Prolog

1.7K 215 8
                                    

Semua murid di kelas kini berdiri sembari membawa satu tangkai bunga mawar yang nantinya akan mereka berikan kepada ibu mereka masing masing untuk merayakan Hari Ibu yang diselenggarakan di TK Anggrek, tempat dimana Candra bersekolah saat ini. Murid murid juga mempersembahkan lagu untuk ibu mereka.

Manakala lagu selesai dilantunkan, semua murid berlari kecil menghampiri ibu mereka, memberikan setangkai bunga mawar itu sembari memeluk dan mengecup kening dan pipi ibunya.

Sedangkan Candra, di kala semua teman-temannya sudah menghampiri ibu mereka untuk memberikan setangkai bunga mawar itu, ia hanya diam dengan tatapan kosongnya. Candra diam karena tidak tahu akan memeluk dan memberikan setangkai bunga itu kepada siapa.

Bunda tidak datang di perayaan Hari Ibu yang diadakan di sekolah TK Candra saat ini.

Anak sekecil Candra sudah merasakan sakit yang teramat sangat karena ia iri melihat semua ibu teman-teman mereka datang, sedangkan bunda tidak. Mata indah itu berkaca kaca, hingga tanpa permisi luruh begitu saja.

"Apa bunda tidak sayang sama Candra, ya? Sampai bunda tidak mau datang. Candra sedih, bunda. Candra sedih karena pengen kayak mereka," lirih Candra. Anak laki laki itu kini menunduk, menyembunyikan wajah sendunya yang sudah basah.

"Bunda.. selamat hari ibu, ya? Semoga bunda selalu bahagia dan selalu sayang dengan Candra. Candra sayang bunda," lirih Candra lagi. Anak laki laki itu memaksakan senyum tipis yang malah terkesan menyakitkan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tinta BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang