[10]Bookstore

25 2 4
                                    

Aku sekarang sedang ada di toko buku.
Aku sedang mencari buku mata pelajaran dan beberapa novel untukku.
Jika di tanya aku dengan siapa?, Sunoo, sendiri? Yaa sepertinya kalian salah.
Aku bersama Park Haeci, masih ingat dia?
Yaps, jika kalian tau cukup tau saja, bagi yang tidak tahu, tidak ada spoiler bebb

Hoo iya aku lupa, Sunoo ya?
Ia tidak bisa mengantarku karena ada urusan.
Dan ya mengapa harus bersama Haeci?

Karena:
Ceritanya aku sedang menunggu bus di stasiun, tiba-tiba seseorang menyapa dan menghampiriku, ternyata orang itu Haeci. Iyaps Haeci mengajakku ke toko buku bersama, katanya ia juga ingin membeli beberapa buku, so kami punya tujuan yang sama bukan?

"Eh menurutmu yang ini bagus tidak?" tanya Haeci.
"Lumayan" jawabku.
"Kamu suka yang bagaimana?" tanyanya.
"Tema sahabat bagus juga, komedi romantis juga tidak buruk" jelasku.
"Oh oke" jawabnya seraya menganggukkan kepalanya.

"Apa kamu suka yang ini?" tanya Haeci.
"Entah" jawabku meraih buku dari tangannya Haeci.
"Oke"
"Hmm, ini romens ya?" tanyaku polos.
"Iya sepertinya, kenapa apakah tidak bagus?" ucapnya, akupun menggeleng.
"Tidak, ini bagus ko" jawabku.

Kamipun memilih buku yang mana yang ingin kami beli.
Setelah selesai memilih buku, kamipun segera kekasir.

"Ini semuanya di total aja ya" ucap Haeci, aku merasa kebingungan, uhh oke oke.
"Baiklah"
"Ini notanya ya" ucap kasir memberikan keterangan belanja kepada Haeci.
"Terima kasih, ini uangnya, boleh minta 1 plastiknya lagi?" ucap Haeci.
"Tentu, ini"
"Terima kasih"

"Ini uangnya, cukup kan?" ucapku memberikan uangku kepada Haeci.
"Eh tidak perlu, ini sebagai ganti es mu yang tumpah waktu itu" jawabnya.

"Yehh masih di ingat" ucapku.
"Lagian itu sudah di bayar Sunoo ko, jadi ambil aja ini" lanjutku, masih kekeh memberikan uangku.
"Sudah ku bilang ini sebagai ganti dari es mu, jadi tidak ada penolakan" finally, akupun pasrah.
"Terima kasih ya" ucapku dengan senyum.
"Iya sama-sama"

Kamipun keluar dari toko buku itu.
Kami berjalan menuju parkiran seraya sedikit bercanda.
Tampak bahagia mungkin¿, Mungkin juga orang mengira kami kekasih¿
Aku tidak tahu, jangan tanya aku

Saat ingin masuk mobilnya Haeci, tiba-tiba seseorang memanggilku.
"Reaya" ucap seseorang.
"Eh Sunoo" jawabku, yaps itu Sunoo.
"Ko kamu ada di sini?" tanyaku, bukannya menjawab Sunoo malah.
"Ya seharusnya aku yang tanya begitu,
ko kamu ada di sini?" jawab Sunoo.
Hah gimana Reaya ga konek.

"Gimana sih Noo" jawabku mengangkat plastik bukuku.
"Kau sendiri kenapa di sini?" tanyaku lagi, aku melihat Sunoo yang malah fokus ke, mobil Haeci¿
"Ya aku kan ada urusan di sekitar sini, tadinya mau ke mini market dekat sini, eh malah ketemu kamu sama itu siapa?" ucap Sunoo.

"Haeci, iya yang waktu itu" jawabku.
"Oh" jawab Sunoo, wajahnya berubah jadi dingin.
"Ayo Reaya, kamu ga masuk?" ajak Haeci.
"Iya ini mau masuk ko" jawabku.
"Aku pergi dulu ya Sun.." ucapku terpotong mendapati di hadapanku hanyalah sisa punggung Sunoo yang terlihat, tanpa ada niatan ia berbalik.

"Kenapa sih" gumamku lirih.
Ko aneh, rasanya bakal ada yang ga baik deh, entahlah.
"Kenapa Rea?" tanya Haeci
" Ga papa" jawabku.

Pagi

Aku segera berlari menuju tangga.
"Hati-hati Reaya" tegur mama.
"Hehhe maaf mama" jawabku.
Akupun ke ruang tamu.

Segera aku duduk di sofa ruang tamu dan memasang sepatuku.
Aku menatap sekeliling dengan bingung.
Ko ada yang beda ya¿
Sepi, walau memang setiap hari beginilah, tapi ko rasanya kayak ada yang kurang

"Ma" panggilku.
"Iya apa sayang" jawab mama.
"Ko Sunoo, ga datang ya ma?" tanyaku.
"Ga tau, ya udah kalau dia ga datang, biar mama aja yang antar kamu" ucap mama.
"Ya udah deh ma" jawabku.

Yaps hari ini aku jadinya di antar oleh mama ke sekolah.
Sunoo?
Entahlah apa kabar itu anak
Ku chat juga tidak di balas.

Reaya:
Baa

Hei

Ko ga di jawab

Ya elah gimana di jawab, di read aja ngga

Eh kamu kenapa?

Sunooo

Ya begitulah, tidak ada respon darinya, pedahal dia online
Ya gimana di jawab, di read aja ngga

Sekolah

Hari ini tidak seperti biasanya, Sunoo tidak mengajakku ke kantin, atau sekedar menyapaku di lorong sekolah.
Ketika ku sapa atau panggil, dia malah berlalu pergi begitu saja.
Aku seolah-olah angin lalu baginya.
Huaa aku harus bagaimana?

"Sunoo" panggilku, tidak ada jawaban dari sang pemilik nama.
"Sunoo" panggilku lagi.
"Kim Sunoo" aku tak pantang menyerah.

Aku menghampiri Sunoo, aku bahkan hampir menabrak punggung lebarnya itu.
"Eh kamu kenapa?" Bukannya menjawab pertanyaanku, Sunoo malah berlalu pergi begitu saja.
Aneh banget.

Hehhe ada yang kepo sama kelanjutannya?
Tetap nunggu update aku selanjutnya ya~
Lovv U guys('∩.♡ᵕ♡.∩')

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OUR O'CLOCK, Kim Sunoo×Shim Reaya 'ENHYPEN'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang