"...?!"
Setelah hari itu, Naru memutuskan untuk tidak masuk dalam dua hari.
Selama waktu-waktu yang telah berlalu itu, Naru hanya menetap di dalam kamarnya yang kosong dan hampa.
Bukannya tak ingin pergi, ia tidak tahu apa sebenarnya tujuannya untuk datang, bahkan ia siap untuk tidak lulus.
"J****g, APA YANG SEBENARNYA KAU LAKUKAN? AKU MENYURUHMU SEKOLAH KARENA KAU SEDIKIT PINTAR, KAU HARUS LULUS SUPAYA HIDUPMU SEJAHTERA KETIKA MENDAPATKAN SESEORANG YANG DAPAT MEMBIAYAI HIDUPMU!!!"
"..."
'Haduh! Kata-katanya selalu saja sama, memangnya kau pantas mengatakan itu padaku?',pikir Naru dengan pikiran seorang pemberontak.
"Kaa-san mati untukmu, sementara kau menikah lagi. Sejahtera apanya? Kau pikir kaa-san selama ini bahagia menikah denganmu? Jika baa-san dan oji-san mengetahui kebusukanmu dulu, dia pasti tidak akan setuju! Aku tidak jadi lahir pun karena itu tak masalah, setidaknya hidup kaa-san akan lebih baik jika tak bersamamu!",gumam Naru mencurahkan unek-uneknya dalam sekali tarikan nafas.
"..."
"Tapi kabur bukan pilihanku saat ini",gumam Naru segera berdiri. Dia memang sedang ada masalah, tapi bukan berarti dirinya harus tetap diam.
Naru sama sekali tidak mempermasalahkan tentang si brengsek dan Ino. Sekarang hanya dia dan situasi yang di tengah hadapinya.
'Perubahan rencana! Setelah malam tiba, aku akan langsung pergi!',pikir Naru tak ingin main-main lagi.
*****
"..."
Di Rumah Sakit...
Sasuke didiagnosis mengalami sedikit kerusakan di tulang rusuk kepalanya akibat mendapat benturan keras langsung di kepalanya oleh seorang dokter ahli.
Setelah cukup lama tak sadarkan diri, Sasuke akhirnya mulai membuka mata saat tak ada seorang pun di ruangan itu.
"Aku...",gumam Sasuke mengernyit, saat dirinya berusaha untuk duduk, kepalanya langsung terasa berat.
"Perempuan itu tenaganya sungguh tak main-main. Dia tipe yang begitu kuat dan lemah di bawah kendali, kan?",ucap Sasuke dengan seringaian di akhir kalimatnya.
"Setelah keluar dari sini, dia harus bertanggung jawab!",gumam Sasuke kemudian dengan niat licik di benaknya.
Apa kepalanya menjadi semakin eror karena ditendang? 🙄
"..."
"...."
Naru menengok ke kanan dan ke kiri dengan hati-hati kemudian berlari menjauh dengan bebas.
"YUHUUUU!!!",dan tertawa dengan begitu lepas.
Ya! Tertawalah tanpa perlu khawatir pada dunia atau jalan takdir yang terus bergerak mengikuti alurnya.
Dua Minggu kemudian...
Setelah hampir dianggap putus sekolah, anak perempuan itu kini kembali
dengan penampilan yang sedikit berubah. Lebih tangguh mungkin?
'Setelah kembali, ngapain ya...?',pikir Naru terlihat mengingat-ingat kembali.
Naru terlihat menghentikan langkahnya melihat berbagai siswa-siswi yang berlalu lalang,"..."
Flashback
"Naru.. setelah kembali, cobalah untuk tidak membuat masalah apapun, oke?"
"Baik!",balas Naru dengan cepat nan riang.
End
'Mungkin akan terjadi sedikit masalah? Apalagi aku hanya menyelesaikan kekacauan dengan tendangan?',pikir Naru sedikit menyunggingkan senyum di bibirnya.
Tahu kan tendangan apa?😂
"...gomen, tidak jadi! Kalau ada masalah, tentu harus diselesaikan sampai tuntas",gumam Naru kemudian setelah sempat teringat dengan ucapan kakeknya.
"..."
Masalah baru nih.
Selasa, 28 Desember 2021
23:19
KAMU SEDANG MEMBACA
Hime Terkuat [Editing]
RandomSiapa dia? Seseorang yang seharusnya tak pernah kau usik. femnaru