02-trauma-

1.1K 98 7
                                    

Nathan Khalid adalah lelaki yang mengatakan apapun yang ia rasakan kepada lawan bicaranya termasuk Kyle yang bahkan ia maki-maki sejadi jadi ketika Kyle menawarinya untuk makan bersama.

"Kau gadis jalang! Aku jijik melihat wajahmu! Aku muak! Kau menjijikkan!" Nathan berteriak di depan restoran yang hendak akan mereka tempati.

Kyle tersenyum dan itu membuat Nathan muak melihatnya seperti tidak terjadi apa-apa. Kyle mendekat ke arah Nathan tapi Nathan terus mundur dan berakhir Kyle harus menahan punggung Nathan.

"Sayangku, lihatlah dari caramu berbicara padaku... Aku tahu kau marah ketika aku membawamu hanya untuk makan bersamamu, jika aku ingin menghabiskan waktu ku bersamamu apakah itu salah?" Tanya Kyle dan mengelus rambut milik Nathan pelan yang membuat Nathan tersipu malu.

"Kau begitu menjijikkan" ucap Nathan yang menyukai belaian halus Kyle. Kyle tahu itu kelemahan milik Nathan ia seolah tidak menyukainya padahal ia sangat menyukainya.

"Bagaimana jika aku mencintaimu Nathan?" Tanya Kyle mengecup kedua mata sayu milik Nathan. Nathan terkejut.

"Aku tidak pantas mendapatkan itu," ucap Nathan dan menghempaskan Kyle.

"Kata siapa? Gini ya Nathan sayang. Kamu hanya boleh mendapatkan cinta dariku kalau bukan selainku kamu engga akan mendapatkan cintaku" Kyle melepaskan sarung tangannya dan mengusapkan jari telunjuknya ke arah bibirnya yang merah oleh lipstik.

"Kau sudah menolakku, padahal aku sudah berusaha agar kamu mencintaiku" ucap Kyle menghela nafas seperti menyerah. Nathan panik bukan ini yang ia inginkan dan juga Nathan melakukan ini adalah untuk mencari perhatian Kyle kepadanya mengingat pada budak Kyle begitu banyak dan dia tidak terima itu.

Nathan bergetar ia mengambil obat di dalam sakunya dan menelannya dengan keadaan yang panik. Kyle yang melihat itu tersenyum ia sudah tahu bahwa Nathan mempunyai panick attack. Kyle berjalan dan memeluk erat Nathan punggungnya ia elus dengan lembut kepalanya ditepuk-tepuk pelan agar Nathan tenang. Nathan yang berjongkok sambil menggigit jarinya membenamkan wajahnya di leher milik Kyle ia menangis sejadi-jadi.

"Mommy... Aku tahu ternyata aku yang menjijikkan dan juga aku sudah membuat mommy kecewa dengan apa yang aku lakukan. Mommy kenapa mommy tidak meninggalkan ku? Mommy kenapa mommy tidak menelantarkan ku saja? Aku kan anak yang nakal dan bodoh! Mommy kenapa mommy engga mukulin aku? Aku emang pantas dipukuli-" Kyle mengecup bibir milik Nathan agar Nathan tidak ngomong terus.

"Kenapa mommy engga ngelakuin itu? Ya karena mommy mencintai kamu" ucap Kyle sambil mengusap air mata milik Nathan.

"Kamu lucu sekali si Nathan" Kyle mencium pipi indah milik Nathan. Nathan menarik tangan Kyle dan menciumnya ia kemudian tersenyum bahagia. Kyle tersenyum manis dan mengecup sekali lagi bibir milik Nathan.

"Sayangku Ayuk kita makan,"ucap Kyle. Nathan mengangguk dan tersenyum lebar sambil menjinjit jinjit.

Flashback off

Ingatan bersama Kyle tidak akan pernah hilang dari bayang-bayang Nathan matanya yang memerah dan menatap dinding kosong. Ia berdiri dan berjalan ke luar kamar.

'Ya! Agar mommy mau melihat ku lagi! Aku harus membuat kekacauan dan mommy akan mengalihkan perhatiannya padaku! Mommy tunggu aku!'

Nathan kegirangan sambil membawa tongkat baseball nya dan gergaji yang ia bawa di dalam tas golfnya. Keluar mansion dan mengendarai mobil miliknya.

•••••••

Kyle yang sedang meminum tehnya merasakan hawa yang tidak enak. Entah itu apa tapi kali ini membuatnya sedikit mual. Kyle mengelap mulutnya dengan tissue dan seisi rumah seketika panik. Kyle berdiri melihat rambut pink milik Nathan mengkilap terkena cahaya matahari. Nathan keluar dan tersenyum dengan ceria.

"MOMMY! AKU PUNYA HADIAH UNTUK MOMMY!" Nathan memperlihatkan kepala Layla yang Nathan tenteng dengan tangannya sendiri. Nathan tersenyum semringah. Firasat jelek selama ini yang Kyle rasakan ternyata benar bahwa budaknya yang satu ini telah melampaui batas wajar. Tubuhnya yang terkena cipratan darah dan kemeja nya yang memperlihatkan bahwa dia benar-benar habis membunuh kekasihnya Layla.

"Sayangku" ucap Kyle tenang tanpa bergetar sama sekali.

"Iya mommy!"

"Kemarilah dan peluk mommy"

Rencana Nathan yang sangat jenius ini sangat membuat nya senang karena dengan rencana ini Kyle akhirnya berbicara padanya dan bahkan Kyle meminta pelukan padanya.

Nathan melepaskan kepala Layla dan memeluk erat Kyle.

"Mommy aku sangat merindukan mommy! Aku kira mommy tidak mencintai ku lagi!" Nathan menghirup aroma tubuh milik Kyle dan Nathan suka itu.

'aku tahu memang sikap Nathan seperti ini, tetapi lebih baik aku dicaci maki olehnya agar aku memperhatikannya daripada Nathan yang harus membunuh orang demi mencari perhatian ku. Aku benar-benar salah besar melepaskannya begitu saya dari genggaman tanganku. Nathan terlanjur liar dan berani membunuh orang. Padahal aku lebih suka ketika Nathan terlihat menahan emosinya di sekolah seperti tidak terjadi apa-apa' batin Kyle.

"Mari kita bersih-bersih, kau kotor sekali sayangku" ucap Kyle.

"Mommy! Mommy! Aku mau mandi dengan sabun yang mommy pake ya! Aku juga mau pake parfum mommy!" Ucap Nathan kegirangan. Kyle tersenyum dan mencium kening Nathan.

"Boleh sayangku, pakai sesukamu"

'aku tak tahu apa yang aku perbuat sampai-sampai aku menjadikannya monster seperti ini'

"Mommy! Aku suka itu! Mommy! Cium aku lagi ya! Mommy! Tolong suapi aku! Mommy pelukkkk~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mommy! Aku suka itu! Mommy! Cium aku lagi ya! Mommy! Tolong suapi aku! Mommy pelukkkk~"

Votenya😭🙏✨

SUGARSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang