05

428 70 15
                                    

11.44

Buku-buku tersusun rapi, dengan Rak yang menopang tubuh buku tersebut. Meja-meja yang tergeletak di tangah ruangan perpustakaan tersusun Rapi. 
Suara lembaran buku yang di balik, gesekan mata pena yang menempel di kertas terdengar.

Kesunyian di ruangan ini tidak di permasalahkan oleh siswa disana. Hanya sedikit murid yang mau menghabiskan waktu istirahat nya di ruangan sunyi ini. Juga, Butuh Niat yang kuat untuk (name) menghabiskan jam istirahat nya disini. Terpaksa.

"Buku yang ada unsur Pancasila nya, Em- mana ya?" Jari lentik nya membolak-balikan setiap lembar buku di tangan nya. Bola mata (name) berjalan mengikuti kata yang di bacanya.

"Haish, mana sih buku nya!" Kekesalan (name) yang ingin berteriak dia pendam. Paham, jika yang dia pijak sekarang bukan tempat untuk bersuara apalagi berteriak.

"...." Jari tangan nya menaruh dan mengambil buku yang terlintas di mata nya lagi. Kembali mengecek kandungan buku yang dipegang.

"Guru Ppkn menyusahkan. tydack ramah, bintang satu." (Name) kembali menatap tumpukan buku yang sudah dikumpulkan nya beberapa menit lalu. "Udah gak ya? Dari tadi Masa cuma dapat sebelas!"

"Dahlah." Tangannya dengan cekatan mengangkat tumpukan buku tebal. Satu buku sedikit oleng tapi berhasil (name) atasi.

Tapi, Perasaan aneh yang muncul tiba-tiba.

Tubuh (name) seakan terpaku, reflek Hidung nya mengendus sekitar.

Mata (name) mencari sesuatu. Alisnya mengkerut. Mata indah (name) menyelusuri seluruh ruangan di perpustakaan. Tangannya mengeratkan pegangan pada buku yang di bawa nya.

'Hawa apa ini...'

Kepala (Name) cepat menoleh ke kanan, tubuh besar di hadapan nya membuat nya terkejut. Dua buku lolos dari dekapan (name).

"E-eh maaf." Orang di depan (name) membungkuk mencoba meraih buku yang jatuh. Dibanding itu, (Name) masih menatap terkejut laki-laki di depannya. "Ini."

"Kau, (Name) kan?" Lanjut nya.

"A-ah iya. Ini kak Sugawara?" Laki-laki di depan (name) tersenyum menampilkan deretan gigi putih nya.

"Wah, ternyata kau mengenal ku ya." (Name) menghiraukan Sugawara yang tertawa. Mata (name) masih siaga, mencoba menangkap sesuatu di belakang Sugawara. "Hm? Ada masalah?" Kepala suga ikut menoleh. Menelusuri ruangan yang sama di tatap (name).

"...." Tidak ada apa-apa. Mata (name) hanya menangkap murid yang berlalu lalang, mencari ataupun membaca buku.

Pengelihatan yang dia tangkap tidak sesuai dengan apa yang ada di pikiran nya.

"Tidak, tidak apa." Tatapan yang tadinya mencari sesuatu, berganti menatap kakak kelas di depannya. Saling melontarkan senyum.

"Buku yang kau bawa banyak juga, apa kau mau membaca semua?!" Mata Suga melotot bersamaan dengan kalimat yang dia lontarkan.

"Mana ada! Ini disuruh bu Niken buat ngambil buku yang ada unsur Pancasila nya. Hadeh." Tawa kecil keluar dari mulut Suga.

'Eh, anjir! Manis banget mas crush kalo ketawa!!'

"-Hahaha, Guru ppkn ya? Hm- dan juga, kenapa kau mencari buku di perpustakaan gedung kelas 12? Hm?"

"Kenapa memang...? Tidak boleh?Apakah perpustakaan ini milik mu? Huh?" Mata (name) meruncing, menusuk Suga yang tertawa lepas. Menatap malas kakak kelas di depannya.

"Haduh -hahaha." Suga mengatur pernapasan nya, dengan sekali-kali menahan tawa akibat wajah judes yang di keluarkan (name). "Huuh~ Baiklah! Sini."

vampire [ Haikyuu x  Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang