Vier

154 17 0
                                    

Disini lah Kayla. Dapur kotor milik seorang lelaki bernama Keylo. Dia Sedang mengobrak-abrik kulkas putih dengan ganggang abu-abu milik lelaki tersebut. Mencari-cari bahan makanan yang bisa dia buat untuk makan malam.

Setelah pembicaraan tadi, Keylo 'memerintah' Kayla untuk membuatkannya makan malam. Setelah beberapa saat dia mencari, akhirnya dia menemukan sebungkus spaghetti instan beserta sebugkus saos nya diatas sebuah lemari.

Dia pun memasukkannya pada panci berisikan air yang mulai rebus. Setelah matang dengan sempurna, tanpa keraguan sedikitpun. Kayla menaruhnya pada sebuah piring berwarna putih. Dia hanya memasak satu porsi karna dia benar-benar tidak lapar.

Mencium aroma masakan dari dapur, Keylo melangkahkan kaki nya dengan gusar ke arah dapur tersebut, sudah lama dia tidak mencium bau hangat dari dapur nya.

Sebegitu biasanyakah pemain bola dengan cedera? Bahkan belum cukup sehari dia telah pandai berjalan meski dengan satu kaki.

Setelah pindah ke Bayern Munchen, dia memutuskan untuk meninggal kan ibu, ayah dan adik perempuannya yang tinggal di Dortmund. Sehingga dia tidak pernah lagi merasakan hangatnya masakan rumah meski itu hanyalah sebuah Spaghetti instan. Intinya, dirumah mewahnya ini tak pernah tercium aroma masakan hingga gadis itu memasuki rumahnya.

"Ehm, sudah selesai?" Tanya Keylo setelah memasuki ruangan percorak putih tersebut. Dia melihat Kayla yang sedang menaruh jus jeruk di sebuah gelas.

"Hmm, " jawabnya singkat menyodorkan sebuah piring berisi spaghetti bercam

Keylo menarik sebuah kursi pada meja makan berwarna hitam miliknya, sangat kontras dengan warna dapur rumahnya yang berwarna putih.

Dia mencicipi masakan wanita tersebut.

Satu kunyahan, dua kunyahan, tiga kunyahan.....

"Hmm, Lumayan..."

Ucap Keylo sambil memutar-mutar matanya bertingkah bagaikan seorang chef handal yang menguji masakan anak buahnya.

Mendengar hal itu, dengan sekejab Kayla langsung mengembangkan senyuman terbaiknya bagai salah satu chef yang telah terakui oleh chef handalnya.

"Lumayan bisa membuatku masuk rumah sakit!"

Teriaknya sambil memutar matanya heran. Apakah harus sebangga itu jika makanan instan yang kau buat dipuji?

"Terserahlah apa katamu, aku mau pulang!"

Ucapnya datar mengambil lalu menggandeng tasnya yang tergantung dikursi Keylo.

Keylo mengernyit heran. Mengapa tiba-tiba ia berubah sedingin itu, meski hanya karna makanan? Entah mengapa ia merasa ada campuran sedih dari perkataan Kayla. Membuatnya merasa bersalah telah menghina masakannya. Setidaknya gadis itu tidak meninggalkannya kelaparan, jika dibanding dengan ribuan gadis lain yang selalu meninggalkannya tanpa berusaha membuatnya merasa kekenyangan.

"Jangan pulang. Aku tak suka dibantah,"

Ucap Keylo tak terbantahkan ambil menahan pergelangan tangan  Kayla. Membuatnya tertarik duduk menuju kursi disamping Keylo.

Setelah menyebalkan dan suka memerintah, sekarang sifat tak terbantahkan lagi yang Kayla ketahui.  Selanjutnya, Sifat mengejutkan apa lagi?

Kayla mengangkat kepalanya, menatap Keylo yang kembali meminum dan memakan spagethi buatannya bergantian, Bibirnya naik keatas. Baru kali ini ada yang sanggup memakan masakannya setelah mencobanya sekali sendok atau satu tegukan.

Walaupun dia tahu yang memakannya itu berbohong kepadanya. Tapi, mengapa harus Keylo? Mengapa harus dia yang memakan masakannya tanpa ada rasa ingin muntah sedikitpun?

Wrong enemy, Ms. K!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang