Two

348 62 6
                                    

Doyoung langsung membuka pintu apartemen unit milik sahabat nya, Jaehyun. Ia berjalan dengan langkah cepat dan berdiri di depan semua teman teman nya yang tengah mengalihkan pandangan ke arah nya sekarang, tatapan Doyoung tidak bisa di baca seperti biasa nya. Mereka sudah biasa di tatap oleh Doyoung seperti itu, sudah sejak lama sekali.

" Akhir nya lo dateng juga.. "

" Langsung to the point, gw gak mau buang buang waktu " Ucap Doyoung dengan nada suara tegas namun tatapan datar itu kasih tetap.

Taeyong agak menunduk, ia tidak bermaksud menganggu kegiatan sahabat nya ia hanya ingin memberi tau sesuatu sesuai dengan apa yang ia katakan di chat tadi. Taeyong berdiri dan berjalan ke arah Doyoung, melewati meja milik kembaran nya. Yuta, ia mengambil kertas dan kemudian memberikan nya kepada Doyoung.

Lelaki itu menatap kertas yang berada di depan nya dengan tatapan datar, ia agak ragu menerima kertas itu namun Taeyong mengangguk memberikan isyarat jika kertas itu harus ia terima. Doyoung pun mengambil kertas itu dan membaca isi kertas tersebut yang di penuhi oleh tulisan, dan juga data data dari seseorang.

Ketika ia tau apa yang berada di dalam sana, Doyoung terdiam dan kemudian kembali menatap ke arah Taeyong yang berada di depan nya itu.

" Cewe itu, bukan cewe biasa... Sekarang lo tau bukan dari mana dia dapet uang sebanyak itu " Doyoung kembali melihat kertas yang ia pegang sekarang, ia tidak menduga jika semua ini akan terjadi.

" Maksud lo? "

" Gw tau lo gak sebodoh itu, Doyoung. Lo pasti paham tanpa gw jelasin " Doyoung menatap ke arah Jungwoo yang berdiri bersandar dinding, dekat dengan laci buku dan beberapa tumpukan kertas di sana.

Doyoung seketika menjadi orang bodoh karena tau apa isi kertas tersebut, ia kembali menatap ke arah kertas yang ia pegang itu dan menatap  nya lamat lamat. Dengan tatapan yang entah menjelaskan bagaimana.

" Intinya dia hampir sama kayak kita, tapi beda nya dimana pun dia berada akan ada yang mengincar " Ucap Jaehyun yang masih santai duduk di atas kursi nya menatap ke arah layar komputer di depan nya.

" Satu orang yang sama yang bunuh Ayah nya 4 tahun lalu ... " Mark melanjutkan apa yang di katakan Jaehyun, ia meminum kopi yang dia pegang dan menyerutup minum ber kafein tersebut tanpa beban.

Taeyong masih berdiri di depan Doyoung dan masih menunggu jawaban sahabat nya tersebut apa, ia sebenarnya tidak berharap dengan jawaban yang akan Doyoung berikan karena jujur saja jika Doyoung adalah seseorang yang sulit di tebak.

" Jadi, bagaimana... " Doyoung masih terdiam di tempat tetap menatap ke arah kertas yang ia pegang dengan tatapan datar. Semua nya menunggu jawaban yang akan Doyoung berikan, karena biasanya memang sering sekali jika lelaki itu yang maju paling depan.

Karena mereka bekerja sama dalam pekerjaan yang mereka lakukan sekarang, memang seharusnya mendapatkan persetujuan satu sama lain. Seperti sekarang mereka masih menunggu jawaban yang akan Doyoung ucapkan, sampai lelaki itu mendongak dan menatap ke depan dengan tatapan yang lain. Penuh dendam.

" Lacak bajingan itu. Gw mau dia mati di tangan cewe itu.... "

 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Night Watcher | Kim Doyoung × You ( on Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang