Aku menatap ponsel ku yang ternyata terlvonnya masih tersambung, kemudian mencoba membangun kan mereka ber-empat yang masih tidur dengan pulas.
"Sayang-sayang ku, ayok bangun sekolah," ucap ku yang sudah berkali-kali membangunkan Mereka ber-empat.
"Iya sayang," ucap ke-empat pria itu secara bersamaan.
Aku bergidik geli.
"Kenapa harus di panggil sayang sih, adoh gua geli," ucap ku sambil bergidik geli.
"Enak banget, pagi-pagi udah di panggil sayang," ucap Zio.
"Sunnya mana sayang? " lanjut Reyan.
"Gausah gitu, lo pada mandi sana,"
"Lo dah mandi?" tanya Algar.
"Belum"
"Yaudah ayok mandi bareng gua," ucap Algar seenak jidat.
"Gila lo, dasar mesum."
"Udah sana lo pada mandi, gua juga mau mandi"
"Oke-oke," ucap mereka ber-empat secara bersamaan.
Aku lalu mematikan telvon ku, dan mulai bersiap-siap untuk berangkat sekolah.
♥♥♥
"Hai neng, cantik banget mau ke sekolah ya?" ucap pria dengan paras sangar bagai preman berusaha menggoda ku.
"Abangnya buta?, saya kan udah pake baju sekolah, yaiyalah mau sekolah yakali mau ngelancong," ucap ku tak santai.
"Aduh, cantik-cantik galak bener neng," bicaranya sambil mencolek dagu runcing ku.
"Tangannya bisa diem gak?, gak usah colek-colek dah."
"Yaelah neng sinis amat, ayok abang anterin aja."
"Gausah, gak perlu" ucap ku menepis omongan pria itu.
"Ayolah neng," pria itu mulai menarik dan memegangi tangan ku.
"Gak usah pegang-pegang, lepasin tangan gua," aku berusaha melepaskan tangan ku dari genggaman pria itu, tapi rasanya pria itu semakin kencang memegangi tangan ku.
"Gak usah jual mahal,"
Aku yang mendengarnya, kemudian menghempaskan satu tonjokkan mengunakan tangan kiri ku kepada pria itu, tonjokkan maut itu berhasih mendarat di perut pria itu.
Pria itu terjatuh sambil memegangi perutnya, lalu meringis karna merasakan sakit yang luar biasa.
"Gak usah macem-macem lo sama gua," setelah mengatakan itu, aku berjalan meninggalkan pria itu yang masih berada di tempatnya terjatuh, sambil memegangi perutnya.
"Gara-gara motor rusak, jadi harus naik angkot dan ketemu om-om cabul itu," ucap ku mengeluh akan keadaan.
Terlihat dua motor bergerak kearahku, siapa lagi kalo bukan ke-empat kutu-kupret itu."Aduh cantik, kasian amat jalan kaki," ucap Rayen lalu tertawa.
"Motor scoopy lo mana? "tanya Zio.
"Rusak," jawabku dengan wajah kusut.
"Sedih amat,"ledek Algar.
"Ayok bareng kita," ucap Relga bagai penyelamat hari ku, yang penuh ke sialan ini.
"Boti? /bonceng tiga " tanya ku.
"Iya."jawabnya singkat.
"Gua pake rok pendek."
"Ya emang kenapa?, enak lah kalo gitu,"ucap Zio.
"Yeee, dasar" sahut ku dan yang lainnya secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVED BY FOUR HANDSOME MEN.
Randomcerita ini menceritakan tentang wanita yang di cintai empat lelaki tampan di sekolah nya, akankah salah-satu dari lelaki itu akan berpacaran dengan nya?