sekolah
"Eh Rea kamu keliatan pucat banget kamu gapapa?" Tanya Limia dengan khawatir.
"Ga papa palingan karena maraton Drakor tadi malam, jadi panda deh" jawabku dengan senyuman.
"Tapi kok ga kayak biasanya ya?" tanyanya."Ga biasa gimana?" tanyaku.
"Anu, kamu udah sarapan?" tanyanya.
"Ah sarapan ya" aku tersentak, lalu melihat ke tasku, ternyata aku lupa membawa bekal dari ibuku.
"Oala Reaya, pelupa" ucapku frustasi.
"Yah, ke UKS yuk, kamu benar-benar pucat lo" ajaknya.
"Ga ah malas, lagi pula di sana aku ga bisa ngapa-ngapain" tolakku.Istirahat
"Yuk kekantin cari makanan, kamu mau apa?" tanya Limia.
"Ga ah aku disini aja, lagi malas" tolakku.
"Ya udah nanti ku bawain roti ya" ucapnya
"Iya makasih ya Lim" jawabku.Karena bosan di tinggal sendiri, aku pun keluar kelas.
Ingin berjalan-jalan seraya mengamati sekitar.
"Hai Sun," panggilku terputus.
Brak, aku terjatuh, aku melihat sekilas Sunoo berbalik ke arahku dan pandanganku mulai gelap.Aku mendengar suara ribut dari sekitarku.
Aku pun perlahan membuka mataku, mataku menangkap seseorang tepat duduk di depanku, itu Sunoo.
Aku melihat sekelilingku lagi di situ ada Limia, Jake dan Ni-ki yang jaga UKS, dan ada teman-temanku yang lain."Udah udah, sana biar Limia dan aku yang jaga Reaya di sini" ucap Sunoo mengusir yang lain.
"Cepat sembuh ya" ucap salah 1 temanku, akupun tersenyum.
"Iya makasih ya kalian udah jagain aku" ucapku, lalu merekapun pergi."Rea, kamu buat aku khawatir tau ga sih" ucapnya.
"Haha aku ga papa kok" jawabku, lalu mencubit pipi Limia.
"Sakit tau, nih rotinya dimakan" jawabnya dengan tatapan sinis.
"Iya makasih ya sekali lagi" ucapku.
"Iya masa-masa" jawabnya."Limia udah kamu kekelas aja, biar aku yang jaga Reayanya" ucap Sunoo.
"Aish iya-iya, cepat sembuh Reaya, jangan macam-macam dengan Reayaku" ucap Limia dengan sinis.
"Haha" tawa kami bertiga."Rea, kamu kenapa sih sampai pingsan kayak tadi" tanya Sunoo lembut tapi tampak dari raut mukanya dia sangat khawatir.
"Ah ga papa kok," jawabku dengan senyuman, tiba-tiba Sunoo memelukku."Kamu benar-benar bikin aku khawatir tau ga?" ucapnya.
"Aku takut kehilangan kamu aku ga mau kamu kenapa-kenapa, hiks" lanjutnya, eh kok sampe nangis, bahuku jadi basah ni.
"Eh aku gapapa kok Noo" ucapku."Segitu khawatirnya kamu sama aku" lanjutku.
"Iya aku khawatir banget, kamu tu berharga banget buat aku" jawabnya.
"Hah masa sih?" godaku.
"Iya sayang" ucapnya lalu mencubit pipiku.
"Sakit" gumamku sambil menatapnya sinis.
"Hehe maaf" ucapnya.
"Iya" jawabku."Kamu sih pake acara ga sarapan segala, mana bekalnya juga lupa di bawa" ucapnya menatapku sinis.
"Hehe iya deh iya, aku ga bakal ngulang lagi kok" jawabku.
"Gitu dong pintar, tu rotinya makan, sini Aa" Sunoo menyuapiku dengan roti tadi."Makasih, aku sayang kamu" gumamku lirih.
"Aku juga" jawabnya.
"Eh" ucapku.
"Udah diam istirahat yang banyak ya cantikku" ucapnya.
"Iya iya, kamu balik kekelas gih, entar ketinggalan pelajaran" usirku.
"Idih, main usir usir aja" jawabnya, lalu menghadapkan pipinya ke mukaku."Apa?" tanyaku mengangkat sebelah alisku.
"Kiss" jawabnya.
"Idih" ucapku.
"Ayo atau aku yang,," jawabnya.
Cup, aku mengkiss pipinya, yang sukses membuat pipiku memerah.
"Sana bawel" usirku.
"Iya dah" Sunoopun berlalu pergi.Waktunya pulang, baru saja aku mau bangun tiba-tiba Sunoo datang dengan tasku.
Uhh perhatiannya ayang bebeb.
"Eh Noo baru aja aku mau kekelas" ucapku.
"Ga perlu ni udah ku bawa tasmu" jawabnya
"Makasih ya" ucapku.
"Iya sama-sama" jawabnya.
"Eh Rea udah baikan ya" ucap Limia.
"Eh iya nih udah mendingan" jawabku."Sini tasnya biar aku yang bawa" tawar Limia, uhh baik banget deh.
"Sini naik" ucap Sunoo yang sedang membungkuk ingin menggendongku.
"Iih Sunoo kakiku masih bisa jalan lo" ucapku.
"Hehe gapapa biar kamu ga kelelahan aja" jawabnya.
"Bisa aja" jawabku.
Kami bertigapun tertawa, aku pun naik ke punggung Sunoo, uhh bahu lebarnya.Di mobil
"Makasih ya Lim" ucapku.
"Iya sama-sama" jawabnya.
"Eh kamu ga bareng kita aja nih?" tawarku
"Ga lah beb manis, rumah kita kan beda arah gimana sih" jawabnya.
"Hehe iya juga" jawabku.
"Iya hati-hati kalian" ucapnya.
"Kamu juga bye" jawabku.
"Bye" jawabnya.Gimana nih?
Reayanya udah mulai luluh kan?
Mari ikuti petualangan cinta Reaya dan Sunoo.
Ada yang kepo ga yah sama next ceritanya?
Huhuu tah ta luv U guys🤩🤭😃♥️O_o(. ❛ ᴗ ❛.)
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR O'CLOCK, Kim Sunoo×Shim Reaya 'ENHYPEN'
Teen FictionWaktu yang kulalui bersamamu akan menjadi masa-masa terindah dalam hidupku Bersama dengan orang yang awalnya kita tidak tertarik hmm katanya gak suka tapi kok kalo ga ada 1 sama lain kok jadi kek batu Sunoo: Aku suka kamu Reaya Reaya: Hah apa aku ga...