[31] - MAAF

864 119 323
                                    

Singto memilih pergi ke kantin rumah sakit untuk memesan kopi sekaligus menenangkan dirinya.

Singto merenung,mengingat kembali kejadian tadi sore dimana dirinya memperlakukan Krist dengan kasar hanya karena Krist yang tidak mempercayai dirinya.

Sebuah kesalahan besar yang ia lakukan hingga membuat sang istri kini menjadi takut padanya. Jika saja waktu itu ia bisa lebih mengendalikan emosi dan membicarakannya dengan baik,ia yakin hal seperti ini tidak akan terjadi.

Semua ini adalah salahnya.

Murni kesalahannya.

Saat ini yang harus Singto lakukan adalah membuat Krist kembali lagi mempercayainya,membuat Krist tidak takut lagi padanya. Singto tidak ingin Krist menjadi semua ini,ia ingin Krist nya kembali seperti semua. Krist yang selalu memanggilnya dengan sebutan 'Daddy',bahkan tadi Krist tidak memanggilnya dengan sebutan itu. Hatinya merasa nyeri saat mengingat itu.

Singto mengusap wajahnya dengan kasar,membuang nafas kasarnya. Perasaanya sedang kalut saat ini.

Terlepas dari itu semua,Singto berpikir kira-kira siapa orang yang sudah mengirimkan foto itu kepada istrinya dan bagaimana cara dia mendapat foto itu? Singto akan pastikan siapapun orang yang sudah mengirimkan foto itu akan habis ditangannya.

Singto mengambil gelas kopi miliknya lalu menyeduhnya dengan pelan.

Drrttt drttt

Suara ponsel di atas meja mengalihkan atensi nya. Ia mengambil ponsel miliknya itu dan melihat siapa yang menelponnya saat ini.

Ia mengernyitkan dahi saat sebuah nomor tidak diketahui tertera di layar ponselnya.

'Siapa ya?' Batin Singto

Karena penasaran akhirnya Singto memutuskan untuk mengangkat sambungannya.

'Hello phi Singto Prachaya Ruangroj...'

Tatapan Singto berubah menjadi datar saat mendengar suara yang begitu familiar menurutnya.

'Gimana?' Tanya Orang di sebrang sana yang terkesan ambigu

'Tidak usah berbasa-basi denganku...'

Terdengar suara kekehan disebrang sana.

'Bagaimana reaksi istrimu saat melihat paket yang ku kirimkan? Apa dia marah? Apa dia berniat meminta pisah denganmu karena suaminya ketahuan selingkuh?'

Mata Singto melebar sempurna,rahangnya seketika mengeras. Tak sadar ia meremas ponselnya dengan kuat.

'Jadi kau yang mengirim foto itu pada istriku?! Jawab!'

Orang di sebrang sana tertawa ah lebih tepatnya tertawa jahat.

'Bagaimana Phi? Apakah tindakanku menarik?'

'Kau?!' Singto menggertakan gigi nya. Ia geram,kesal,marah semua bercampur menjadi satu saat mengetahui fakta bahwa orang itu adalah pelakunya.

'Apa maksudmu melakukan itu?!'

' Sepertinya aku menginginkan istrimu,phi...' Jawabnya santai

'Sialan! Jangan pernah bermimpi untuk mendapatkannya!'

'Jika aku bisa mendapatkannya bagaimana?' Tantang orang disebrang sana

'Tidak akan pernah bisa!'

'Baiklah, kalau begitu jaga istri kesayanganmu itu dengan baik sebelum ada yang mengambilnya.'

'Apa maksudmu?!'

MOMMY KITT (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang