Part 3

392 58 4
                                    

HARUNO SENSEI

Ting Tong!

Cklek!

Pintu terbuka setelah bel berbunyi 3 kali. Sang tuan rumah membuka pintu dengan muka bantal khas bangun tidur. Melihat tamunya, dia hanya menguap malas lalu masuk rumah lagi.

"Gadis macam apa jam segini baru bangun tidur." Naruto masuk ke dalam rumah, menutup pintu, melepas sepatu lalu mendekati pemilik rumah yang sudah merebahkan diri disofa.

"Kau habis begadang?" tanyanya lagi setelah mendaratkan bokongnya di sofa seberang.

"hmmmm. ada apa?"

"tidak. hanya disuruh ibu melihatmu, apakah masih hidup atau sudah tewas."

"kau bawa makanan?" tanyanya sambil melirik bungkusan yang dibawa Naruto yang diletakkan diatas meja.

"tidak."

Sakura bangun dan langsung membuka bungkusan makanan yang dibawakan oleh sepupunya itu.

"kau bahkan tak cuci muka terlebih dahulu?"

"berisik" Sakura bodo amat dan langsung  menyuapkan makanan ke mulutnya. sebenarnya, dia sudah bangun tadi pagi, sudah mandi juga. tapi karena bingung mau melakukan apa, dan bosan melihat layar ponsel akhirnya gadis merah muda itu memilih bergelung dalam selimut lagi.

Naruto tak menggubrisnya. Membuka ponselnya dan memulai aktifitasnya, games online.

"btw, teman-temanmu itu tipe siswa yang gimana?"

"teman siapa?"

"menyeluruh"

"aku mana kenal semua siswa"

"kau bilang semua siswa pasti mengenalmu?!"

Naruto menghentikan ponselnya, lalu memandang Sakura dalam.

"mereka memang mengenalku, tapi aku tidak mengenal mereka menyeluruh."

"gayamu." Sakura memutar bola mata, malas mendengar jawaban sepupunya itu.

"aku serius. kau ingin mengenal murid-murid agar disukai mereka?"

"bukan untuk disukai, aku hanya ingin tau karakter mereka."

"kau mengajar kelas X dan XI kan?" Sakura mengangguk "mayoritas kelas X masih kalem, biasa anak baru. kalo kelas XI ada yang kalem, ada yang bar-bar. Terutama gadis-gadis bergerombol?"

"gadis?" Sakura mengeryit "lebih parah dari laki-laki?"

"yups, saat mereka melihat pria tampan, mereka akan menjerit tidak jelas. Naruto-kun kau keren sekali .... Naruto-senpaii .... Naruuuu" jelas Naruto menekankan popularitasnya.

Hahaha. Sakura lagi-lagi memutar bola mata.

"kau tidak percaya?" Naruto tidak menyerah. "besok aku ada latihan basket, coba kau lihat bagaimana gadis-gadis berteriak. apalagi saat Sasuke memasukkan bola, suara mereka akan menulikan telingamu" dan Naruto langsung tertawa mengingat momen-momen tersebut. dimana teman bersurai ravennya mati-matian menahan diri untuk tidak memutar bola mata di lapangan.

"temanmu yang raven itu?" tanya Sakura kemudian. makanannya telah habis, dia lalu membereskan bungkusnya. bangkit ke dapur membuang sampah sekalian mengambil minum.

"tolong sekalian bawakan minum, aku haus" pinta Naruto

Sakura tidak menjawab, namun menuruti permintaan si kuning agar tidak terjadi pertumpahan darah.

"iyaa, namanya Sasuke. kau kenal?" Naruto menjawab pertanyaan Sakura tadi sambil menerima minuman kaleng yang langsung ditengaknya.

"tidak, hanya menebaknya. kemarin aku melihat kalian di koridor." Sakura kembali duduk di tempatnya semula sambil menyalakan TV.

"dia kapten basket. idola para gadis juga. penggemarnya hampir semua siswi" Naruto tertawa lagi

"kau dari tadi tertawa mulu? kenapa? kalah saing dari temanmu itu?"

sontak tawa Naruto kembali menggema mendengar pertanyaan itu. saingan? dia ingat bagaimana teman baiknya itu begitu tidak peduli pada para penggemarnya.

tbc

love

HARUNO SENSEITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang