One

369 74 4
                                    

Sampai di apartemen yang menjadi tempat tinggal mu sekarang, kamu langsung saja masuk dan menutup pintu nya. Kamu masuk ke dalam, meletakan tas mu ke sofa kemudian membuka pintu kamar kamu. Tetapi sebelum itu, entah kenapa kamu merasa ada yang aneh. Kamu mencoba menoleh ke segala arah, kamu juga tidak hilang ingatan. Kamu tinggal sendirian di apartemen tanpa siapa pun.

Tetapi entah kenapa rasanya seperti ada yang memperhatikan padahal jelas tidak ada siapa pun, apa ini hanya perasaan mu saja atau memang ada sesuatu?

" Aneh, jadi parnoan gw sekarang " Ucap mu seraya mengacak acak rambut mu sendiri, menatap kembali ke segala arah.

Dan sungguh sepertinya bukan sekedar perasaan mu saja, kamu benar benar seperti ada yang mengintai mu sekarang meskipun kamu tidak tau pasti benar atau tidak. Kamu pun menggelengkan kepala mu membuang perasaan buruk itu, kamu pun menarik handuk dengan kasar dan masuk ke kamar mandi membersihkan diri.

20 menit berlalu, kamu keluar dari kamar mandi dengan keadaan segar tidak seperti sebelum nya sangat gerah. Mungkin akibat kamu bekerja penuh tadi di Cafe, dari siang hari sampai malam seperti ini. Tapi tidak ada, setidaknya kamu mempunyai penghasilan.

Kamu berjalan ke arah ranjang mu, seraya mengeringkan rambut pendek mu dengan handuk yang kamu bawa. Meraih ponsel mu yang tergeletak di atas ranjang dengan keadaan masih menyala, kamu menaikan alis mu penuh tanda tanya. Menyala? Sebelum kamu masuk ke kamar mandi tadi ponsel mu benar benar mati dan sekarang menyala? Ayolah jangan membuat pikiran menakutkan itu lewat lagi.

Meraih benda persegi panjang itu kemudian memeriksa nya, tidak ada notifikasi menyeramkan itu lagi. Mungkin saja orang itu lelah juga bukan, tidak sia sia juga kamu membiarkan nya selama ini. Lagi pula kamu malas membalas pesan seseorang, jangan kan yang kenal apa lagi yang tidak sama sekali.

Kamu kembali meletakan ponsel mu di atas nakas meja di sisi ranjang mu, mengambil kabel cas mengisi baterai ponsel mu yang mulai berkurang.

" Nah gini kan enak " Kamu pun melempar handuk mu ke tempat kotor pakaian dan keluar dari kamar mu. Tanpa kamu sadari jika ponsel mu kembali menyala sendiri.

Di sisi lain, kamu berada di dapur tengah membuat makanan untuk mengisi perut mu yang tengah demo minta di isi makanan. Kamu mengambil panci untuk memasak air panas, tebak memasak apa? Ramen, seperti biasa jika tanggal tua seperti ini kamu akan makan Ramen walau pun tidak setiap hari juga.

Lagian stok makanan di kulkas juga sudah menipis membuat mu mau tidak mau harus makan Ramen, tidak apa lagi pula Ramen makanan kesukaan mu. Dengan senang hati memakan nya setiap hari.

" Anjing! Panas jangcok! " Gak tau kenapa tiba tiba tangan kamu tak sengaja terkena asap panas yang berasal dari panci itu, tentu saja entah karena memang mulut mu belum sekolah.

" Gila! Untung gak melepuh. Sialan " Kamu membasuh tangan mu dengan air dingin, setelah terasa lebih baik kamu kembali ke arah lemari di dapur dan mengambil bungkus Ramen.

" Sehari gak ngumpat emang gak afdol " Ucap mu seraya membuka bungkus Ramen dan memasukan mie nya ke dalam panci berisikan air mendidih itu. Mengambil mangkuk di rak di dekat wastafel dan membuka bungkus bumbu ramen.

Sedangkan di sisi lain, seseorang menatap ke arah laptop yang berada di depan nya. Menunjukan sebuah rekaman yang tengah berlangsung melalui cameranya, ia menatap tanpa melepaskan pandangan nya sama sekali seolah jika ia melepaskan pandangan nya objek di depan nya akan hilang tanpa jejak. Ia sibuk menatap nya sampai notifikasi ponsel mengalihkan perhatian nya, ia mengambil ponsel nya di meja nakas dan melihat.

Doyoung, Kim Doyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Doyoung, Kim Doyoung. Pria itu nyatanya kurang suka disaat seperti ini. Ia kembali menatap ke arah layar laptop nya dan mematikan ponsel nya.

" Malam ini gw gak bisa liat lo makan, sialan emang " Dengan segera ia beranjak dari tempat duduk nya dan segera berganti pakaian.

Sesuai yang di katakan sahabat sialan nya mereka akan berkumpul untuk membicarakan sesuatu yang entah penting atau tidak, jika tidak penting sungguh Doyoung akan membakar apartemen mewah sahabat nya itu nanti.

Tidak membuang banyak waktu Doyoung sudah bersiap, ia menutup layar laptop nya lumayan keras dan mengambil ponsel sekaligus kunci mobil nya. Ia berjalan keluar apartemen milik nya dengan ekspresi yang tidak bisa di baca, memakai masker hitam dan rambut acak acakan membuat nya terkesan jauh lebih tampan.

Ia keluar dari apartemen nya dan berjalan menulusuri lorong gedung, ia sampai di depan pintu lift yang di mana ternyata ada seseorang yang akan naik ke lantai atas. Dan jujur saja Doyoung paling benci dengan nama nya menunggu, tetapi bagaimana lagi. Tak beberapa saat pintu lift terbuka, tanpa membuang waktu ia masuk ke dalam dan menekan nomer satu dimana letak lantai dasar.

Menunggu beberapa saat sampai pintu lift terbuka lebar, ia keluar dari pintu lift. Entah malam ini beberapa mata tertuju kepada nya, bagaimana tidak jika penampilan sederhana nya nyata nya menarik perhatian banyak mata.

Tatapan kesan dingin namun tajam itu memang menjadi daya tarik nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan kesan dingin namun tajam itu memang menjadi daya tarik nya.

Sampai di luar ia segera mencari mobil nya berada dan segera masuk ke dalam, menyalakan mesin mobil dengan perasaan yang campur aduk ia rasakan dan melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi keluar dari wilayah apartemen tersebut.
















































Next | Delete

Next | Delete

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Night Watcher | Kim Doyoung × You ( on Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang