Dua 🌻

18K 1.3K 21
                                    

Jangan lupa tekan bintang 🌟 pojok kiri bawah dan tandai typo 🔨

Part 2Gendis yang mendengar jika ada bell dirumah ini sangat malu, kenapa dirinya tidak melihat keadaan sekitar, terus yakali perumahan besar kaya gini rumanhya nggak ada bell rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 2
Gendis yang mendengar jika ada bell dirumah ini sangat malu, kenapa dirinya tidak melihat keadaan sekitar, terus yakali perumahan besar kaya gini rumanhya nggak ada bell rumah. Dikira seperti rumah dirinya dan tetangganya yang kalau mau manggil harus dengan tenanga ekstra untuk mengetuk pintu dan teriak. Maklum rumah pinggiran kota.
Sembari menunggu, Gendis mengamati isi rumah bergaya modern ini. Rumah yang tampak nyaman dan asri sekali, jiwa halu Gendis meronta-ronta jika dirinya memiliki rumah seperti ini pasti betah dirumah. Pasti betahnya pake banget, orang dirumahnya sendiri yang sederhana pake banget aja dia jarang keluar karena saking betahnya. Sebenarnya kata yang cocok lebih tepatnya  mager – males gerak- dari pada betah.

"Kenalan dulu sama kak Gendis." ucap Ayu kepada anaknya
mendengar namanya disebut Gendis refleks menenggokan kepalanya. Dilihanya dua anak kecil yang sangat cantik dan ganteng, ucul dan menghemaskan menurutnga. Pengen dikarungin dan di bawa pulang.
"Hai cantik namanya siapa?" sapa Gendis tanpa malu pada anak perempuan Ayu.
"Aku Sandra kak." jawab anak pertama Ayu dengan malu-malu, maklum baru pertama kali bertemu.
"Kalau adek yang ganteng ini?."
"Aku Nino." jawab anak kedua Ayu yang lebih pemberani
“Salam kenal ya, nama kakak Gendis semoga kita bisa jadi besti.”
" Mau belajar dimana? kak Gendis ngikut kalian." tanya Gendis
"Diruang tv aja gimana kak, di sana nyaman dan enak buat belajar." jawab Sandra
Karena ruang TV yang merangkap ruang keluarga itu, memiliki ruangan yang lebih besar dari pada ruang tamu. Serta dengan tatanan ruangan yang apik jadilah ruang TV yang memang benar-benar nyaman.
Tak terasa waktu cepat sekali berlalu sekarang Gendis tengah berada di perjalanan menuju rumahnya setelah pulang dari rumah Ayu. Pertemuan pertaha hari ini cukup aman dan berjalan lancer kedua anak Ayu sangan kooperatif dan mudah tanggap dengan apa yang di jelaskan oleh Gendis. Gendis pun senang kalau mendapat murid bimbel yang seperti ini, karena ada salah satu anak murid Gendis yang masyaallah  susah sekali menangkap materi.

*****
Di rabu malam ini Gendis janjian akan keluar nongkrong bersama bestai-nya ingan bukan bestie tapi bestai karena memang kelakuan para temannya yang sangat tidak memiliki akhlalk dan dengan jumah yang  gak lebih banyak dari member blekping.
Setelah sholat magrib Gendis segera bersiap-siap untuk menjemput Aura sang sahabat yang rumahnya tak jauh dari rumah Gendis.
Aura Negatip
|Nyet woiii ,  lama bet dah lo gue udah siap ini
Sabar aura gelap dan negatip sayang|
Ini gue otw rumah lo tunggu aja|

Setelah membalas pesan Aura, Gendis segera berpamita sama bapak dan mamaknya.
"Gendis berangkat mak." ucap gendis sambil mencium tangan Heti~mamak Gendis
"Ati-ati jangan pulang kemaleman atau mamak kunciin kamu diluar rumah. Biar tidur di teras bareng kucing." Jawab Heti
"Inggih kanjeng mami bunda ratu.”
“Gendis berangkat pak." tak lupa Gendis juga berpamitan ke Anton~bapak Gendis
"Iya, pesan bapak idem kaya mama kamu." jawab Anton
"Dah semua, assalamualaikum."
*****
Tempat nongkrong
"Dari rumah pamitnya mau ngopi, sampe sini pesen es teh." ucap Romi salah satu bestai Gendis
kaya siapa ini ya wkwkwk-autor

"Ya kan lu udah pesen kopi Rom, udah mewakili kita semua  itu mah ya nggak." jawab Aura

"Sa ae lu Aura negatip." timpal Cakra

"Heh ngadi-ngadi lu Cak, nama gue lu ganti-ganti seenak udel lo. Gue bilangin mama papa tau rasa lo."
“Mau bilangin  apa? Kalau aku calon menantu idaman anaknya gitu iya hmmm?” balas Cakra
“Amit-amit tujuh turunan gue suka sama lo dan lo calon mantu idaman mama papa gue? Bangun mimpi lo ketinggian!!!!” ucap Aura menolak tegas
"Selalu deh kalau ketemu tengkar teroooooooossssss, kalau jauhan pada sibuk saling nyari in hadehh." ucap Gendis yang udah halaf kelakuan bestainya itu.
"Dis hayu bikin tuktuk yang henponnya goyang-goyang itu." ajak Aura
"Yang mana dah?." Gendis dengan menggaruk kepalanya yang tertutup kerudung mocca
"Yang numpak-numpak aurgwkdbwin itu lo Dis." Balas Aura frutasi
"Yang mana sihhhhh Ra, sumpah nggak paham aku tu." Jawab Gendis tak kalah frustasi
"Yang ini nih." tunjuk Aura pada salah satu video dihanponnya

"Astagfirullah Aura, kenapa ngak dari tadi lu tunjukin nih pido."
Yang hanya dibalas Aura dengan cengiran tak bersalah sambil mengangkat tangan dan membentuk peace.

*****
Hari ini terlihat Sandra, Nino dan Gendis yang tengah duduk nelingkar di ruang Tv rumah Ayu. Yups hari ini Gendis tengah ada jadwal bimble privat dirumah Ayu.
"Nah udah selesai, jangan lupa bilang apa?"
"Alhamdulillah." ucap Sandra dan Nino kompak
"Udah selesai dis?." tanya mbak Ayu dari arah dapur
"Udah mbak."
"Sini kita ngobrol sore dulu, mbak punya kue coklat nih." Ajak Ayu pada Gendis
Dengan semangat mendengar kata kue coklat Gendis menghampiri Ayu, mungkin terlihat tak tahu malu tapi asal kalian tau Gendis dan Ayu meskipun baru beberapa kali bertemu mereka berdua sudah akrab dan sudah seperti adik kakak. Mereka bisa cepat akrab karena memang keduanya memiliki sifat yang sama.

"Dis udah punya cowok belum kamu?." tanya mbak ayu
"Belum mbak, sabilah cariian hehehe. Kriteria nggak muluk-muluk kok mbak, yang penting spek oppa korea yah hihihi"
" Itu mah namanya nggak tau malu, katanya nggak muluk-muluk tapi minta spek oppa-oppa “ jawab Ayu
“Kalau cari yang spek Indonesia banget mau sama adek mbak nggak?." Lanjut Ayu
"Emang mbak punya adek?." bukan menjawab Gendis malah menimpali dengan pertanyaan
"Ada, adik ipar. Dia adiknya mas Dika."
"Kalau mau nanti mbak kenalin." lanjut Ayu
"Duh malah jadi gini, aku tu bingung mbak kalau di kenalin kaya gini." Jawab Gendis dengan malu-malu
"Bingung kenapa?."

"Ya pokoknya bingung mbak, kayak aneh gitu."
"Ada- ada aja kamu Dis."
Ayu nggak heran dengan kelakuan gadis yang kadang gak jelas itu, setelah mengenal Gendis beberapa waktu belakangan ini Ayu kurang lebih mengerti bagaimana perangai seorang Gendis Rahajeng.

*****
Sejauh ini k egiatan Gadis hanya berputar memberikan bimbel, bimbel dan bimbel pada anak-anak kecil tetangganya dan beberapa bimbel privat. Seperti siang ini saat jam menunjukkan pukul dua belas lebih dua puluh lima menit suara ibu Heti~ibu Gendis mengalun merdu
Ceklek!
Suara pintu kamar Gendis terbuka.
"Dis nih anak-anak udah pada dateng bangun sana."
"Ya Allah Ya Rob, rajin amat nih bocil jam segini pada dateng." gerutu Gendis
"jangan begitu gak baek, ingat cuan nomero uno kata kamu"
"Siap ibundaaa tercinta, yuk bisa yuk semangat beli Alphard Gendis."
Bu Heti yang melihat kelakuan anaknya hanya geleng-geleng kepala.

"Bu Heti yang melihat kelakuan anaknya hanya geleng-geleng kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa tinggalkan jejak luv ❤️

Bumi, 25/12/2021

Revisi 31/03/2022

Autor Sa ❤️

MAS DZAWIN (TAMAT) || PINDAH KE DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang