Eins

413 18 0
                                    

Langit Kota München, Jerman,  sangat cerah hari ini. Tapi tak mengalahkan kecerahan dan senyum lebar pada Kayla, gadis jerman yang dilanda bahagia karna hari ini adalah hari pertama ia bekerja.

Menjadi seorang Tim medis Klub bola ternama seperti Bayern Munchen sangat mudah baginya, mengingat bahwa Ayahnya begitu berpengaruh pada tim tersebut. Setahun magang di club tersebut adalah eskalator Kayla menjadi seorang dokter spesial tulang yang ternama. Mengingat bahwa, club dan stadion itu sangat terkenal dinegaranya, bahkan telah mendunia.

Dengan berjalan beberapa blok tibalah Dia di Allianz Arena, markas dari Bayern Munchen. Hari ini adalah hari dimana klub besar Jerman, Bayern munchen dan Borussia Dortmund bertanding memperjuangkan Kemenangan Trophy piala Bundes liga. 

Masa bodoh dengan pertandingan bola, Kayla tak pernah tertarik dengannya. Dengan tampang bodoh Kayla mencari celah untuk memasuki pintu masuk stadion tersebut.

 Hingga seseorang meraih pergelangan tangannya dan membawanya menjauhi kerumunan penonton yang terdominasi warna Merah tersebut.
"Jangan masuk lewat situ. Itu pintu buat penonton, Tim medis harus lewat pintu belakang." Kata laki-laki tersebut dengan mengarahkan tangannya pada pintu lain.

Laki-laki tersebut memiliki mata hazel, berambut coklat serta sangat tinggi. Kalau bukan dengan Pakaian "putih" khas seorang dokter , orang-orang akan berpikir bahwa dia adalah pemain sepak bola. Dan tentu, Dia sangat tampan.

"Hm, darimana kau tahu aku tim medis?" Kata Kayla menatap papan nama Laki-laki tersebut, bertuliskan Dr. Keenan.

"Aku sudah menghapal semua yang akan menjadi tim medis disini, siapa yang keluar, dan masuk semuanya melalui pengawasanku. Dan terutama tim medis sepertimu." Jawabnya sambil menatap lekat pada mata Coklat Kayla.

"Hmm, mungkin kau harus bertemu dengan yang lain. Perkenalkan, Aku Dr. Keenan,  aku menjadi penanggung jawabmu sampai magangmu terselesaikan."  Lanjut nya sambil mengangkat tangan kanannya. Jabatan tangannya di sambut dengan baik oleh Kayla "baik pak." Tegasnya dengan suara lantang.

---


"Kemenangan lagi-lagi berpihak pada striker Beyern Munchen, tepat pada menit 50 dia telah mencatat Hattrick nya pada babak ke 2 melawan Borussia dortmund. Sangat mengesankan!" Ucap komentator yang semakin memanaskan pertandingan.

"Yah! Dia yang masih berumur 24 tahun dengan bangga memberikan Hattrick ke 3 nya ini! Dia adalah naga! Tak terkalahkan!"

Dia yang selalu di juluki "naga" lagi-lagi menghembuskan apinya.

"Namun, permainan belum selesai. Kubu lawan masih dapat mengejar." Lanjut kommentator lainnya dengan nada yang disambut teriakan dari para penonton.

Dengan lincah dia melewati lawan lawannya. Dengan beberapa skill-skill menawan dia telah mencapai kotak pinalti. Sedikit lagi dia dapat menambah skor nya. Kakinya telah melayang di atas udara, bola yang telah siap menggemparkan gawang Dortmund seketika jatuh ke tanah.

Sebuah tendangan yang cukup keras membentur tulang Kering pemain yang disebut "Naga" tersebut. Seakan hilang kendali, tubuhnya langsung terhempas pada Lapangan hijau.

Samar-samar dia mendengar tiupan peluit wasit dan melihat kartu berwarna merah melayang diatas udara. Tak terasa, tandu telah membawanya meninggalkan lapangan yang masih panas tersebut. Membawanya ke ruangan putih, dengan beberapa orang telah mengerumuninya. Sesaat Naga tersebut kehilangan kesadaran.
---
"Dia cedera, tidak dapat bermain lagi. Kali ini, dia perlu waktu istirahat yang cukup panjang. Tulang keringnya patah. Kau jangan khawatir pep, aku yakin dia akan baik-baik saja."

Wrong enemy, Ms. K!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang