BONUS CHAPTER

1.2K 136 102
                                    

17 Tahun berlalu....

Seorang pemuda tampan kini tengah berdiri didepan cermin sembari memperhatikan penampilannya.Seulas senyum terbit dari bibir ketika melihat penampilannya yang begitu tampan hari ini dengan seragam sekolahnya. Pria itu tak lain dan tak bukan adalah Fiat,putra  dari pasangan Singto dan Krist.

"Tampan seperti biasanya..." Gumamnya penuh bangga

Waktu berlalu dengan begitu cepatnya hingga kini anak kecil yang dulu sering digendong kemana-mana kini sudah menjadi dewasa.

Fiat tumbuh menjadi pemuda yang begitu tampan dan menawan.Tubuh dengan tinggi standar,kulit putih nan mulus,hidung yang sedikit mancung,membuatnya menjadi pria dengan penampilan yang nyaris sempurna.

Memang produk milik Singto dan Krist ini tidak pernah mengecewakan,Singto saja bangga melihat anaknya tumbuh dengan wajah tampan sama seperti dirinya...

Selesai dengan persiapannya ke sekolah,Fiat bergegas keluar dari kamar menuju ruang makan untuk sarapan karena tadi ia sudah mendengar teriakan sang Daddy yang begitu memekakkan gendang telinganya.

Dengan tas yang menyampir di salah satu pundaknya,Fiat menuruni tangga itu satu persatu dengan santai.Sesampainya di ruang makan,pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah dimana sang Daddy yang sibuk menyuapi istri tercintanya itu.

Fiat memutar bola matanya malas melihat adegan yang begitu memuakkan baginya. Dengan malas ia berjalan menuju salah satu kursi kosong disana tanpa menyapa terlebih dahulu.

"Pagi Mamal..." Sapa Krist dengan ceria namun yang didapatinya adalah sebuah acuhan dari sang empunya nama hingga senyum yang tadi terbit kini luntur dan digantikan dengan raut wajah sedih karena sang anak tidak menyapa nya balik.

Fiat memilih mengacuhkan sapaan sang Mommy karena ia malas untuk menanggapinya.Jangankan menyapa,untuk melihat Mommy nya saja Fiat enggan.

"Pagi Phi Mamal!" Sapa seorang gadis dengan penuh ceria nya.

Fiat mendengus.

Entah kenapa seiring bertambahnya usia,sikap Fiat mulai berubah menjadi sosok yang cuek dan dingin kepada semua orang,terutama kepada Krist.

Singto yang melihat itu menghela nafas beratnya," Fiat..."

Fiat memutar bola matanya malas," Pagi Mom,pagi Clara...." Akhirnya dengan malas Fiat membalas sapaan mereka.

"Dan satu lagi,My name is Fiat not Mamal!" Ucap Fiat penuh penegasan

Ia jengah setiap kali mendengar Krist dan adik perempuannya itu selalu memanggilnya dengan sebutan 'Mamal',padahal sudah bagus-bagus daddy nya itu memberinya nama 'Fiat' namun dengan seenaknya sang Mommy memanggilnya dengan nama yang begitu menjijikkan baginya.

"Hehe Maafin mommy ya, mommy lupa..." Ucap Krist meminta maaf pada sang anak.

Sang anak mendengus kesal,bukan sekali dua kali mommy nya itu mengatakan kata 'Maaf' dan 'lupa',hampir tiap hari Fiat mendengar kata itu ketika ia menegur sang Mommy,namun besoknya Mommy nya itu akan mengulangi kesalahan lagi.

Fiat memilih memakan sarapannya tanpa menjawab perkataan sang Mommy,terlalu malas baginya untuk menanggapi ucapan tak bermutu itu.

MOMMY KITT (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang