[7]Make a cake together

39 0 0
                                    

Sore

Aku di rumah sendirian, ya hal ini adalah hal yang biasa bagiku.
Aku sedang rebahan di kamarku, tapi karena bosan aku memutuskan untuk ke lantai bawah.
Aku sampai di lantai bawah dan segera rebahan di sofa.

Saat asik rebahan aku mendengar sebuah bell rumah di bunyikan.
Aku berjalan dengan malas ke arah pintu.
Ku buka pintu rumah, terpampang jelas Sunoo di hadapanku.
"Eh Sunoo ngapain di sini ?" tanyaku bingung.
"Pengen temenin kamu ko, aku pikir kamu sendirian aja, eh bener" jelasnya.
"Iya nih, bosan, yuk masuk" ajakku.
Kamipun berjalan ke sofa.

"Mau apa nih?, Es atau yang hangat-hangat?, Pengen nyemil atau makan apa?" tanyaku.
"Hmm makan kamu boleh?" jawabnya.
"Gimana caranya?" tanyaku polos.

"Gini" Sunoo mendekatkan dirinya ke aku. Disisihkannya jarak antara kami, hidung kami bahkan saling menyapa.
"Eh" aku mendorong pelan dadanya.
"Haha apa tu, merah pipinya" godanya.
"Ih apaan sih, ga ada ga ada" ucapku memalingkan wajahku.
"Haha" tawanya puas.

"Eh ya bagaimana kalau kita buat kue aja" ajak Sunoo.
"Hah gimana caranya, emang kamu tau?" tanyaku.
"Liat tutorialnya lah" Jawabnya santai.
"Ohh oke" akupun segera mencari tutorialnya di internet.

"Ini ni bagus, mudah kayaknya juga enak" ucapku memberikan hpku untuk Sunoo.
"Oh oke kita tinggal butuh bahannya aja kan" ucapnya.
"Iya, bentar ya" jawabku lalu mengecek bahan-bahannya di dapur.
"Hm ada yang kurang sih" ucapku.
"Yaudah ayo kita beli ke minimarket aja" jawabx.
"Oh oke baiklah" jawabku.
Kamipun pergi ke minimarket terdekat.

Skip

Rumahku

"Huh Akhirnya sampai, ga sabar nih ayo" ucapku.
"Iya iya yuk" jawab Sunoo.
"Oke kamu sediain tempatnya biar aku yang buat" ucapku.
"Siap nyonya" jawabnya.
"Hehe"

"Nih"
Kamipun membuat kue bersama.
"Sunoo" panggilku.
"Apa" jawabnya.
"Coba liat sini" pintaku.
"Hah" Sunoo berpaling melihat ke arahku.
"Haha" aku tertawa puas.
Setelah aku mengoleskan adonan kue ke pipinya Sunoo.

"Ih mulai nakal ya" ucap Sunoo.
"Heh heh mo ngapain?" ucapku berlari menghindari Sunoo yang mulai mengejarku.
"Jangan kabur sini kamu" ucapnya.
"Haha tangkap kalau bisa" ejekku.
Kamipun bermain kejar-kejaran penuh dengan tawa.

"Ku tangkap kau" ucap Sunoo.
"Eh tidak bisa, haha" jawabku.
"Yakk"
"Dapat kau" ucap Sunoo, lalu mengoleskan adonan kue ke pipiku, lalu ia tertawa puas.
"Iihh kamu sih cepat larinya" ucapku mengembungkan pipiku.
"Haha lucu deh" jawabnya.

"Ni rasain"
"Mau lagi ni?"
"Sini kamu"
"Haha"
Kamipun saling menjahili satu sama lain dengan mengoleskan adonan kue ke pipi 1 sama lain.
Akhirnya kami lelah dan melanjutkan membuat kue.
Terlihat jelas sekarang dapur sudah berantakan.

"Hem ehem eh" ucap seseorang.
"Eh mama, sejak kapan ada di sini?" tanyaku.
"Iya mama pulangnya awal hari ini" jawab mama.
"Hai, sore Tante" ucap Sunoo.
"Eh Sunoo apa kabar, semuanya baik kan" ucap mama.
"Baik ko Tante" jawab Sunoo.

"Ini semuanya ko berantakan?" tanya mama.
"Hehe iya ni mah, lagi buat kue" jawabku, seraya menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal.
"Entar di beresin ya" ucap mama.
"Siap" jawab aku dan Sunoo serempak.
"Haha" kamipun tertawa bersama.

Lalu kami memanggang adonan kue yang sudah jadi.
Segera kami membersihkan dapur bersama.

Seraya menunggu kue matang.
Kami berkumpul di ruang keluarga.
Mama menonton TV, aku dan Sunoo sama-sama main hape.
"Hallo semuanya" sapa seseorang.
"Eh papa udah pulang ya" ucapku.
"Iya nih papa pulang awal" jawab papa.
"Mama sudah pulang ya" ucap papa.
"Iya nih pa mana pulang awal juga"

"Eh hallo ada Sunoo ya" ucap papa.
"Iya malam om" jawab Sunoo.
"Kalian sedang ngapain?" tanya papa.
"Ini pa tadi Reaya dan Sunoo buat kue, jadi tunggu kuenya matang, kayaknya sudah mau matang ni" jelas mama.
"Oh gitu" jawab papa.

"Papa mau ke atas dulu ya" ucap papa.
"Iya pa"
"Iya om"
Papahpun ke lantai atas meninggalkan kami bertiga.
"Eh kalian liat kue yang kalian buat tadi, udah matang kah" tintah mama.
"Baik ma" jawabku.
"Yuk Sunoo" ajakku.
"Ayo, misi Tante" ucap Sunoo.
Kamipun ke dapur.

Kuenya ternyata sudah matang.
Aku dan Sunoopun menyiapkan kuenya.
"Ni hati-hati" ucap Sunoo.
Aku pun meletakkan kue ke tempatnya.
Akupun memotong kuenya.
"Ni" ucapku, Sunoopun mengambil pisau dari tanganku dan mulai memotong kuenya.

Karena terlihat kue aja ada yang kurang, akupun punya ide.
"Yuk buat jus" ajakku.
"Ayo" jawab Sunoo.
Kamipun membuat jus bersama.
Akhirnya jusnya pun jadi.
"Sedikit lagi, perfect" ucapku.
"Ayo ke sana" ajakku.
Kami pun ke ruang keluarga.

Aku membawa kue dan Sunoo membawa jus.
Lalu meletakkannya ke meja.
Di sana sudah ada papa dan mama.
"Wihh enak ni" ucap papa.
"Good job" puji papa dan mama serempak.
"Makasih" jawab Sunoo, pipinya memerah.
"Wih apa tu merah" godaku menunjuk pipi Sunoo.
"Aish, kamu ni" jawab Sunoo.
Kamipun tertawa bersama.
Kami saling bercanda dan menikmati makanan dan minumannya.
Bahagianya, Reaya suka deh.
Huhh author mengiri, mengsad deh.
Sabar ya author _ Reaya.

Hari perlahan menggelap, sang mentari sedang bersembunyi di balik gelapnya malam, terpampang jelaslah sang rembulan di temani oleh si cantik bintang yang berkelap-kelip.
Karena sudah malam kami semuapun dinner bersama.
Skip

"Yuk keluar, liat pemandangan malam" ajak mama.
"Ayo"
Kami semuanya keluar.
"Woah indahnya"
"Bulannya cantik"
"Liat tuh bintangnya banyak banget"
Kapan lagi kan bisa menikmati suasana seindah ini bareng keluarga gini.

"Jadi teringat kencan pertama, mama dan papa dulu" ucap papa.
"Woah iya kah pa?" ucapku.
"Iya dulu mama kamu pemalu tapi juga cerewet" lanjut papa.
"Haha" kami tertawa.
"Ih kami ni pa" ucap mama.
"Apa?, kan memang benar" jawab papa.
"Yahaa papa, liat pipi mama jadi memerah kan" ucapku.
"Haha iya kaya tomat" lanjut papa.
Mamapun memukul pelan lengan papa.

"Kalian tau lah, papa kejar mama terus dulu" ucap mama.
"Dulu dia bahkan pernah ngejauhin mama, karena kira mama sudah jadi punya orang" lanjut mama.
"Terus terus ma" ucapku dengan penasaran.
"Awalnya ada orang yang suka mama selain papa kamu, terus orang itu nembak mama di depan banyak orang, tapi mama tolak" jelas mama.
"Haha gitu ya"

"Papa lucu deh cemburunya" ucapku.
Pipi papapun memerah.
"Iya ni, kan susah ngejar punya orang, tapi lebih susah lagi kalau mamamu malah suka orang lain" jelas papa.
"Iya sih, tapi mama cuma suka papa kamu aja ko" ucap mama, seraya mengayunkan tangan papa.
"Iya, haha"
"Papamu sih lama baru nembak mama, di tembak orang duluan kan mama jadinya" lanjut mama.
"Tau tuh papa sih" ucapku.
"Haha iya iya" jawab papa.

POV: Sunoo

Aku sudah di rumah sekarang, aku menatap langit-langit kamarku.
Kejadian tadi masih terlintas di otakku.
"Papamu sih lama baru nembak mama, di tembak orang duluan kan mama jadinya"
"Tau tuh papa sih"
"Haha dah dah" aku tertawa pelan.
Dah malam waktunya tidur
"Night-night dunia, night Reaya i love you" ucapku.
"Haha Reaya mana mungkin dengar" lanjutku.

POV: Reaya

Aku di kamar sekarang, semua yang terjadi tadi masih melayang di otakku.
"Haha, i love you Sunoo" gumamku.
Eh hem.

Apa kabar?
Gimana seru ga ceritanya?
Bingung mo nyapa kalian gmn:')
Tapi aku harap kalian suka ceritanya deh( ˘ᴗ˘)♡

OUR O'CLOCK, Kim Sunoo×Shim Reaya 'ENHYPEN'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang