[✓] Undesirable | Jaeren

06

Hari ini Renjun sudah mulai bekerja ia mengambil shift saat pulang sekolah. Jadi, ia langsung bergegas menuju ke rumah milik Jaehyun.

Renjun bekerja sebagai asisten pribadi Jaehyun di rumah, Renjun tetap mengambil pekerjaan itu, walaupun nantinya ia hanya memiliki waktu istirahat saat tidur. Tapi tak apa dia harus bekerja.

Dengan antusias Renjun menakan bel Mansion milik atasannya.

"Apa di dalam ada Sajang-nim?" Tanya Renjun pada security yang menjaga gerbang kokoh tersebut.

"Apakah Anda sudah membuat perjanjian?" Tanya si security.

"Betul saya sudah membuat perjanjian dengan Sajang-nim."

Security mengangguk, kemudian mempersilahkan Renjun masuk.

"Woahh." Renjun melihat sekeliling halaman rumah itu yang terlihat sangat luas, Renjun melangkah dan memasuki rumah mewah tersebut.

"Permisi bisa antarkan saya pada Sajang-nim." Ucap Renjun pada salah satu maid di sana.

"Mari." Maid itu dengan keramahan nya mengantar Renjun pada ruangan sang tuan rumah.

Renjun mengetuk pintu, dan setelah mendapat sahutan dari dalam Renjun segera masuk
"Selamat siang Sajang-nim." Aapa Renjun dengan senyum manisnya.

"Oke, saya akan menjelaskan apa saja yang akan kau lakukan." Renjun mengangguk mendengar penuturan dari Jaehyun dan siap mendengarkan kembali apa yang pria itu katakan.

"Pertama-tama kau harus memanggil ku Hyung tidak usah memakai embel-embel Sajang-nim oke-" Renjun mengangguk.

"-keduaa kau harus tinggal bersamaku, kau harus siap apapun yang aku suruh, seperti membuatkan aku kopi, mempersiapkan pakaianku untuk bekerja, menyiapkan makanan untukmu dan untukku di pagi, siang, dan malam-" ucapan Jaehyun ter jeda sebab Renjun memotongnya.

"Saya bekerja sebagai asisten bukan sebagai istri!" Renjun tak terima.

"Ya ya ya tapi asisten pribadi menurutku ya begitu."

'Agar kau tak lepas dari pandanganku.' Batinnya menyeringai.

"Dan bayarannya juga setimpal, kau mau? Dan satu lagi kau harus siap jika aku bertemu dengan klien." Jaehyun menatap Renjun intens dan itu membuat ia risih.

"Baiklah. Tapi meskipun saya setuju Sajang-nim juga jangan berlebihan." Balas Renjun dengan nada ketus.

"Ayo." Tiba-tiba Jaehyun berdiri dan membuat Renjun kebingungan

"Mau kemana?" Renjun hanya pasrah saat lengan kurusnya di tarik.

Kini keduanya telah di depan apartemen milik Renjun
"Bereskan barang-barang mu." Titah Jaehyun.

Renjun tak tahu apa yang ada di dalam otak pria itu dan Renjun telah akui bahwa ia sangatlah menyesal melamar pekerjaan pada pria itu.

Renjun sudah selesai membereskan barang-barang yang lumayan banyak.

"Hyung~ ini berat." Ucapnya sedikit merengek.

"Tinggalkan saja di situ nanti ada orang suruhan ku yang mengambil nya." Renjun kembali dibuat mengangguk dengan perkataan pria itu.

Keduanya kembali ke Mansion juga di susul oleh mobil yang membawa barang-barang Renjun.

Jaehyun mengajak Renjun untuk pergi ke kamarnya, kamar tersebut berdampingan dengan bilik kamarnya, dan di kamar itu tak memiliki kamar mandi dan kamar mandi terdekat ada di bilik kamar Jaehyun dan kenyataan itu membuat Renjun semakin kesal.

"Jika begini saya mau resign saja!"

"Tidak bisa, suka tidak suka harus suka! Kau sudah bekerja dengan ku jadi tak bisa resign dari sini." Balas Jaehyun.

Dan berakhir Renjun hanya pasrah dan menerima semua yang sudah terjadi.

To Be Continue

Terimakasih telah membaca cerita saya