[Name] berasal dari keluarga yang sederhana tidak kaya dan juga tidak miskin.
Kisahnya dimulai saat ia sedang mencari bahan makanan saat bersama kakaknya
...
[Name] sedang mencari bahan makanan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
"Nii-chann hayakuu!" pinta [Name].
: "Kakak, cepatt !!""Mari kita mencari bahan - bahan yg bisa dipakai untuk membuat makanan" seru [Name] sambil tersenyum manis
"Iya tunggu sebentar ya, jangan terburu-buru" Ucap kakusa
Disaat perjalan [Name] bukannya mencari makanan malah mengambil bunga untuk dibuat hiasan.
'emang ya.. ga jelas ni anak (¬_¬)'
"Ne.. Niichan lihat bunga itu, indah bukan?" Ucap [Name]
"Iya" Kata kakusa sambil tersenyum manis
Selesainya mencari bahan-bahan. Mereka langsung menuju pulang kearah rumah.
:
:
:"Ne, Nii-chan apakah ibu akan menyukai bunga yg aku bawa ??" tanya [Name]
"Ibu pasti akan menyukainya" ucap kakusa
"Benarkah?" ucap [Name] dengan raut muka penasaran
"Benar, ibu akan menyukai apa saja yg diberikan olehmu" ucap kakusa
"Wah!,, aku tidak sabar ingin memberikan bunga yg aku bawa kepada ibu" ucap [Name]
[Name] berlari mendahului kakaknya yg tengh berjalan
Disaat [Name] sampai dirumahnya ia langsung masuk kedalam untuk menemui ibunya
Namun siapa sangka....
"Darah?" gumam [Name]
[Name] terdiam beberapa saat, lalu ia langsung berlari mencari ibu dan ayahnya
Ia terpanah kebelakang halaman rumahnya
Ia melihat ayah dan ibunya dan juga seseorang yg tidak ia kenal
[Name] yg hendak menghapiri ayah dan ibuya, tiba - tiba ia dicegah oleh ibunya
"Jangan! Pergilah!" perintah Hitasa -Ibu [Name]
Namun [Name] tetap berlari menuju ayah dan ibunya, ia tidak memepedulikan apa yg dikatakan ibunya
[Name] menghampiri ayah dan ibunya yg sudah penuh luka
[Name] hanya menatap kosong apa yang sedang terjadi sekarang.
Hebatnya ia tidak menangis, hanya terdiam dengan tatapan kosong.
"Ibu apa yang terjadi ?" ucapnya sambil memegang bunga yg ia bawa
"Tidak apa - apa, sekarang pergilah dan jangan mendekat" ucap Hitasa
"Tidak!" tolak [Name]
Tiba-tiba kakusa datang. "Ayah, ibu,[Name]" gumamnya
Kakusa yg baru saja datang langsung berlari, dan tanpa berpikir panjang ia langsung membantu ayahnya yg sedang bertarung
[Name] yg sedang membujuk ibunya, tiba-tiba terhenti karena Ibunya yg ingin berkata.
"[Name] pergilah dari sini bersama kakakmu"
"Tinggalkan ayah dan ibumu, pergilah dan tetaplah hidup"
"Dan ibu ingin kamu menguasai kekuatan darah iblis yg diwariskan ibu untukmu dan kakakmu" ucap ibunya
"Darah iblis?" ucap [name]
"Ya, darah iblis"
"Ibu adalah salah satu pemilik darah yg bisa menjernihkan darah iblis, entah kelebihan ataupun apa" jelasnya
"Jadi ibu bisa mengendalikan darah iblis tersebut sesuai keinginan kita, kuharap kamu dan kakakmu bisa mengendalikannya dan memakainya untuk membantu orang-orang diluar sana" ucap Hitasa
"Dan berjanjilah kau dan kakakmu akan tetap hidup" pintanya
"Baik! Aku berjanji, dan aku membawakan bunga ini untuk ibu.." ucap [Name]
"Indah sekali, dan pakailah ini untukmu" ucap Hitasa
"Baik.. ibu.." ucap [Name] dengn nada ingin menangis
Kakusa yg sudah kelelahan bertarung membantu ayahnya kini sedang terkapar lesu.
"Pergilah dan bawa adikmu keluar dari sini, dan kalian berdua harus tetap hidup" pinta Aoza -Ayah dari [Name] dan Kakusa
Kakusa yg mendengar itu sontak menangis. Ia tak tahan untuk mehanahan air matanya lagi. "Hiks.. Maafkan aku Ayah.. Ibu.. " lirihnya
Dan dia langsung berlari kearah name dan berniat membawa [Name] pergi dari rumahnya.
[Name] yg tau akan kedatangan kakaknya
Ia langsung berdiri dan bersiap untuk pergi.Sebelum pergi ia megucapkan kata perpisahan. "Ayah, Ibu, terimakasih"
:
:
:
:Kalo typo maaf ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
|| Little Wind || [ Muichiro x Reader ]
Fiksi Penggemar⚠️ Slow Update, tergantung mood author yang sangat miris. ⚠️ Authornya Ngaret. #CERITA TIDAK BERKELANJUTAN! OKEY?. #Alurgantung. Sebenarnya alurnya udah ada di pikiran aku, cuman belum bisa rangkai kata-katanya. Jadi kalo di imajinasi aku si [Nam...