Kumpulan review ala kadarnya dari cerita-cerita yang kubaca di Wattpad. Bukan untuk dipercaya seratus persen, karena selera tiap orang beda-beda. Silakan mampir untuk mencari referensi bacaan dan hidden gems! 😊
Update setiap Claire selesai baca cer...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Data Cerita Judul: Crafting A Murderer Penulis: Ranieva (di akun ExpertClassProject) Jenis cerita: Novel Genre: Thriller Panjang: 27 part + prolog dan epilog Rating: 18+ (violence, sexual themes, animal abuse)
Ulasan Well, setelah sekian purnama, akhirnya aku kembali membaca cerita yang berstatus tamat. Kali ini kembali ke genre thriller, alias comfort zone-ku. Lagi-lagi, secara tidak sengaja, salah satu konfliknya juga keluarga disfungsional 😔. Enggak apa-apa lah, justru ini semakin menguatkan pesan moral kalau keluarga yang bobrok adalah akar dari segala prahara.
Awal cerita ini simpel, soal mahasiswi hukum bernama Kaia yang naksir sama cowok bernama Arsen, sesama mahasiswa yang dijauhi orang karena gosip bahwa ia dulu membunuh ibunya sendiri. Waktu adik Kaia, Masita, jadi korban pemerkosaan, Kaia meminta bantuan hukum ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) tempat Arsen bekerja paruh waktu. Mulai dari situ, mereka berdua semakin dekat. Namun, kemunculan "teman" Arsen, Kol, membuat suasana jadi misterius. Kaia jadi ragu apakah Arsen benar-benar sejahat gosip orang-orang, atau cuma pemuda malang korban penghakiman masyarakat.
Sejujurnya, karakter Kaia mengingatkanku pada cewek-cewek pemuja bad boy yang entah mengapa bisa punya keyakinan bahwa mereka bisa jadi "juru selamat" buat si cowok yang kelam dan bermasalah. Entah pengarang sengaja membuatnya sebagai kritik sosial atau tidak, aku tidak tahu. Yang jelas, kisah ini tidak meromantisasi bad boy dan psikopat. Justru, berulang kali ditunjukkan bahaya mengabaikan red flag yang berkibar di depan mata di balik alasan "enggak seburuk itu, kok".
Lebih dalam lagi, banyak isu sosial yang dikritik dalam novel ini. Mulai dari hukum yang seringkali enggak berpihak pada korban pelecehan seksual, orang-orang yang lebih suka membiarkan keadaan toksik berlarut-larut ketimbang mencari solusi, dan isu kesehatan mental. Sekali lagi, aku salut pengarang berhasil menghindari kesan romantisasi pada topik-topik ini. Cuma, di sini polisi benar-benar dibuat tidak berguna, ya? Yah, karena hal ini memang khas novel-novel thriller yang tokoh utamanya warga sipil, okelah, akan aku maklumi.
Akhir kata, novel ini cocok banget buat kalian yang mencari bacaan thriller lokal dengan tema anti mainstream. Jangan lupa perhatikan trigger warning yang kutulis di bagian rating, ya! Stay safe, people ❤️
Plus - Penulisan rapi dan mengalir. - Latar belakang karakter sebagai mahasiswa hukum digambarkan dengan kuat. - Tema masih jarang kutemukan di novel lokal (kalau ternyata sudah banyak, maafkan, aku memang mainnya belum seberapa jauh 😔).
Minus - Cara para tokoh menyembunyikan pembunuhan kurang diceritakan. Terasa kurang masuk akal, apalagi pas setelah adegan yang lumayan berdarah-darah. - Beberapa adegan terasa seperti "plot menggerakkan karakter", bukannya "karakter menggerakkan plot".