Aku punya hobi yang unik deh, ya hobiku
Koleksiin barang-barang unik, aku juga suka sesuatu yang cantik untuk pajangan.
Dan ya saat ini aku pengen yang manis-manis tapi cantik, apa lagi kalau bukan permen.Aku suka banget sama permen, bahkan sampai flu gara-gara, makan permen sambil rebahan di malam hari, hahaa.
Iya aku teringat akan 1 toko permen yang suka ku kunjungi di kala waktu senjang.
Ada banyak macam permen di sana, bentuknya cantik-cantik pula.Aku meraih hapeku, lalu menekan tombol telepon pada kontak seseorang
Di Telepon
Reaya:"Sunoo ya"
Sunoo:"hm tumben nelfon biasanya chat aja"
Reaya:"Apa kau sedang sibuk?"
Sunoo:"Tidak, ada apa?
Reaya:"Em, bisa kah kau mengantarkanku ke toko permen?"
Sunoo:"Tentu my princess"
Reaya:"Makasih, aku tunggu ya"
Sunoo:"Nee"Akupun mengakhiri teleponnya dan segera bersiap-siap.
Aku mengikat rambutku ala pony tail.
Memakai makeup seperlunya, begitu pula dengan parfum.
Styleku pun sangat simple.
Baju dengan warna biru langit dan celana dengan warna cokelat muda, yang soft.Ku telusuri anak tangga 1 per 1 menuju bawah.
Aku duduk di salah satu bangku di ruang keluarga.
Di depanku ada cermin dengan bingkai yang elegan, aku sangat menyukainya.Ku tatap lekat diriku di pantulan cermin, tampak sempurna.
Aku sersenyum.
"Manis, kau tampak sempurna" ucap seseorang.
Suaranya, ya aku familiar sekali."Sunoo, ko, sejak kapan" ucapku bingung.
"Ah baru aja ko" jawabnya santai.
"Ko aku ga tau sih" ucapku memanyunkan bibirku.
"Jadi gemes deh" ucap Sunoo lalu mencubit pipiku.
"Yeh, sakit tau" ucapku kesal.
"Hahaa, iya iya maaf" jawabnya.Kamipun segera menuju mobil Sunoo.
Mobil putih dengan gaya modern, keren menurutku.
Di dalamnya di isikan warna biru soft.
Aku sangat suka selera Sunoo manis seperti orangnya.
Di jalan aku sesekali memainkan hape, tapi lebih banyak melihat pemandangan luar, sesekali juga aku menatap wajah tampan Sunoo."Jalan sini ya?" tanya Sunoo yang fokus menyetir.
"Iya dikit lagi sampai ko" jawabku.
"Apa kau pernah kesini sabelumnya?" tanyaku.
"Belum" jawabnya.
Akupun mengangguk kecil.Kami sampai di depan toko permennya.
Dengan tulisan cantik di atas pintu masuknya bertuliskan 'Candy shop Choi Soobin'.
Aku tersenyum puas melihatnya.Setelah Sunoo memarkirkan mobilnya, aku segera menarik tangannya agar masuk ke dalam.
Yang di tarik tangannyapun tak masalah.
Sunoo mengikuti langkahku.
Sesekali ia hendak menabrakku, karena aku yang berhenti tiba-tiba.Aku dan Sunoo sudah di dalam.
Terpampang jelas di meja kasir ada Soobin yang sedang melayani para pembeli.
"Hai ka Soobin" sapaku.
"Hai de, apa kabar" ucap Ka Soobin.
"Baik ka, ini kenalin temanku Kim Sunoo" jelasku."Oh hai, aku Choi Soobin" ucap Ka Soobin mengulurkan tangannya kepada Sunoo.
Mereka saling menjabat tangan 1 sama lain.
"Iya salam kenal ka" jawab Sunoo.
"Iya, kalian mau belanja ya?, silahkan di pilih aja" ucap Ka Soobin.
"Iya ni ka" jawabku.Iya Choi Soobin, seorang pemilik toko permen, sekaligus kasirnyanya.
Aku lumayan dekat dengannya karena sering belanja di tokonya.
Kadang kami juga saling bercerita banyak hal, ketika toko sedang sepi.Akupun segera menarik tangan Sunoo ke rak permen cantik yang ada disana.
Ada yang bentuk angsa putih, bungan mawar dengan berbagai warna, bentuk hati, bintang dan lainnya.Aku terkagum-kagum dengan indahnya toko ini, cantik sekali.
"Woah, keliatannya enak dan manis" ucapku.
"Tidak lebih manis dari aku kan?" ucap Sunoo dengan senyuman.
"Hahaa, iya kau manis, tapi aku kan tidak bisa memakanmu" ucapku polos."Biar aku aja yang makan kamu" bisik Sunoo di telingaku, lalu mendekatkan wajahnya ke wajahku.
"Kau seperti ingin memakanku aja" ucapku.
"Ya aku ingin sekali menerkammu" jawab Sunoo.
"Bagaimana orang manis sepertimu bisa jadi buas?" ucapku.
"Hahaa" kamipun tertawa.Aku memilih banyak banget permen, membuat Sunoo kewalahan membawanya.
"Lihat ni tangan aku sampai penuh oleh keranjang belajaanmu" ucap Sunoo memelas.
"Iya iya, sini ku bawa beberapa" ucapku, Sunooopun tersenyum, lalu menyerahkan beberapa permennya."Ini sudah sampai sini aja?, ga ada yang mau di tambah lagi kan?" tanya Sunoo memastikan.
"Iya, yuk" akupun berjalan ke arah kasir, disusul Sunoo di belakangku.
"Ini ka permen-permennya" ucapku, lalu menaruh semua permennya ke atas meja kasir.
"Baiklah de tunggu ya" jawab Ka Soobin, dengan senyum lisung pipinya.Selesai semua permennya dihitung jumlahnya, aku segera mengambil dompetku.
Belum sempat aku memberikan uangku, Sunoo duluan memberikan kartunya kepada Ka Soobin."Eh kenapa ni?" tanyaku bingung.
"Ngga papa ko, biar aku aja yang bayar" jawab Sunoo.
"Berapa jumlahnya ka?, ini pake ini aja untuk bayarnya" ucap Sunoo.
"Oh baiklah de, karena Kaka hari ini sedang senang maka Kaka beri kalian diskon 40%" ucap Ka Soobin.
"Ah benar kah ka" tanyaku.
"Ah tentu saja" jawab Ka Soobin lalu mengacak pelan rambutku."Terima kasih banyak ka" ucapku dan Sunoo.
"Iya sama-sama, hati-hati di jalan ya" ucap Ka Soobin menepuk pundak Sunoo pelan.
"Iya kami pergi dulu ya" ucapku berpamitan.
"Nee""Makasih ya Noo" ucapku memeluk lengan Sunoo bahagia.
"Iya sama-sama" jawabnya, lalu mengelus pelan pipiku.Kamipun segera pulang~
Huhf yeah, cape ngetik
Ya ga papa lah, buat kalian juga
Yang penting kalian puas dengan ceritanya, aku bakalan seneng banget
Lov U guys^ 3^♡
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR O'CLOCK, Kim Sunoo×Shim Reaya 'ENHYPEN'
Teen FictionWaktu yang kulalui bersamamu akan menjadi masa-masa terindah dalam hidupku Bersama dengan orang yang awalnya kita tidak tertarik hmm katanya gak suka tapi kok kalo ga ada 1 sama lain kok jadi kek batu Sunoo: Aku suka kamu Reaya Reaya: Hah apa aku ga...