"..."
Seorang gadis memandangi gedung apartemen bertingkat dari bawah sebelum ia mulai melangkah masuk dengan sebuah cincin perak yang melingkar di jarinya.
*****
Seperti biasa, ini sudah beberapa hari sejak Naruto memasuki sekolah setelah izin dengan cukup lama sebelumnya.
Naruto mengikuti pelajaran dengan begitu serius hingga hampir seluruh kegiatannya selama berhari-hari adalah tentang pelajaran dan nilai.
"..."
"Tap tap tap..."
Naruto melangkah memasuki perpustakaan dengan beberapa buku di pelukannya.
*****
Orochimaru memandangi gadis itu dan merenung,'padahal belum setahun sejak gadis ini bergabung tapi segudang prestasi sudah diperolehnya.'
"Jadi permohonan apa yang kau inginkan?",tanya Orochimaru kemudian, setelah membuat gadis itu menunggu beberapa saat.
"Aku ingin bayi yang ada dalam kandunganku ini menjadi bagian dalam penelitian"
"Maaf?",respon Orochimaru sontak ketika dirinya merasa telah salah mendengar.
"Kudengar penelitian yang tuan lakukan telah mencapai tahap kesuksesan. Aku menginginkan bayi ini diambil dan masuk ke tabung itu"
"Bukankah sebagai seorang ibu kau seharusnya tidak melakukan itu?",tanya Orochimaru dengan penasaran.
"Tidak juga. Bukankah bayiku akan selamat dan tumbuh dengan sehat layaknya saat berada di perutku? Setelah melihat hasil penelitian yang sukses itu, aku tidak mengkhawatirkan apapun"
"...",Orochimaru mengetuk-ngetuk jarinya dengan kedua tangan yang terlipat,"jika misalkan gagal?"
"Itu resiko yang harus kuambil, aku benar-benar tidak menyesal, tuan"
"...lalu kapan kau berniat melakukannya?"
"Aku ingin saat ini juga, aku juga sudah mempersiapkan banyak hal sebelum datang kesini",balas gadis itu tanpa keraguan.
"..."
'Bagaimana reaksi Ojou-sama nanti jika mendengar ini?',pikir Orochimaru gelisah tapi penasaran.
"Tidak ada keraguan?",tanya Orochimaru hanya ingin memastikan keputusan gadis di depannya itu takkan berubah.
"Tidak, tuan. Jadi kemana kita harus pergi?"
"Baik. Ikut aku!",ucap Orochimaru langsung berdiri.
*****
Pernahkah kau merasa ingin tertawa atas kepahitan orang lain?
"...."
Seperti apa yang terjadi pada Naruto saat ini...
"Aku tidak percaya kau mendekatiku dengan begitu percaya diri saat ini"
"..."
Lelaki di depannya hanya menatap dengan tajam.
"Apa itu? Kau hampir menculikku tidak hanya untuk memberiku tatapan tajammu, kan?"
"Bagaimana kau melakukan itu?"
"Apa...? Memangnya apa yang bisa dilakukan gadis rendahan ini?",tantang Naruto balik dengan nada malas.
"Aku hanya berasumsi.. kau kembali setelah sekian lama, apa kau sekarang memiliki penopang?"
"Aku punya atau tidak, apa hakmu untuk tahu?"
"Tidak pernah ada yang mencoba mencari gara-gara denganku"
"Lalu kau menuduhku karena menjadi satu-satunya yang bisa begitu berani?",potong Naruto cepat.
"Karna kau membenciku.."
"...",Naruto menatap lelaki itu tanpa berkedip.
"Aku tidak punya, mana mungkin gadis kampungan sepertiku bisa begitu berani. Aku hanya mengatakan apa yang kuanggap benar tidak peduli akan bagaimana itu nantinya berbalik menusukku"
"...",lelaki itu terdiam,'aku memang memiliki banyak musuh! Hanya karena yang satu ini, bukan berarti itu dilakukan oleh satu orang.'
"Apa aku sudah boleh pergi?"
"Pergilah.. aku tidak ingin mencari masalah baru denganmu. Hanya perlu kau tahu, aku tidak seburuk yang kau kira",putus lelaki itu kemudian dengan satu lirikan di akhir sebelum membiarkan Naruto pergi.
'Yang benar saja! Nampaknya hanya sisi itu yang positif dari dirinya',pikir Naruto langsung langkahnya setelah berbalik pergi.
*****
Lucu deh, yuk mampir ke cerita author yang di sebelah. Judulnya My Destiny dengan pair Fugamina bikinan author.
Kamis, 20 Januari 2022
22:22
KAMU SEDANG MEMBACA
Hime Terkuat [Editing]
RandomSiapa dia? Seseorang yang seharusnya tak pernah kau usik. femnaru